45
3.7.2.2.Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan normal probability plot yang membandingkan
distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Menurut Ghazali 2011: 160 ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu : a.
Analisis Grafik Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,dan ploting
data residual akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
46
b. Uji Kolmogrov Smirnov Jika nilai signifikan 0.05 maka distribusi normal,sedangkan nilai
signifikan 0.05 maka distribusi tidak normal. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:
Ho : Data residual berdistribusi normal, dan Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.
2. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas Ghozali,2011 : 105. Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk
mendeteksi adanya multikolinieritas. Salah satunya adalah dengan cara mengamati nilai Variance Inflation Factor VIF dan TOLERANCE. Batas dari
VIF adalah 10 dan nilai dari TOLERANCE adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai TOLERANCE kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.
3. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2011 : 110 Pengujian dilakukan
47
dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut: a.
Jika 0 DW DL, maka terjadi autokorelasi positif. b.
Jika DL DW DU, maka ragu – ragu terjadi autokorelasi. c.
Jika 4- DU DW DU, maka tidak terjadi autokorelasi. d.
Jika 4- DU DW 4-DL, maka ragu – ragu terjadi autokorelasi. e.
Jika DW 4-DL, maka terjadi autokorelasi negatif. Keterangan : DL = batas bawah DW
DU = batas atas DW
4. Heteroskedastisitas