kenyataannya berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai sosialisasi tersebut yang dilakukan oleh pemerintahan desa mayoritas responden menjawab tidak
tahu. Hal ini sebenarnya bukan salah dari pihak pemerintahan Desa torganda, tetapi memang mayoritas masyarakat Desa Torganda kurang ikut berperan aktif
dalam perkembangan desa yang terjadi. Faktor yang menyebabkan kurang berperan aktif dalam perkembangan desa adalah kurang pemahaman atau
minimnya pengetahuan masyarakat desa ini, dan sehingga menimbulkan rasa acu tak acu atau rasa kurang perduli yang mereka tunjukan. Dan apa yang dilakukan
oleh pihak pemerintahan desa masyarakat hanya mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintahan desa. Karena mereka telah beranggapan pun yang
dilakukan pemerintahandesa akan begitu-begitu saja, yang penting bagi mereka adalah harga pasar karet dan sawit hasil pertanian mereka tidak turun.
5.1.4 Karakteristik Organisasi Pelaksana
Maksud dari karakteristik organisasi pelaksana adalah yang mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam
birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program.Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan
organisasi informal yang akan terlibat dalam pengimplementasian kebijakan. Hal ini penting karena kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh
ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan konteks kebijakan yang akan dilaksanakan pada beberapa kebijakan
dituntut pelaksana kebijakan yang ketat dan displin. Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang demokratis dan persuasif. Selaian itu, cakupan atau luas
Universitas Sumatera Utara
wilayah menjadi pertimbangan penting dalam menentukan agen pelaksana kebijakan.
Seperti yang kita ketahui organisasi formal dalam perencanaan pemekaran desa adalah para pemerintah, baik pemerintahan desa maupun pemerintahan
daerah. Dalam perencanaan pemekaran desa ini organisasi pelaksana melakukan pemekaran berdasarkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Dan dalam
undang-undang ini berisi bagaimana penataan desa dengan kebijakan yang baru ini, tetapi dalam pelaksanaannya organisasi pelaksana belum bisa untuk
melakukan pemekaran. Hal ini disebabkan karena belum adanya keluar perturan menteri dalam negeri, yang mana peraturan itu nanti akan menjadi petunjuk
pelaksana dan petunjuk teknis dalam melakukan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini khususnya. Dengan belum adanya peraturan menteri
dalam negeri inilah yang menjadi fragmentasi dilapangan menurut organisasi pelaksana pada umumnya. Sedangkan pengawasan dan pengontrolan dilakukan
oleh tim pemekaran desa yang telah dibentuk oleh organisasi pelaksana pemekaran desa.
Lain halnya dengan hasil kuesioner terkait karakteristik organisasi pelaksana masyarakat Desa Asam Jawa menganggap bahwa fragmentasi yang
terjadi dilapangan sehingga menyebabkan pelaksanaan pemekaran desa ini dikesampingkan, yaitu akan dilaksanakannya pemilihan kepala daerah. Selain itu
karakteristik organisasi pelaksana dalam hal pembagian kewenangan desa mayoritas responden menjawab itu berjalan dengan baik. Dapat dilihatdimana
dalam setiap pembagian kewenangan pemilihan kepala dusun dipilih secara demokratis.
Universitas Sumatera Utara
Tidak beda dengan yang terjadi di Desa Torganda, itu juga yang menajdi fragmentasi dilapangan dalam pelaksanaan pemekaran desa. Mereka menganggap
bahwa pemekaran desa ini wacana yang berkembang akan ditunda terlebih dahulu, disebabkan karena akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah. Dan untuk
karakteristik organisasi pelaksana terkait pembagian kewenangan di Desa Torganda ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam pembagian kewenangan
disetiap dusun-dusunya. Masing sangat minim akan sumber daya manusia, sehingga yang menjadi kepala dusun rata-rata usia 50 tahun ke atas dapat
dikatakan usia yang sudah kurang produktif. Meskipun dalam hal pemilihannya memang dilakukan secara demokratis oleh masyarakat desa Torganda.
5.1.5 Disposisi Implementor