51
5 Asas Kenormatifan dan Keahlian
Seluruh aspek teknis dan inti dari layanan konseling perorangan adalah normatif, hal ini berarti tidak ada satupun yang boleh terlepas dari kaidah-kaidah
norma yang berlaku, baik norma agama, hulum, kebiasaan, maupun adat. Klien dan Konselor terikat sepenuhnya oleh nilai-nilai dan norma yang berlaku.
Sebagai ahli dalam pelayanan konseling, Konselor mencurahkan segenap keahlian profesionalnya dalam pengembangan Konseling Perorangan untuk
kepentingan Klien dengan menerapakan segenap asas yang ada dalam layanan Konseling Perorangan.
2.2.2.7 Prosedur Konseling Perorangan
Menurut Willis 2004: 50-53, secara umum proses atau tahapan konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu,
1 Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan proses konseling sampai konselor dan klien menemukan
definisi masalah klien atas dasar isu, kepedulian, atau masalah klien. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya adalah
sebagai berikut, a
Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien rapport.
b Memperjelas dan mendefinisikan masalah.
c Membuat penaksiran dan perjajagan.
d Menegosiasikan kontrak.
2 Tahap Pertengahan Tahap Kerja
Berangkat dari definisi masalah Konseli yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya memfokuskan pada penjelajahan
masalah Konseli dan bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah
Konseli. Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :
a
Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah, isu, dan kepedulian Konseli lebih dalam.
b Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara.
52
c Menjaga agar Proses konseling berjalan sesuai kontrak.
Kesepakatan yang telah dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun klien.
3 Akhir Tahap Tindakan
Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1 Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil
proses konseling. 2
Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling
sebelumnya. 3
Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling penilaian segera.
4 Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
Sedangkan menurut Prayitno 2004:36, proses konseling dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut,
1 Perencanaan, meliputi:
a
Mengidentifikasi klien
b
Mengatur waktu pertemuan
c
Mempersiapkan tempat dan perangkat teknis
d
Menetapkan fasilitas layanan konseling
e
Menyiapkan kelengkapan administrasi 2
Pelaksanaan
a
Menerima klien
b
Menyelenggarakan penstrukturan
c
Membahas masalah klien menggunakan teknik-teknik umum
d
Mendorong pengentasan masalah klien dengan menerapkan teknik-teknik khusus
e
Memantapkan komitmen klien dalam pengentasan masalahnya
f
Melakukan penilaian 3
Evaluasi Melakukan evaluasi jangka pendek
4 Analisis hasil evaluasi
Menafsirkan hasil konseling 5
Tindak lanjut
a
Menetapkan jenis arah tindak lanjut
b
Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut terhadap pihak terkait
c
Melakukan rencana tindak lanjut 6
Laporan
a
Menyusun laporan
b
Menyampaikan laporan kepada pihak terkait
53
c
Mendokumentasikan laporan Prayitno, 2004:36
Berdasarkan
paparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa proses konseling perorangan dilakukan melalui tahapan-tahapan yaitu sebagai berikut,
1 Tahap Perencanaan
Tahap ini meliputi, a
Mengidentifikasi klien b
Mengatur waktu pertemuan c
Mempersiapkan tempat dan perangkat teknis d
Menyiapkan kelengkapan administrasi 2
Tahap Pelaksanaan Tahap ini terdiri dari,
a Tahap awal
Pada tahap awal atau permulaan proses konseling perorangan, konselor melakukan beberapa langkah, diantaranya:
1 Membina hubungan baik dengan klien rapport. Hal ini bertujuan supaya
klien merasa nyaman selama proses konseling. Dengan adanya rapport, diharapkan klien juga akan lebih terbuka dan percaya kepada konselor
sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara lengkap dan akurat.
2 Menyelenggarakan penstrukturan. Konselor menjelaskan kepada klien
tentang struktur yang ada dalam konseling perorangan, seperti: pengertian, tujuan, asas dan proses konseling.
54
3 Mengadakan kontrak waktu. Konselor bersama klien menetapkan waktu
yang akan digunakan selama proses konseling berlangsung. b
Tahap kegiatan Tahap kegiatan merupakan tahap inti dimana pada tahap ini Konselor
bersama klien membahas permasalahan yang dialami. Pada tahap ini Konselor melakukan beberapa langkah, diantaranya:
1 Mengidentifikasi masalah yang dialami klien.
2 Mendiagnosis masalah klien.
3 Melakukan prognosis untuk mencari alternatif pemecahan masalah.
4 Memberikan treatment kepada klien .
c Tahap akhir
Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1
Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
2
Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3
Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling penilaian segera. menanyakan kepada klien pemahaman yang diperoleh setelah mengikuti
proses konseling understanding, perasaan klien saat dan setelah mengikuti proses konseling comfortable, langkah yang akan diambil action dan
waktu pelaksanaannya. 3
Tahap evaluasi a
Melakukan evaluasi jangka pendek
55
4 Tahap analisis hasil evaluasi
a Menafsirkan hasil konseling
5 Tahap tindak lanjut
a Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut
b Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut
terhadap pihak terkait c
Melakukan rencana tindak lanjut 6
Tahap laporan a
Pelaporan hasil konseling perorangan
2.2.2.8 Teknik-Teknik Konseling Perorangan