Uji Coba Skala Luas

semua soal dalam tes diagnostik tetap baik digunakan. Tahapan selanjutnya setelah dilakukan uji coba skala terbatas adalah uji coba skala luas. Soal tes diagnostik yang digunakan dalam uji coba skala luas terdiri dari 35 soal.

4.1.1.4 Uji Coba Skala Luas

Uji coba skala luas dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013 pada 26 siswa MTs Sabilurrahman Gubug Grobogan. Sebelum mengerjakan soal diagnostik keterampilan proses sains, siswa diberi pengarahan tentang petunjuk pengerjaan tes tersebut. Setelah mengerjakan soal tes diagnostik keterampilan proses sains, siswa disuruh untuk mengisi angket yang berisi tanggapan siswa mengenai tes yang diberikan. Alokasi waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal untuk uji coba skala luas adalah 2,5 menit untuk setiap soal. Penentuan ini berdasarkan pertimbangan pada hasil uji coba skala terbatas. Tujuan dilaksanakannya uji coba skala luas adalah untuk menguji hasil dari produk yang telah dihasilkan pada uji coba skala terbatas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ketika melaksanakan penelitian alokasi waktu 2,5 menit yang diberikan untuk mengerjakan tiap soal kepada siswa ternyata siswa masih agak sedikit kurang. Hal ini didukung dengan hasil analisis angket yang diisi oleh siswa. Pada uji coba skala luas, peneliti tidak menganalisis lagi semua soal tes diagnostik yang dikembangkan. Karena pada uji coba skala terbatas soal tes diagnostik telah dianalisis dan memiliki validitas isi yang baik, dan telah mencapai kriteria reliabel sehingga soal tes diagnostik tersebut sudah mampu digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains siswa, siswa juga telah mencapai nilai KKM, walaupun tidak sepenuhnya siswa tuntas. Tapi siswa telah mendapatkan nilai ≥75 berjumlah ≥75 dari seluruh siswa. Produk akhir dari pengembangan tes diagnostik merupakan hasil dari uji coba skala terbatas. Produk hasil pengembangan dapat diimplementasikan pada uji coba skala luas. Hasil dari implementasi uji coba skala luas dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan proses sains siswa. Hasil dari uji coba skala luas akan digunakan untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan. Revisi dari produk yang dikembangkan pada uji coba skala luas ini meliputi alokasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan, dan memperbaiki dapat menambah atau mengurangi soal yang di rasa mempunyai daya beda negatif. Selain itu soal yang tidak dapat diketahui nilai koefisien korelasinya karena semua soal siswa bisa menjawab, atau tidak ada satupun siswa yang mampu menjawab dengan benar. Dengan begitu maka soal tersebut dapat diganti atau dihilangkandihapus. Tapi pada penelitian ini peneliti tidak merevisi soal, tetapi cuma menambahkan alokasi waktu saja, karena soal tes diagnostiknya sudah layak untuk di gunakan. Setelah semua soal tersebut sudah dikatakan layak digunakan, maka soal- soal tersebut disusun kembali dengan tambahan alokasi waktu yang semula 2,5 menit untuk setiap soal juga sudah direvisi menjadi 3 menit. Maka hasil akhir dari pengembangan soal tes diagnostik adalah seperangkat soal tes diagnostik terdiri atas kisi-kisi, panduan pengerjaan soal, 35 soal tes diagnostik, dan kunci jawaban. Sebanyak 88,56 siswa memberikan tanggapan sangat baik dan 11,44 siswa memberi tanggapan baik terhadap tes diagnostik dan dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tes diagnostik cukup efektif diterapkan pada pembelajaran tema energi di SMPMTs. Setelah melihat tanggapan siswa dan guru serta hasil uji efektivitas, tes diagnostik sudah baik dan layak digunakan sehingga tidak diperlukan revisi. Setelah melalui tahapan-tahapan dalam pengembangan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains maka dapat dihasilkan produk tes diagnostik yang valid dan efektif untuk digunakan pada pembelajaran IPA terpadu tema energi di SMPMTs.

4.1.2 Keefektifan Tes Diagnostik