tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil
yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Didalam implementasi kebijakan terdapat beberapa model kebijakan, yaitu
sebagai berikut:
1. Model George Edward III 1980
Gambar 1.1. Model Implementasi Kebijakan George Edward III
Sumber: George Edward III 1980:148
Dalam pandangannya George Edward III menjelaskan bahwasannya implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
a. Komunikasi
Suatu keberhasilan dari implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa saja yang harus dia lakukan. Mengetahui
apa yang menjadi sasaran dan tujuan harus dikomunikasikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi penyimpangan dalam
implementasi
Communication
Resource
Disposition Implementasion
Bereaucratic Structur
Universitas Sumatera Utara
b. Sumber Daya
Sumber daya sangatlah penting keberadaannya jika implementor kekurangan sumber daya untuk pelaksanaan maka implementasi tidak
akan berjalan efektif. Sumber daya dapat berupa manusia dan sumber daya finansial.
c. Disposisi
Disposisi adalah karakteristik, watak dan sifat yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sikap demokratis. Jika
seorang implementor memilki disposisi yang baik maka dia juga secara langsung dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti yang
diinginkan oleh pembuat kebijakan. d.
Struktur Birokrasi Struktur birokrasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
implemetasi kebijakan. Satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi ataupun pemerintahan adalah adanya prosedur operasi yang
disusun secara standar. Standar Operasional Prosedur menjaid pedoman yang kuat bagi setiap impelemtor dalam bertindak, struktur organisasi
yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang
menyebabkan aktivitas organisasi menjadi tidak fleksibel.
2. Model Van Meter dan Van Horn 1975
Teori beranjak dari suatu argumen bahwa perbedaan-perbedaan dalam proses implemntasi akan dipengaruhi oleh sifat kebijakan yang akan dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Van Meter dan Van Horn Wahab, 2004:78 menawarkan suatu pendekatan yang mencoba untuk menghubungkan antara isu kebijakan dengan
implementasi dan suatu model konseptual yang menghubungkan kebijakan dengan kinerja kebijakan. Mereka menegaskan bahwa perubahan, kontrol dan
kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep yang penting dalam prosedur- prosedur implementasi. Hal ini yang dikemukakan mereka ialah bahwa yang
menghubungkan kebijakan dan kinerja dipisahkan oleh sejumlah variabel bebas yang saling berkaitan. Variabel bebas itu adalah:
a. Standar dan Sasaran Kebijakan
Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan teratur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka
akan terjadi multiinterprestasi dan mudah menimbulkan konflik diantara agen implementasi.
b. Sumber Daya
Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia seperti dana yang
digunakan untuk mendukung implementasi kebijakan. c.
Komunikasi dan Penguat Aktivitas Dalam implemntasi program perlu dukungan dan koordinasi dengan
instansi lain agar tujuan kebijakan dapat tercapai. d.
Karakteristik Agen Pelaksana Karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-
norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semua hal tersebut akan mempengaruhi implementasi suatu program.
Universitas Sumatera Utara
e. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik
Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana
kelompok-kelompok kepentingan dapat memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan yakni menolak
atau mendukung, bagaimana sifat opini publik yang ada dilingkungan dan apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan.
f. Disposisi Implementor
Ini mencakup tiga hal, yakni: 1 respon implementor terhadap kebijakan yang akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan
kebijakan, 2 kognisi, pemahaman para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan c intensitas disposisi implementor, yakni preferensi
nilai yang dimiliki oleh implementor.
Gambar 1.2. Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn
Sumber: Subarsono, 2009 Komunikasi antar Organisasi
dan Pelaksana Kegiatan Standar dan Sasaran
Sumberdaya Karakteristik
Badan Pelaksana
Sikap Pelaksana
Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik
Kinerja Kebijakan
Universitas Sumatera Utara
3. Model Merilee S. Grindle 1980