Pengujian Hipotesis 1.Uji Signifikansi Parsial Uji t
71
Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,382. Angka ini mengidentifikasikan bahwa profitabilitas variabel dependen mampu
dijelaskan oleh Cash Ratio,Roa,Growth, FS,DER Dan NPM sebesar 38,20, sedangkan sisanyanya sebesar 61,8 100 - 38,2 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F.
4.4.3. Pengujian Hipotesis 4.4.3.1.Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji t digunakan
hipotesis seperti yang terlihat berikut ini. a.
H0: b1,b2,b3,b4,b5,b6 = 0, artinya rasio keuangan yaitu Cash Ratio,Roa,Growth, FS,DER Dan NPM tidak berpengaruh terhadap
DPR secara parsial pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Ha: b1,b2,b3,b4,b5,b6 ≠ 0, artinya rasio keuangan yaitu Cash
Ratio,Roa,Growth, FS,DER Dan NPM berpengaruh terhadap DPR secara parsial pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Kriteria:
H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Ha
diterima dan H0 ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5
72
Tabel 4.16 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model t
Sig.
1 Constant
-1,026 ,313
CASHRATIO ,835
,410 ROA
4,597 ,000
GROWTH 1,890
,068 FS
2,449 ,020
DER 1,305
,201 NPM
-1,934 ,062
a. Dependent Variable: DPR Tabel 4.16 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat
menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial. 1.
Pengaruh Cash Ratio terhadap Dividend Payout Ratio a.
Variabel Cash Ratio memiliki t-hitung 0,835. Dengan menggunakan t- tabel, diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung
sebesar 0,835 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak artinya, secara parsial cash ratio tidak berpengaruh
terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,410 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu cash ratio tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
73
2. Pengaruh ROA terhadap Dividend Payout Ratio
a. Variabel ROA memiliki t-hitung 4,597. Dengan menggunakan t-tabel,
diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 4,597 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima
dan Ha diterima artinya, secara parsial ROA berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu ROA berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
3. Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio
a. Variabel growth memiliki t-hitung 1,890. Dengan menggunakan t-tabel,
diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 1,890 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima
dan Ha ditolak artinya, secara parsial growth tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,068 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu growth tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
74
4. Pengaruh Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio
a. Variabel Firm Size memiliki t-hitung 2,449. Dengan menggunakan t-
tabel, diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 2,449 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima
dan Ha diterima artinya, secara parsial Firm Size berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,020 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu Firm Size berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
5. Pengaruh DER terhadap Dividend Payout Ratio
a. Variabel DER memiliki t-hitung 1,305. Dengan menggunakan t-tabel,
diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 1,305 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima
dan Ha ditolak artinya, secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,201 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu DER tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
75
6. Pengaruh NPM terhadap Dividend Payout Ratio
a. Variabel NPM memiliki t-hitung -1,934. Dengan menggunakan t-tabel,
diperoleh t-tabel sebesar 1,894. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -1,934 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,894 sehingga H0 diterima
dan Ha ditolak artinya, secara parsial NPM tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b. Nilai signifikansi sebesar 0,062 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel
yaitu NPM tidak berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95.
4.4.3.2.Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji F digunakan
hipotesis yang disebutkan dibawah ini. 1.
H0: b1,b2,b3,b4,b5,b6 = 0, artinya rasio keuangan yaitu Cash Ratio,Roa,Growth, FS,DER Dan NPM tidak berpengaruh terhadap DPR
secara parsial pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Ha: b1,b2,b3,b4,b5,b6 ≠ 0, artinya rasio keuangan yaitu Cash
Ratio,Roa,Growth, FS,DER Dan NPM tidak berpengaruh terhadap DPR
76
secara parsial pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria: H0 diterima dan Ha
ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Ha diterima dan H0 ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5
Tabel 4.17 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
7044,933 6
1174,156 4,918
,001
b
Residual 7639,344
32 238,730
Total 14684,277
38 a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: Constant, NPM, FS, GROWTH, DER, ROA, CASHRATIO
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai F- hitung adalah 4,918 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari
0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F-tabel sebesar 2,40. Hal tersebut menunjukkan bahwa F-hitung sebesar 4,918 lebih besar dari F-tabel
sebesar 2,40 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas yaitu Cash Ratio,Roa,Growth, FS,DER dan NPM berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.
77