Ciri Foto Udara Sangat Miring High Oblique

51 Penyimpangan distorsi pada foto-foto vertikal antara satu foto dengan foto yang lain disebabkan perbedaan tinggi penerbangan. Penyimpangan pada sebuah foto disebabkan oleh pengaruh penyimpangan paralaktis akibat reliet, misalnya pegunungan, lembah, dan lain-lain. Tujuan utama mengamati foto udara adalah untuk menginterprestasikan foto udara. Dari foto udara itulah kita dapat membuat asumsi, analisis, dan kesimpulan sebagai suatu proses yang ilmiah dalam memperoleh informasi permukaan bumi yang berarti. Alat yang digunakan untuk mengamati foto udara adalah stereoskop. Studinya disebut studi stereoskopis. Tujuan studinya adalah ingin memperoleh gambaran tiga dimensi dari daerah yang terdapat gambarannya di atas foto itu. Hal ini sebenarnya berlaku baik untuk interpretasi foto tegak atau miring, bahkan juga foto biasa yang memenuhi persyaratan. Setiap pasang dari dua foto udara yang memungkinkan pandangan stereoskopis disebut pasangan stereo stereo pair. Pasangan dari tiga foto yang memungkinkan diperoleh gambaran stereoskopis yang lengkap dari foto yang ditengah disebut stereo triplet. Istilah stereogram digunakan untuk menyebut sepasang foto yang sudah terpasang sebaik-baiknya sehingga siap untuk diamati secara stereoskopis dan dengan sendirinya memungkin- kan diperoleh gambaran yang dimaksud. Untuk keperluan studi ini diperlukan salah satu dari kedua macam lensa stereoskop di bawah ini.

1. Stereoskop Lensa

Stereoskop lensa terdiri atas dua buah lensa yang dipasang sedemikian rupa sehingga terpisahkan dengan jarak yang sesuai dengan jarak antara kedua mata pengamat. Jarak antara kedua lensa ini dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya, lensa yang dipergunakan mempunyai daya membesarkan antara 1,25 kali sampai 4 kali dilihat dari

F. Mengamati Foto Udara

52 2. Stereoskop Cermin Jenis ini terdiri atas empat buah cermin yang dipasang dengan membentuk sudut 45 o dengan bidang datar. Kedua macam stereoskop ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan apabila keduanya dibandingkan. a. Stereoskop lensa lebih mudah digunakan, berukuran kecil sehingga mudah dibawa. Dinamakan juga stereoskop saku. Stereoskop lensa memperlihatkan gambar yang diperbesar dengan efek relatif yang diperkuat, tetapi daerah yang diamati tidak banyak berbeda dengan jarak antara kedua mata pengamat. Akan timbul kesukaran jika daerah yang diamati lebih melebihi jarak ini. b. Stereoskop cermin memungkinkan daerah pengamatan yang lebih luas dan memungkinkan foto dipasang agak berjauhan sehingga pengamatan tidak terganggu oleh saling berimpitnya foto yang sedang diamati. Gambar diperkecil dan efek relatif dikurangi, kecuali jika digunakan alat bantu untuk membesar- kan dan untuk dibawa ke mana-mana. ukuran panjangnya. Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa pembesaran yang terlalu kuat akan mengaburkan gambaran yang diperoleh. Oleh karena itu, lensa yang demikian jarang dipergunakan. Gambar 2.7 Stereoskop cermin model N-2 Zeiss dengan alat pengukur stereomikrometer. Sumber: Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan, 1983