Taufik. 1996. Pemahaman Guru Pembimbing Tentang Layanan Stein, M. David dan Scott DeBerard dalam Journal of Professional

13 pemanfaatan layanan konseling individual. Hal itu ditandai dengan inisiatif Konselor yang selalu memanggil siswa dalam memberikan layanan konseling individual sehingga siswa terkesan terpaksa karena pelaksanaan konseling bukan atas keinginan atau kesukarelaan siswa sendiri. Sedangkan hasil penelitian menyebutkan bahwa sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling individual sangat positif.

2.1.4 Taufik. 1996. Pemahaman Guru Pembimbing Tentang Layanan

Bimbingan Dan Konseling Serta Kebutuhan Meningkatkan Kemampuan Untuk Melaksanakannya: Studi Deskriptif-Analitik Dalam Rangka Pengembangan Program Peningkatan Kemampuan Guru Pembimbing Di SMU Kodya Bukittinggi Dan Kabupaten Agam Sumatra Barat. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pemahaman guru pembimbing tentang layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok berada dalam kategori sedang yang berarti belum begitu memahami secara baik dan benar, khususnya dari segi mempersiapkan dan melakukan kegiatan-kegiatan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Dilihat dari latar belakang pendidikan guru pembimbing, temuan penelitian menunjukan adanya perbedaan yang berarti antara taraf pemahaman guru pembimbing S1 dan D3 tentang layanan orientasi, informasi, penempatan dan konseling kelompok. Selain itu, terdapat juga perbedaan yang berarti antara taraf pemahaman guru pembimbing berpendidikan BP dan non-BP tentang pelayanan informasi, pembelajaran, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Temuan lain menunjukan adanya sejumlah keterbatasan pemahaman guru pembimbing non-BP tentang kegiatan- kegiatan dari ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling. 14

2.1.5 Stein, M. David dan Scott DeBerard dalam Journal of Professional

Counseling 2001. Vol. IV No. 7 Academic Research Library page 6 mengenai Does Holding a Teacher Education Degree Make a Difference in School Counselors Job Performance. Mengungkapkan bahwa, This preference often appears to be based on the rationale that counselors with teaching licenses are likely to be more knowledgeable about the dynamics, structure, politics etc., of schools than non- teacher counselors. Found no significant, overall differences in principals ratings of counselors. who had teaching experience and those who did not. Yet, within a small subgroup of middle school counselors 18 of the overall group, differences were found. ie, counselors who had been school teachers were rated higher on teacher consultation, individual counseling, and advisory committee participation. On the other hand, no differences between groups were reported on 10 other critical job tasks. Furthermore, when counselors from all K-12 levels were combined, no significant overall differences were found between counselors who had teaching experience and those who did not. Penelitian tersebut secara garis besar mengatakan bahwa tidak adanya suatu perbedaan yang signifikan antara Guru Pembimbing yang sudah mempunyai pengalaman mengajar dengan Guru Pembimbing baru atau sedikit memiliki pengalaman mengajar, tetapi dalam situasi tertentu Guru Pembimbing yang telah lama mengajar, seperti dalam menyelenggarakan konseling individual, lebih baik dibandingkan dengan Guru Pembimbing yang baru atau sedikit mempunyai pengalaman mengajar. Dari beberapa jurnal penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja Konselor di lapangan dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling khususnya konseling perorangan masih belum optimal terutama dalam pelaksanaan tahapan-tahapan yang ada dalam konseling perorangan. Selain itu, latar belakang pendidikan Guru Pembimbing sangat berpengaruh terhadap unjuk 15 kerja Guru Pembimbing dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Semakin baik latar pendidikan dari Guru Pembimbing maka semakin besar pula tingkat kepercayaan pengguna layanan karena layanan yang diberikan akan semakin optimal.

2.2 Kinerja Konselor dalam Melaksanakan Layanan Konseling