49
b. Menggambarkan daerah yang sangat luas dibandingkan
dengan tipe mana pun. Daerah yang digambarkannya berbentuk trapesium, sempit di bagian depan, semakin jauh
semakin lebar.
c. Skalanya akan sama sepanjang sebuah garis sejajar dengan
horizon, tetapi akan berkurang jika semakin jauh. d.
Pengaruh perspektif, bentuk, ukuran, dan posisi relatif dari benda-benda pada foto berlainan dengan yang
sesungguhnya. Sebuah lingkaran akan tampak lonjong, sebuah bujur sangkar tampak seperti trapesium, tetapi gejala
ini teratur sehingga masih mungkin diperhitungkan untuk kepentingan pemetaan.
e. Kalau daerah yang tergambar banyak reliefnya, maka
penyimpangan akan lebih banyak. Misalnya, lereng yang menghadap kamera digambar lebih luas daripada yang
membelakanginya. Jika kemiringan lereng lebih curam daripada garis sinar, maka yang membelakangi kamera tidak
terlihat.
Gambar 2.6 Satelit Geostasioneri Sumber: Ensiklopedi IPTEK, 2004
Di bawah ini uraian dari ciri berbagai tipe foto.
1. Ciri Foto Udara Sangat Miring High Oblique
a. Foto high oblique adalah foto yang memperlihatkan horizon
yang diperoleh dengan kamera yang kedudukan sumbu optiknya membentuk sudut sampai 20° dengan garis
mendatar. Gambarnya semakin jauh akan semakin kabur, apalagi jika yang digambarkan daerah rata sehingga horizon
tidak terhalangi.
50 2.
Ciri Foto Udara Low Oblique Agak Miring
Foto low oblique adalah foto yang diambil dengan kamera yang sumbunya miring, tetapi tidak menggambarkan horizon.
Prinsipnya sama dengan pemotretan atau foto high oblique. Variasinya tergantung ketinggian dan kemiringan kamera
pemotretan.
3. Ciri Foto Udara Tegak
a. Dibuat dengan kamera yang kedudukan sumbunya tegak atau
hampir tegak. Detail yang halus dalam jumlah yang sangat besar digambarkannya. Semua detail secara lengkap
digambarkan kecuali tebing yang sangat curam.
b. Daerah yang digambarkan berbentuk persegi dan luasnya
berbanding lurus dengan ketinggian terbang atau berbanding terbalik dengan jarak fokus kamera. Kalau ketinggian dan
kamera yang digunakan sama, maka daerah yang digambarkan itu selalu lebih kecil daripada yang digambarkan
di atas foto miring.
c. Dapat diambil tunggal, berpasangan, atau serial sepanjang
jalur penerbangan. Pada suatu rangkaian semacam itu terdapat 60 - overlap untuk memungkinkan dipelajari dengan
stereoskop.
d. Untuk pemotretan udara maka penerangan yang ideal
adalah lurus, tetapi sering ada penyimpangan akibat pengaruh angin yang arahnya menyilang. Hal ini ada
pengaruhnya terhadap hubungan dengan foto-foto yang berurutan. Kalau pesawat terbang diarahkan ke jurusan
yang membentuk sudut dengan arah penerbangan yang ditetapkan dengan maksud mengurangi pengaruh angin
yang datang dari samping dan agar tidak membuat perubahan pada arah kamera, maka dihasilkan kondisi
yang dinamakan crab, di mana foto berkedudukan miring satu sama lain dan juga miring terhadap garis penerbangan.
Selain crab ada yang disebut drift, yaitu jika pada penerbangan terjadi kegagalan dalam mempertahankan
arah penerbangan akibat adanya angin dari samping. Sehingga arah terbang sedikit menyimpang.
51
Penyimpangan distorsi pada foto-foto vertikal antara satu foto dengan foto yang lain disebabkan perbedaan tinggi
penerbangan. Penyimpangan pada sebuah foto disebabkan oleh pengaruh penyimpangan paralaktis akibat reliet, misalnya
pegunungan, lembah, dan lain-lain.
Tujuan utama mengamati foto udara adalah untuk menginterprestasikan foto udara. Dari foto udara itulah kita dapat
membuat asumsi, analisis, dan kesimpulan sebagai suatu proses yang ilmiah dalam memperoleh informasi permukaan bumi yang
berarti. Alat yang digunakan untuk mengamati foto udara adalah
stereoskop. Studinya disebut studi stereoskopis. Tujuan studinya adalah ingin memperoleh gambaran tiga dimensi dari daerah yang
terdapat gambarannya di atas foto itu. Hal ini sebenarnya berlaku baik untuk interpretasi foto tegak atau miring, bahkan juga foto
biasa yang memenuhi persyaratan. Setiap pasang dari dua foto udara yang memungkinkan
pandangan stereoskopis disebut pasangan stereo stereo pair. Pasangan dari tiga foto yang memungkinkan diperoleh gambaran
stereoskopis yang lengkap dari foto yang ditengah disebut stereo triplet. Istilah stereogram digunakan untuk menyebut sepasang
foto yang sudah terpasang sebaik-baiknya sehingga siap untuk diamati secara stereoskopis dan dengan sendirinya memungkin-
kan diperoleh gambaran yang dimaksud. Untuk keperluan studi ini diperlukan salah satu dari kedua
macam lensa stereoskop di bawah ini.
1. Stereoskop Lensa
Stereoskop lensa terdiri atas dua buah lensa yang dipasang sedemikian rupa sehingga terpisahkan dengan jarak yang
sesuai dengan jarak antara kedua mata pengamat. Jarak antara kedua lensa ini dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Pada
umumnya, lensa yang dipergunakan mempunyai daya membesarkan antara 1,25 kali sampai 4 kali dilihat dari
F. Mengamati Foto Udara