Model George Edward III 1980 Model Van Meter dan Van Horn 1975

tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Didalam implementasi kebijakan terdapat beberapa model kebijakan, yaitu sebagai berikut:

1. Model George Edward III 1980

Gambar 1.1. Model Implementasi Kebijakan George Edward III Sumber: George Edward III 1980:148 Dalam pandangannya George Edward III menjelaskan bahwasannya implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: a. Komunikasi Suatu keberhasilan dari implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa saja yang harus dia lakukan. Mengetahui apa yang menjadi sasaran dan tujuan harus dikomunikasikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi penyimpangan dalam implementasi Communication Resource Disposition Implementasion Bereaucratic Structur Universitas Sumatera Utara b. Sumber Daya Sumber daya sangatlah penting keberadaannya jika implementor kekurangan sumber daya untuk pelaksanaan maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumber daya dapat berupa manusia dan sumber daya finansial. c. Disposisi Disposisi adalah karakteristik, watak dan sifat yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sikap demokratis. Jika seorang implementor memilki disposisi yang baik maka dia juga secara langsung dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. d. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap implemetasi kebijakan. Satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi ataupun pemerintahan adalah adanya prosedur operasi yang disusun secara standar. Standar Operasional Prosedur menjaid pedoman yang kuat bagi setiap impelemtor dalam bertindak, struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang menyebabkan aktivitas organisasi menjadi tidak fleksibel.

2. Model Van Meter dan Van Horn 1975

Teori beranjak dari suatu argumen bahwa perbedaan-perbedaan dalam proses implemntasi akan dipengaruhi oleh sifat kebijakan yang akan dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Van Meter dan Van Horn Wahab, 2004:78 menawarkan suatu pendekatan yang mencoba untuk menghubungkan antara isu kebijakan dengan implementasi dan suatu model konseptual yang menghubungkan kebijakan dengan kinerja kebijakan. Mereka menegaskan bahwa perubahan, kontrol dan kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep yang penting dalam prosedur- prosedur implementasi. Hal ini yang dikemukakan mereka ialah bahwa yang menghubungkan kebijakan dan kinerja dipisahkan oleh sejumlah variabel bebas yang saling berkaitan. Variabel bebas itu adalah: a. Standar dan Sasaran Kebijakan Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan teratur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterprestasi dan mudah menimbulkan konflik diantara agen implementasi. b. Sumber Daya Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia seperti dana yang digunakan untuk mendukung implementasi kebijakan. c. Komunikasi dan Penguat Aktivitas Dalam implemntasi program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain agar tujuan kebijakan dapat tercapai. d. Karakteristik Agen Pelaksana Karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma- norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semua hal tersebut akan mempengaruhi implementasi suatu program. Universitas Sumatera Utara e. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan dapat memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan yakni menolak atau mendukung, bagaimana sifat opini publik yang ada dilingkungan dan apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan. f. Disposisi Implementor Ini mencakup tiga hal, yakni: 1 respon implementor terhadap kebijakan yang akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, 2 kognisi, pemahaman para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan c intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. Gambar 1.2. Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn Sumber: Subarsono, 2009 Komunikasi antar Organisasi dan Pelaksana Kegiatan Standar dan Sasaran Sumberdaya Karakteristik Badan Pelaksana Sikap Pelaksana Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik Kinerja Kebijakan Universitas Sumatera Utara

3. Model Merilee S. Grindle 1980