17
Seseorang sedang membidik dari tempat ia berada dengan menggunakan kompas ke arah yang berlainan yaitu puncak A,
pohon B, dan rumah C. Setelah diketahui back azimuthnya, maka pindahkan ke
dalam peta. Lalu tariklah garis dari ketiga titik tersebut berdasarkan
∠
peta yang sudah ditentukan. Perpotongan dari ketiga titik tersebut adalah posisi pengamat dalam peta.
Gambar 1.12 Alat Pengukur Batas Awan Teodolit
Sumber: Kamus Visual, 2005 Gambar 1.13
Membidik menggunakan kompas. Sumber: Geografi 2, 1997
Gambar 1.14 Posisi pengamat dalam peta. Sumber: Geografi 2, 1997
Titik A Titik B
Titik C
Pengamat Cara Resection:
Sudut Peta Sudut Peta
18
Gambar 1.15 Cara intersection mengetahui posisi tower. Sumber: Geografi 2, 1997
Seseorang ingin mengetahui keberadaan tower dalam peta. Maka caranya ialah seseorang membidik tower tersebut dengan
menggunakan kompas dari arah atau titik yang berlainan.
Gambar 1.16 Menentukan posisi tower. Sumber: Geografi 2, 1997
Setelah dipindahkan ke dalam peta ternyata tower tersebut berada di dekat jalan.
Tower A
B
C
Cara Intersection:
A B
C Tower
Jalan Raya
Sungai
19
Intersection ialah cara untuk menentukan tempat kedudukan di medan atau lapangan yang belum diketahui di peta dengan
pertolongan titik benda yang berada di medan lapangan atau di peta. Sehingga konsep ini sangatlah berbeda dengan konsep
resection yang sudah dibahas sebelumnya. Sebagai contoh di lokasi tersebut ada bencana longsor. Akan tetapi, lokasi tersebut
tidak ada dalam peta, maka untuk mengetahui lokasi bencana itu dalam peta diperlukan suatu metode, yaitu intersection.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini dituliskan langkah kerja menggunakan konsep tersebut.
Prosedur atau cara kerja Menggunakan Metode Intersection
– Terlebih dahulu bukalah lembaran peta dan letakkanlah peta
tersebut dengan menyesuaikan arah utara lembaran peta dengan arah utara yang ditujukan oleh kompas.
– Dari tiga titik itu, bidiklah dengan kompas objek yang akan
diamati di lapangan. –
Lalu amati dan catatlah sudut kompas yang dihasilkan dari ketiga titik tersebut terhadap objek yang diamati.
– Setelah mendapatkan ketiga sudut kompas, lalu ubahlah
menjadi sudut peta. –
Sudut peta yang didapat lalu dilukiskan ke dalam peta tersebut.
– Perpotongan garis dari ketiga titik itu adalah lokasi yang ingin
diketahui dalam peta.
B. Membuat Peta Tematik secara Manual dari Peta Dasar
Teknik mengutip peta yang berasal dari peta dasar adalah salah satu keterampilan dasar untuk mengetahui keberadaan suatu
wilayah berdasarkan fungsinya, seperti peta DAS, peta penggunaan lahan, peta aliran sungai, peta kemiringan lereng, dan lain-lain.
Peta dasar yang digunakan dalam teknik ini ialah peta fotografi atau rupa bumi. Semakin detail informasi yang ingin dicapai, maka
skala peta yang dibutuhkan harus semakin besar, yaitu skala 1 : 25.000 atau yang lebih besar.
20
Perhatikan cara membuat peta tematik berikut ini.
Agar kamu mahir dalam menggambarkan mengutip peta ini, maka diperlukan latihan yang terus-menerus, karena
keterampilan ini merupakan salah satu hal yang mendasar dalam praktik pemetaan.
Alat dan Bahan
Peta topografi atau rupa bumi, skala 1 : 25.000 Kertas transparan ukuran 50 cm x 50 cm
Spidol transparan ukuran F Rotring dan kertas kalkir
Meja atau alas Isolasi dan gunting
Kapas dan alkohol
Cara Kerja –
Letakkan peta topografi rupa bumi berskala 1 : 25.000 di atas meja atau alas yang telah disediakan.
– Tempelkan plastik transparan di atas peta tersebut.
– Agar tidak berubah posisi, letakkan plastik transparan
terhadap peta dan tempelkan isolasi di setiap ujung plastik transparan terhadap peta.
– Siapkan spidol transparan untuk menggambarkan peta
yang kita inginkan peta DAS, peta penggunaan lahan, peta aliran sungai, peta kemiringan lereng, dan lain-lain dari
peta dasar yang telah ditempelkan.
– Buatlah pula legenda, garis tepi, skala, atau hal-hal yang
berkenaan dengan kaidah-kaidah pembuatan peta disertai pula dengan nama pengutip dan sumber peta yang
dituliskan di sebelah kanan peta.
– Apabila terdapat kesalahan ketika menggambarkan peta,
dapat menggunakan kapas yang telah diolesi oleh alkohol yang berfungsi sebagai penghapus goresan-goresan
spidol transparan tersebut.
– Apabila telah selesai menggambarkan peta yang kita
inginkan, maka langkah selanjutnya ialah memindahkan atau menjiplaknya ke dalam kertas kalkir.
– Untuk memindahkan peta dari plastik transparan ke dalam
kertas kalkir, gunakanlah rotring beserta perangkatnya.
21
A. Kepentingan Pertanian
Penampakan wilayah permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk peta juga dapat difungsikan untuk berbagai keperluan. Salah
satunya ialah untuk keperluan pertanian. Dengan menggunakan analisis peta, kita akan mudah menentukan daerah atau wilayah
mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa sajakah yang cocok pula di wilayah
pertanian tersebut. Oleh sebab itu, untuk menjawab kedua pertanyaan tadi diperlukan analisis variabel yang terdapat dalam
kompilasi peta yang berhubungan dengan aspek pertanian tersebut.
Sebagai contoh, untuk menentukan wilayah yang cocok dijadikan pertanian holtikultura, maka sebagai bahan pertimbangan
awal diperlukan letak ketinggian wilayah tersebut dari peta topografi atau peta rupa bumi. Apabila ditemukan letak ketinggian antara
1000 - 15.000 m dpl, maka sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian holtikultura karena pada ketinggian tersebut tanaman
holtikultura dapat hidup dan berkembang. Selanjutnya untuk menentukan jenis tanaman holtikutura yang cocok untuk ditanam,
maka dalam hal ini diperlukan informasi yang lebih detail lagi yang diperoleh dari berbagai peta tematik, seperti peta tanah, peta curah
hujan, peta geologi, dan sebagainya.
Dengan demikian, dari contoh kasus di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa keberadaan peta dapat diberdayakan untuk
kepentingan pertanian. Adapun analisis peta yang menyangkut aspek pertanian antara lain.
1.
Peta topografirupa bumi, untuk melihat ketinggian suatu wilayah, karena dengan melihat ketinggian dapat diperoleh
pula data mengenai potensi curah hujan dan suhu yang berpengaruh terhadap aspek pertanian. Dari peta ini dapat
diperoleh pula informasi tentang kemiringan lereng yang terdapat di suatu wilayah.
2. Peta tanah, untuk melihat jenis tanah yang ada sehingga
dapat dijadikan acuan dalam menentukan jenis tanaman apa yang sesuai dengan kondisi tanahnya struktur, tekstur, dan
kelembapan.
Kepentingan pada peta dapat
mengetahui jenis tanaman apa
yang cocok untuk ditanam.
1.3
PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI