6
Penelitian terkait tentang kinerja Konselor yang telah menempuh Pendidikan Profesi Konselor PPK sampai saat ini belum ada. Apabila ada,
penelitian tersebut nantinya dapat dijadikan acuan dasar tentang kondisi sebenarnya yang ada di lapangan mengenai kinerja Konselor lulusan Pendidikan
Profesi Konselor PPK yang secara teori memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi
Konselor PPK. Berdasar pada hal tersebut, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang perbedaan kinerja Konselor dalam melaksanakan layanan
konseling perorangan antara Konselor lulusan profesi Pendidikan Profesi Konselor dengan Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian tentang latar belakang di atas, maka muncul permasalahan pokok yaitu “adakah perbedaan pelaksanaan layanan konseling perorangan yang
dilakukan oleh Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor dengan Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor?”. Dengan adanya
permasalahan pokok tersebut maka rumusan permasalahan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah,
1.2.1 Bagaimana kinerja Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor dalam
melaksanaan layanan konseling perorangan? 1.2.2
Bagaimana kinerja Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor dalam melaksanaan layanan konseling perorangan?
7
1.2.3 Adakah perbedaan kinerja Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor
dengan Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor dalam melaksanakan layanan konseling perorangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian apapun pasti mempunyai suatu tujuan, demikian juga dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang,
1.3.1 Kinerja Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor dalam
melaksanakan layanan konseling perorangan. 1.3.2
Kinerja Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor dalam melaksanakan layanan konseling perorangan.
1.3.3 Perbedaan kinerja Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor dengan
Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor dalam melaksanakan layanan konseling perorangan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut,
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat, 1
Memberikan sumbangan bagi upaya pengembangan wawasan keilmuan bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya pada layanan konseling
perorangan.
8
2 Menambah wacana tentang Program Pendidikan Profesi Konselor sebagai
upaya untuk meningkatkan profesionalitas Konselor di sekolah dalam menyelenggarakan layanan Bimbingan dan Konseling.
1.4.2 Manfaat Praktis
Selain dilihat
dari
manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis yaitu antara lain,
1 Bagi Konselor sekolah, dapat dijadikan informasi atas kinerjanya, sehingga
diharapkan dapat lebih meningkatkan profesionalitasnya dalam menyelenggarakan layanan-layanan dalam Bimbingan dan Konseling,
terutama layanan konseling perorangan. 2
Bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, dapat dijadikan acuan dan motivasi untuk lebih mengasah kemampuan yang telah dimilikinya dalam
menyelenggarakan layanan Bimbingan dan Konseling, dengan mengikuti Program Pendidikan Profesi Konselor.
3 Bagi Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang, dapat dijadikan sebagai gambaran umum tentang kinerja Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor dalam melaksanakan layanan
konseling perorangan di sekolah.
1.5 Sistematika
Penulisan Skripsi
Sistematika skripsi merupakan susunan permasalahan-permasalahan yang dikaji dalam bab-bab yang disajikan dalam suatu skripsi. Adapun sistematika
skripsi meliputi:
9
Bagian awal skripsi, bagian ini terdiri dari halaman judul, abstrak, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
diagram, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I yaitu pendahuluan, bab ini berisi tentang gambaran secara global
seluruh isi skripsi. Pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan
skripsi. Bab II yaitu landasan teori. Pada bab ini terdapat kajian pustaka yang
membahas teori-teori yang melandasi judul skripsi, dalam bab ini akan dibahas tentang kinerja Konselor dalam melaksanakan layanan konseling perorangan yang
terdiri dari kinerja Konselor yang meliputi pengertian kinerja Konselor, karakteristik Konselor, persyaratan menjadi Konselor, kompetensi Konselor,
konteks tugas Konselor, kode etik profesi Konselor, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Konselor, dan layanan konseling perorangan yang meliputi
pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, asas-asas, dan prosedur layanan konseling perorangan. Pendidikan Profesional Konselor yang meliputi pengertian
pendidikan profesi Konselor, dasar legal pendidikan profesional Konselor, program pendidikan Konselor, dan organisasi profesi Konselor.
Bab III yaitu metodologi penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, populasi
dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas instrumen, serta analisis data.
10
Bab IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V yaitu simpulan dan saran. Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran-saran yang diberikan peneliti
berdasarkan hasil penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Bagian
lampiran terdiri atas instrumen penelitian, analisis data, surat ijin penelitian, surat keterangan setelah penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
11
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain dengan tujuan untuk mendapatkan hasil tertentu. Terdapat
beberapa penelitian dan karya ilmiah terdahulu yang telah dipublikasikan dan terkait dengan perbedaan kinerja Konselor dalam melaksanakan layanan
konseling perorangan antara Konselor lulusan Pendidikan Profesi Konselor PPK dengan Konselor yang belum menempuh Pendidikan Profesi Konselor PPK
antara lain sebagai berikut,
2.1.1 Anggraeni, Dewi. 2006. Perbedaan Unjuk Kerja Guru Pembimbing
SMP Ditelaah Dari Latar Belakang Kependidikannya Studi Tentang Perbedaan Unjuk Kerja Guru Pembimbing SMP Di Gugus 02 Bandung
Barat Utara BBU Padalarang Tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja guru pembimbing SMP di gugus 02 Bandung Barat Utara Padalarang berada pada kategori sedang. Selain
itu, latar belakang pendidikan Guru Pembimbing sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja Guru Pembimbing dalam memberikan layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah, semakin baik latar pendidikan dari Guru Pembimbing maka semakin besar pula tingkat kepercayaan pengguna layanan karena layanan yang
diberikan akan semakin optimal. Hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan yang membuktikan bahwa latar belakang pendidikan guru pembimbing memberi