12
akan mengeluarkan Script Dividend yaitu perjanjian tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan dating.
Script Dividend ini mungkin berbunga mungkin juga tidak. d.
Dividen Likuidasi Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan
pengembalian modal. Dividen Likuidasi ini dicatat dengan rekening pengembalian modal yang dalam neraca dilaporkan
sebagai pengurang modal saham. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu
mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa
mengurangi rekening investasi. e.
Dividen Saham Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa
dipungut pembayaran kepada pemegang saham.
2.3. Kebijakan Dividen
2.3.1. Pengertian Kebijakan Dividen
Bambang 2001:281 mendefinisikan kebijakan dividen yaitu: “Politik dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan earning
antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti pendapatan
tersebut harus ditahan di dalam perusahaan”. Sedangkan Sundjaja dan Barlian
13
2003:390 menyatakan ”Kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen .”
Kebijakan dalam pembagian dividen masih menjadi masalah kontroversi, karena apakah pemegang saham lebih suka perusahaan membagikan laba sebagai
dividen tunai atau perusahaan membeli kembali saham atau menggunakan kembali laba itu dalam operasi atau biasa disebut laba ditahan.
Manajemen mempunyai dua alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak EAT perusahaan : 1 dibagi kepada para pemegang saham
perusahaan dalam bentuk dividen, dan 2 diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan retained earning. Pada umumnya sebagai EAT di bagi
dalam bentuk dividend dan sebagian lagi di investasikan kembali. Artinya, manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan
sebagai dividen. Pembuatan keputusan tentang dividen ini disebut sebagai kebijakan dividen.
Menurut Sutrisno 2003:306 ada beberapa bentuk pemberian dividen tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang
saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah : a.
Kebijakan Pemberian Dividen Stabil Kebijakan pemberian dividen stabil ini artinya dividen akan
diberikan secara perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh berfluktuasi. Dividen stabil ini
dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat dan peningkatannya mantap dan stabil, maka
14
dividen juga ditingkatkan. Untuk selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun. Kebijakan pemberian dividen stabil ini banyak
dilakukan selama beberapa tahun dan dilakukan oleh banyak perusahaan, karena beberapa alasan yakni bisa meningkatkan harga
saham, sebab dividen yang stabil dan dapat diprediksi dianggap mempunyai resiko yang kecil, bisa memberikan kesan kepada para
investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, akan menarik investor yang memanfaatkan
dividen untuk keperluan konsumsi,sebab dividen selalu dibayarkan. b.
Kebijakan Dividen Meningkat Dengan kebijakan ini perusahaan akan membayarkan dividen kepada
pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
c. Kebijakan Dividen dengan Rasio Konstan
Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya meliputi besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh
semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila laba kecil dividen yang dibayarkan kecil. Dasar yang digunakan
sering disebut dividend payout ratio. Rasio pembayaran dividen adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan
kepada pemilik dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham Ridwan S. Sundjaja
dan Inge Barlian, 2003 : 390.
15
d. Kebijakan pemberian Dividen regular yang Rendah Ditambah Ekstra
Kebijakan pemberian dengan cara ini, perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen perlembar yang dibagikan kecil,
kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2.3.2. Teori-teori Kebijakan Dividen