Keefektifan Tes Diagnostik Profil Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains KPS

Hasil dari uji coba skala luas akan digunakan untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan. Revisi dari produk yang dikembangkan pada uji coba skala luas ini meliputi alokasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan, dan memperbaiki dapat menambah atau mengurangi soal yang di rasa mempunyai daya beda negatif. Selain itu soal yang tidak dapat diketahui nilai koefisien korelasinya karena semua soal siswa bisa menjawab, atau tidak ada satupun siswa yang mampu menjawab dengan benar. Dengan begitu maka soal tersebut dapat diganti atau dihilangkandihapus. Tapi pada penelitian ini peneliti tidak merevisi soal, tetapi cuma menambahkan alokasi waktu saja, karena soal tes diagnostiknya sudah layak untuk di gunakan. Setelah semua soal tersebut sudah dikatakan layak digunakan, maka soal- soal tersebut disusun kembali dengan tambahan alokasi waktu yang semula 2,5 menit untuk setiap soal juga sudah direvisi menjadi 3 menit. Maka hasil akhir dari pengembangan soal tes diagnostik adalah seperangkat soal tes diagnostik terdiri atas kisi-kisi, panduan pengerjaan soal, 35 soal tes diagnostik, dan kunci jawaban. Sebanyak 88,56 siswa memberikan tanggapan sangat baik dan 11,44 siswa memberi tanggapan baik terhadap tes diagnostik dan dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tes diagnostik cukup efektif diterapkan pada pembelajaran tema energi di SMPMTs. Setelah melihat tanggapan siswa dan guru serta hasil uji efektivitas, tes diagnostik sudah baik dan layak digunakan sehingga tidak diperlukan revisi. Setelah melalui tahapan-tahapan dalam pengembangan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains maka dapat dihasilkan produk tes diagnostik yang valid dan efektif untuk digunakan pada pembelajaran IPA terpadu tema energi di SMPMTs.

4.1.2 Keefektifan Tes Diagnostik

Tingkat keefektifan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains yang dirasakan sudah efektif, karena telah dikorelasikan antara hasil tes diagnostik dan observasi aktivitas keterampilan proses sains siswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25 dan 26. Keefektifan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains dinyatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu dengan mengkorelasikan antara hasil tes diagnostik dan hasil observasi aktivitas keterampilan proses sains siswa dengan memakai rumus korelasi product moment, hasilnya adalah sebagai berikut. = ∑ ∑ = 1904,4 3544,351186,96 = 1904,4 4207002,56 = 1904,4 2051,1 = 0,928 Berdasarkan hasil dari perhitungan korelasikan antara hasil tes diagnostik dan hasil observasi aktivitas keterampilan proses sains siswa ada hubungan atau korelasi positif sebesar 0,928 antara hasil tes diagnostik dan hasil observasi aktivitas keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA terpadu tema energi.

4.1.3 Profil Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains KPS

Keterampilan proses sains KPS merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Namun dalam tujuan dan pelaksanaannya terdapat perbedaan. SAPA Science A Process Approach tidak mementingkan konsep. Selain itu SAPA menuntut pengembangan pendekatan proses secara utuh yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis keterampilan proses dalam pendekatan KPS dapat dikembangkan secara terpisah- pisah, bergantung metode yang digunakan. Umpamanya dalam metode demonstrasi dapat dikembangkan keterampilan proses tertentu observasi, interpretasi, komunikasi, dan aplikasi konsep. Keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. American Association for The Advancement of Science 1970 mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan terpadu. Pendekatan keterampilan proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan oleh pikir psikis atau kemampuan oleh perbuatan fisik. Keterampilan proses perlu dilatihkandikembangkan dalam pengajaran sains karena keterampilan proses mempunyai peran-peran sebagai berikut: a membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya b memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan c meningkatkan daya ingat d memberikan kepuasan intrinsik bila siswa telah berhasil melakukan sesuatu e membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains. Berikut adalah gambar persentase profil tiap aspek keterampilan proses sains siswa dalam menjawab soal tes diagnostik keterampilan proses sains. Gambar 4.1 Persentase Profil Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains Keterangan; KPS 1 adalah keterampilan proses sains mengamati KPS 2 adalah keterampilan proses sains mengelompokanklasifikasi KPS 3 adalah keterampilan proses sains menafsirkaninterpretasi KPS 4 adalah keterampilan proses sains memprediksimeramalkan KPS 5 adalah keterampilan proses sains mengajukan pertanyaan KPS 6 adalah keterampilan proses sains berhipotesis KPS 7 adalah keterampilan proses sains merencanakan percobaanpenyelidikan KPS 8 adalah keterampilan proses sains menerapkan konsep.

4.1.4 Indeks Kesukaran Soal Tes Diagnostik Keterampilan Proses Sains