Gambar 4.9. Peta Desa Asam Jawa Raya desa persiapan
Sumber : Kantor Desa Asam Jawa
2. Perencanaan Pemekaran Desa Torganda
Sesuai dengan usulan rencana pemecahan Desa Torganda maka dibentuk Perturan Desa No. 02 Tahun 2014 tentang Rencana Pemecahan Desa Torganda
Kecamatan Torganda Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dan dijelaskan pada Pasal 2, rencana pemecahan Desa Torganda Kecamatan Torgamba Kabupaten
Labuhanbatu Selatan ini adalah rencana pemecahan desa yang diangkat dari hasil Musyawarah Desa dari segenap unsur yang ada di Desa Torganda, yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2014 bertempat di Kantor Kepala Desa Torganda.
Rencana pemecahan ini dipecah menjadi 2 dua Desa dengan masing- masing komponen :
Universitas Sumatera Utara
1 Desa Torganda Desa induk dengan luas wilayah 26.000 Ha, dan jumlah
penduduknya 4.584 jiwa atau 1.108 Kepala Keluarga. Terdiri dari 5 lima dusun diantaranya :
a. Dusun Sumber Sari I
b. Dusun Sumber Sari II
c. Dusun Antik
d. Dusun HTI Seikebaro
e. Dusun Cindur
Adapun batas-batas wilayah Desa Torganda ini adalah sebagai berikut : a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Aek raso b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Meranti c.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau d.
Sebelah Barat berbatasan dengan Bukit Tujuh
2 Desa Torganda Nusantara dengan luas wilayah 8.000 Ha, dan jumlah
penduduknya 4.028 jiwa atau 933 Kepala Keluarga. Terdiri dari 3 tiga dusun, yaitu :
a. Dusun Nusantara
b. Dusun Melati
c. Dusun Makmur
Adapun batas-batas wilayah Desa Torganda Nusantara ini adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Torganda
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Torganda
Universitas Sumatera Utara
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bukit Tujuh
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bukit Tujuh
Gambar 4.10.
Taman Wisata Pelatihan Gajah di Desa Torganda
Sumber : Observasi Lapangan
Gambar 4.11. Jalan Protokol Desa Torganda
Sumber : Observasi Lapangan
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan disajikan analisis data, yaitu penyusunan secara sistematis data yang telah dihimpun oleh peneliti dilapangan baik ituwawancara,
kuisioner, dan data sekunder, dengan caramengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya dalam unit-unit dan menyusunnya ke dalam pola
sehingga dapat dipahami baik itu oleh peneliti sendiri maupun orang lain sampai akhirnya menghasilkan kesimpulan akan fenomena atau permasalahan yang
diteliti dan diamati Pada penelitian ini peneliti melihat Perencanaan Pelaksanaan Pemekaran
Desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui 5 variabel, antara lain standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar organisasi, karakteristikr
organisasi pelaksana, dan disposisi implementor. Variabel-variabel tersebut memberikan pengaruh terhadap pelaksanan atau implementasi suatu kebijakan
sehingga dapat diketahui apakah pelaksanaan tersebut sudah berjalan dengan efektif dan diketahui keberhasilan dari pelaksanaan pendidikan khusus tersebut.
5.1 Perencanaan Pelaksanaan Pemekaran Desa Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Semua proses kebijakan publik merupakan tahapan yang penting dan harus dilalui demi mencapai hasil dari suatu kebijakan. Salah satunya adalah,
implementasi kebijakan publik yang merupakan pelaksanaan dari suatu keluaran kebijakan peraturan perundang-undangan oleh organisasi pelaksana kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan kebijakan tidak akan tercapai tanpa adanya tindakan implementasi. Implementasi kebijakan juga merupakan sebuah proses yang kompleks dan
panjang. Pemahaman yang paling penting bagi peneliti kebijakan dari proses implementasi adalah untuk dapat mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sebuah implementasi kebijakan. Maka, akan ditemukan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan
implementasi, pada gilirannya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan proses implementasi kebijakan kedepannya.
Model pendekatan implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Meter dan Van Horn disebut dengan A Model of the Policy Implementation 1975. Proses
implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu pengejewantahan kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk
meraih kinerja implementasi kebijakan yang tinggi yang berlangsung dalam hubungan berbagai variabel. Model ini mengandaikan bahwa implementasi
kebijakan berjalan secara linear dari keputusan politik, pelaksana dan kinerja kebijakan publik. Model ini menjelaskan bahwa kinerja kebijakan dipengaruhi
oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, variable-variabel tersebut yaitu: 1.
Standar dan sasaran kebijakanukuran dan tujuan kebijakan 2.
Sumber daya 3.
Karakteristik organisasi pelaksana 4.
Sikap para pelaksana 5.
Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan 6.
Lingkungan sosial, ekonomi dan politik
Universitas Sumatera Utara
Dalam perencanaan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini merupakan suatu perencanaan dari penataan desa yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
5.1.1 Standar dan Sasaran Kebijakan