Disposisi Implementor Perencanaan Pelaksanaan Pemekaran Desa Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Tidak beda dengan yang terjadi di Desa Torganda, itu juga yang menajdi fragmentasi dilapangan dalam pelaksanaan pemekaran desa. Mereka menganggap bahwa pemekaran desa ini wacana yang berkembang akan ditunda terlebih dahulu, disebabkan karena akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah. Dan untuk karakteristik organisasi pelaksana terkait pembagian kewenangan di Desa Torganda ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam pembagian kewenangan disetiap dusun-dusunya. Masing sangat minim akan sumber daya manusia, sehingga yang menjadi kepala dusun rata-rata usia 50 tahun ke atas dapat dikatakan usia yang sudah kurang produktif. Meskipun dalam hal pemilihannya memang dilakukan secara demokratis oleh masyarakat desa Torganda.

5.1.5 Disposisi Implementor

Disposisi merupakan watak dan karakteristik dari para pelaksana program dalam menyikapi suatu kebijakan dan merupakan faktor yang tidak dapat dilupakan. Disposisi implementor dapat dilihat dari pemahaman para pelaksana dalam memenuhi tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dalam pelaksanaan kebijakan atau program para implementor kebijakan tentu memiliki persepsi atau penilaian yang berbeda terhadap kebijakan yang akan dilaksanakan. Sikap mereka, baik itu menerima atau menolak sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik. Jika penilaian akan suatu kebijakan atau program berbeda antara pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan dan cenderung berlawanan arah, maka kebijakan atau program tersebut akan sulit untuk di laksanakan. Bahkan perbedaan penilaian Universitas Sumatera Utara yang begitu kentara kemungkinan menciptakan keengganan dari para pelakasana sehingga menghambat pelaksanaan kebijakan atau program. Perencanaan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini begitu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya oleh pihak pemerintahan dearah. Seperti hasil wawancara dengan Kasubag Tata Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan selaku yang menangani pemekaran desa ini bahwa mereka sangat pro aktif dalam melakukan perencanaan pemekaran desa ini. Dikarenakan ini juga merupakan aspirasi dari masyarakat yang desanya ingin dimekarkan, dan selain itu pemekaran ini juga sangat bernilai positif untuk perkembangan desa itu sendiri. Sebagaimana yang tertuang pada pasal 7 poin 3 UU No. 6 tahun 2014 yaitu meliputihal dapat meningkatkan efektivitas penyelenggaraan administrasi desa, meningkatkan percepatan kesejahteraan masyarakat, meningkatakan kualitas pelayanan publik, dan meningkatkan daya saing desa. Sesuai dengan hasil kuesioner terkait perencanaan pemekaran desa di Desa Asam Jawa, mayoritas responden mejawab bahwa mereka sebagai masyarakat Desa Asam Jawa mengetahui akan adanya pemekaran yang direncanakan di Desa Asam Jawa tersebut. Walau sebenarnya rencana pemekaran desa ini merupaka n aspirasi dari masyarakat Desa Asam Jawa, tetapi setidaknya warga masyarakat juga harus mengetahui apakah aspirasi mereka didengar oleh pemerintahan desa. Dan dalam hal kenyataanya aspirasi mereka sangat didukung oleh pemerintahan desa. Dan maka dari situlah pemerintahan Desa Asam Jawa mengusulkan rencana pemekaran desa untuk di usulkan kepada bupati, dan ini artinya pemerintahan desa mendukung akan rencana pemekaran desa tersebut. Dan terkait kuesioner mengenai kesungguhan pemerintahan Desa Asam Jawa dalam merencanakan Universitas Sumatera Utara pemekaran desa ini mayoritas responden menjawab mendukung, dan ini memang sesuai dengan hasil wanwancara dengan pemerintah desa yaitu Sekretaris Desa Asam Jawa Bapak Tobroni Tambak. Hal serupa yang terjadi di Desa torganda hasil kuesioner mengenai kesungguhan pemerintah Desa Torganda dalam merencanakan pemekaran desa tersebut mayoritas responden menjawab mendukung. Dan ini berjalan searah dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Desa Torganda, bahwa mereka selaku pemerintahan desa mendukung atas perencanaan pemekaran desa yang akan dilakukan di Desa Torganda. Selain itu atas adanya rencana pemekaran desa di dua Desa ini yaitu Desa Asam Jawa dan Desa Torganda, selaku masyarakat dari kedua desa tersebut pada inti mendukung dengan perencanaan pemekaran desa ini. Jelas masyarakat mendukung, karena hal inilah yang mereka tunggu sebenarnya. Meskipun pada hal kenyataannya bahwa UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa belum bisa sepenuhnya dapat realisasikan. Dikarenakan belum adanya turunan kebujakan dari Menteri dalam Negeri sebagai acuan Juklak dan Juknis pelaksanaan pemekaran desa, hal ini disampaikan oleh Bapak M. R. Amin selaku Kasubag Tata Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

5.2 Analisis Hubungan Antar Variabel