dikarenakan pada waktu tanah yang ada di desa ini merupakan tanah reformasi yang sebelumnya merupakan hutan garapan. Dan faktor lain dari ketiadaan listrik
di Desa ini dikarenakan sebagian dari desa tersebut merupakan perkebunan swasta milik DL Sitorus yaitu PT. Sibisa Mangatur, dan pada saat itu belum ada
kebijakan dari pemerintah sendiri untuk menyalurkan listrik ke daerah desa tersebut.Selain itu infrastruktru di Desa Torganda ini cukup baik, jalan di desa ini
hanya baru dilakukan pengaspalan jalan saja. Sedangkan untuk potensi Desa Torganda ini cukup baik pula, dengan adanya perkebunan karet dan kelapan sawit
milik masyarakat setempat. Walaupun begitu ada sarana wisata di Desa Torganda ini, yaitu berupa tempat wisata pelatihan gajah-gajah. Dan selain itu untuk
kualitas sumber daya manusia di Desa Torganda ini cukup baik, hal ini dapat dilihat pada hasil kuesioner mayoritas responden menjawab tingkat pendidikan
rata-rata SMP dan kurang memiliki keahlian dalam bidang administrasi desa.
5.1.3 Komunikasi Antar Organisasi
Komunikasi mencakup hubungan antar organisasi pelaksana implementasi. Komunikasi yang baik meliputi proses penyampaian informasi yang akurat, jelas,
konsisten, menyeluruh serta koordinasi antar instansi-instansi yang terkait dalam proses implementasi dan bentuk koordinasi yang dilakukan. Konsistensi dan
keseragaman dari tujuan dan sasaran suatu kebijakan sangat diperlukan agar aparat pelaksana kebijakan paham terhadap apa yang akan dicapai. Selain itu
kesamaan cara pandang ini juga dapat mendorong terbentuknya motivasi yang mendukung pelaksanaan pencapaian tujuan. Sebaliknya, jika tidak ada suatu
pemahaman yang sama antara semua aparat pelaksana kebijakan, tentu
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan suatu kebijakan tidak optimal. Keseragaman cara pandang ini hanya dapat terwujud apabila ada komunikasi yang baik antara para pemimpin atau
perumus kebijakan dengan aparat pelaksananya di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian data kuesioner terkait komunikasi antar
organisasi, mengenai sosialisasi undang-undang desa yang baru yaitu UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan sosialisasi pemekaran desa mayoritas responden
menjawab ada dilakukan sosialisasi tersebut oleh pihak pemerintahan desa kepada masyarakat Desa Asam Jawa. Pelaksana pemerintahan desa yang meliputi Kepala
Desa dan perangkat desa lainnya merupakan organisasi pelaksana dari pemekaran desa ini. Dan seperti yang tejadi dilapangan bahwa pemerintahan Desa Asam
Jawa telah melakukan sosialisasi kepada para kepala dusun dari setiap dusun yang ada di Desa Asam Jawa. Sosialisasi ini dilakukan pada saat melakukan rapat
pembahasan perencanaan pemekaran desa yang diajukan kepada kepala desa. Untuk hasil kuesioner mengenai kerjasama antar dusun mayoritas masyarakat
menjawab memang dilakukan kerjasama tersebut. Dimana dalam hal kerjasama ini antar masyarakat dusun bekerjasama untuk menjadikan dusun-dusun mereka
menjadi sebuah desa baru. Kerjasama ini memang sangat perlu dilakukan dengan terjadinya kerukunan antar masyarakat desa setempat untuk menjadikan dusun
menjadi desa. Kerukunan antar masyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat yang dapat menciptakan sosial budaya masyarakat setempat merupakan syarat
dari terbentuknya desa dan. Hal ini tertuang pada pasal 8 ayat 3 poin d. Hal yang sama dilakukan oleh Desa Torganda, bahwa pemerintahan Desa
Toeganda sudah melakukan sosialisasi UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa kepada para perangkat desa dan para kepala dusun masing-masing dusun. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai sosialisasi tersebut yang dilakukan oleh pemerintahan desa mayoritas responden menjawab tidak
tahu. Hal ini sebenarnya bukan salah dari pihak pemerintahan Desa torganda, tetapi memang mayoritas masyarakat Desa Torganda kurang ikut berperan aktif
dalam perkembangan desa yang terjadi. Faktor yang menyebabkan kurang berperan aktif dalam perkembangan desa adalah kurang pemahaman atau
minimnya pengetahuan masyarakat desa ini, dan sehingga menimbulkan rasa acu tak acu atau rasa kurang perduli yang mereka tunjukan. Dan apa yang dilakukan
oleh pihak pemerintahan desa masyarakat hanya mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintahan desa. Karena mereka telah beranggapan pun yang
dilakukan pemerintahandesa akan begitu-begitu saja, yang penting bagi mereka adalah harga pasar karet dan sawit hasil pertanian mereka tidak turun.
5.1.4 Karakteristik Organisasi Pelaksana