Standar dan Sasaran Kebijakan

Dalam perencanaan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini merupakan suatu perencanaan dari penataan desa yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

5.1.1 Standar dan Sasaran Kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan haruslah jelas dan terukur sehingga kebijakan yang akan dilaksanakan dapat di realisasikan dengan baik dan terarah.Standar dan sasaran kebijakan juga mempunyai hubungan yang erat dengan disposisi para pelaksana implementors, dimana arah disposisi para pelaksana implementors terhadap standar dan sasaran kebijakan mempunyai arah yang searah dan sangat krusial. Para implementors bisa saja gagal dalam melaksanakan kebijakan, dikarenakan mereka menolak atau tidak mengerti apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan Van Mater dan Van Horn, 1974. Seperti halnya terkait perencanaan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini, para pelaku kebijakan pemekaran desa harus mengetahui yang menjadi standar dan sasaran kebijakan yang akan dilakukan. Jika para pelaku pemekaran desa menolak dikarenakan tidak mengerti yang menjadi standar dan sasaran kebijakan maka pemekaran desa ini akan gagal. Pelaku kebijakan pemekaran desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah pemerintahan desa yaitu kepala desa dan perangkat desa yang termasuk di dalamnya ada Badan Permusyawaratan Desa BPD. Dan untuk pengetahuan para palaku kebijakan ini mayoritas memahami apa yang menjadi standar dan sasaran kebijakan pemekaran desa yang tertuang pada UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Kerena sebelumnya mereka juga telah mendapatkan sosialisasi dari Universitas Sumatera Utara pemerintahan daerah yaitu BPMD. Begitu juga dengan para kepala dusun masing- masing dusun yang ada di tiap desa rencana pemekaran. Mereka juga telah mendapatkan sosialisasi UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan kebijakan pemekaran desa. Dan dalam sosialisasi tersebut telah dipaparkan yang menjadi standar dan sasaran kebijakan. Sedangkan hasil penelitian terkait pengetahuan masyarakat tentang UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang menjadi kebijakan dari pemekaran desa mayoritas responden menjawab tidak tahu. Dan ini sebenarnya sangat memprihatinkan sekali kondisi seperti ini, bagaimana pun masyarakat juga harus mengetahui UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa karena undang-undang inilah yang menjadi standar dan sasaran kebijakan pemekaran desa walaupun mereka bukan pelaku dari pemekaran desa. Sama halnya dengan masyarakat Desa Torganda, hasil dari penelitian data kuesioner terkait pengetahuan masyarakat terhadap UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa mayoritas responden menjawab tidak mengetahui akan keberadaan undang-undang ini. Seperti yang kita ketahui bahwa di undang-undang ini lah standar dan sasaran kebijakan pemekaran desa.

5.1.2 Sumber Daya