Produk Tes Diagnostik Keefektifan Tes Diagnostik

karena itu pembelajaran IPA di SMPMTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah BSNP. 2006 . Menurut Jerry 1989 untuk menyajikan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan proses guru dapat menggunakan berbagai pendekatan yang utama yaitu pendekatan keterampilan proses sains.

4.2.1 Produk Tes Diagnostik

Setelah melalui proses pengembangan maka telah didapatkan seperangkat tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains yang berupa: 1 kisi-kisi soal, 2 petunjuk pengerjaan, 3 soal-soal tes diagnostik, 4 kunci jawaban, dan 5 cara menginterpretasikan hasil tes diagnostik. Alokasi waktu yang diperlukan dalam mengerjakan adalah 3 menit untuk setiap soal. Pada penelitian ini semua soal diagnostik yang dikembangkan telah mempunyai validitas isi yang baik dan menggunakan bahasa yang baku dan mudah dipahami. Hasil akhir tes diagnostik ini terdiri atas 35 soal yang mempunyai daya beda positif dan reliabel.

4.2.2 Keefektifan Tes Diagnostik

Keefektifan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains dinyatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu, karena sudah dikorelasikan antara aktifitas keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes diagnostik keterampilan proses sains, keefektifan tes diagnostik sebesar 0,928 sehingga dikatakan berkorelasi positif, hal ini berarti semakin tinggi aktifitas keterampilan proses sains siswa maka akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r 2 . Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Untuk contoh diatas ditemukan r = 0,928 .Koefisien determinasinya = r 2 = 0,928 = 0,86. Hal ini berarti varians yang terjadi pada variabel aktifitas atau hasil belajar 86 ditentukan oleh besarnya aktifitas dan hasil belajar, 14 oleh faktor lain, misalnya terjadi kesalahan hitung pada saat menjumlahkan hasil atau saat menghitung keefektifan tes diagnostik. Korelasi terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan sebab akibat kausal dan hubungan Interaktif saling mempengaruhi. Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel atau lebih. Artinya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai satu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka akan menurunkan variabel yang lain. Sedangkan apabila hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif, bila nilai satu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel yang lain. Hubungan antar variabel meliputi korelasi product moment, korelasi ganda dan korelasi parsial. Pada analisis keefektifan tes diagnostik keterampilan proses ini menggunakan korelasi product moment.

4.2.3 Profil Keterampilan Proses Sains KPS