61 dengan pantai curam yang berbentuk teluk Teluk Kasai, Teluk Kabung, Teluk
Batung, dan Teluk Nibung. Penelitian di pantai Ciamis menunjukkan pola kenaikan pada faktor bentuk
pantai di wilayah Ciamis. Proporsi genangan terendah ditunjukkan oleh bentuk pantai gergaji kemudian meningkat pada bentuk pantai lekuk. Proporsi genangan
tertinggi ditemukan pada bentuk pantai rata yang mendominasi wilayah pantai Ciamis.
5.2.2. Faktor Jarak dari Garis Pantai
Jarak dari garis pantai menjadi salah satu faktor yang dikaji untuk pemodelan spasial kerawanan kerusakan akibat tsunami. Gambar 33
menunjukkan bahwa proporsi genangan akibat tsunami semakin berkurang ketika menjauhi pantai. Proporsi genangan tertinggi ditunjukkan pada kelas paling dekat
dengan pantai yaitu radius 100 m.
Gambar 33. Proporsi areal tergenangi pada kelas jarak dari pantai Perbedaan proporsi genangan tidak begitu besar. Proporsi genangan terlihat
jauh menurun ketika jarak dari pantai melebihi 1 km. Secara keseluruhan terlihat ada penurunan proporsi genangan akibat tsunami dengan semakin jauhnya jarak
dari pantai.
5.2.3. Faktor Ketinggian Tempat
Perbedaan proporsi genangan akibat tsunami ditunjukkan pada kelas ketinggian tempat yang berbeda. Proporsi genangan tidak berbeda jauh pada
ketinggian tempat 5 m hingga 15 m. Variasi proporsi genangan lebih terlihat pada
62 ketinggian tempat di atas 15 m. Proporsi genangan lebih terlihat semakin
menurun hingga ketinggian 30 m. Gambar 34 menunjukkan persentase areal tergenangi air tsunami pada masing-masing kelas ketinggian yang berbeda. Pola
keseluruhan yang dapat dilihat adalah semakin menurunnya proporsi genangan dengan semakin tingginya tempat.
Gambar 34. Proporsi areal tergenangi pada kelas ketinggian tempat
5.2.4. Faktor Kemiringan Lereng
Proporsi genangan akibat tsunami paling tinggi ditunjukkan pada kelas kemiringan lereng 0-4. Proporsi genangan semakin menurun dengan
menurunnya kemiringan tempat. Kemiringan di atas 20 hanya 2 yang tergenangi air Gambar 35. Lereng semakin curam semakin sedikit areal yang
tergenangi air tsunami. Daerah dengan lereng landai dan datar paling besar terkena genangan tsunami.
Gambar 35. Proporsi areal tergenangi pada kelas kemiringan lereng
Kemiringan lereng
63
5.2.5. Faktor Kerapatan Vegetasi
Ada perbedaan proporsi genangan antara kelas kerapatan vegetasi jarang, sedang dan lebat. Proporsi genangan tertinggi ditunjukkan pada kelas kerapatan
vegetasi jarang, diikuti oleh kelas vegetasi sedang. Kelas vegetasi lebat memiliki proporsi genangan paling rendah Gambar 36.
Gambar 36. Proporsi areal tergenangi pada kelas kerapatan vegetasi Pola hubungan menunjukkan semakin lebat kerapatan vegetasi semakin
rendah proporsi genangan dan sebaliknya semakin jarang vegetasi semakin besar proporsi genangan.
5.2.6. Faktor Tutupan Lahan
Tutupan lahan yang berbeda menunjukkan perbedaan proporsi genangan. Proporsi genangan terendah ditunjukkan oleh semak belukar. Proporsi genangan
tertinggi ada pada wilayah tambak. Proporsi genangan masing-masing tutupan lahan dapat dilihat pada Gambar 37.
64 Gambar 37. Proporsi areal tergenangi pada kelas tutupan lahan
Semak belukar, pertanian lahan kering dan hutan menunjukkan proporsi yang rendah dibanding yang lain. Permukiman, perkebunan dan sawah
menunjukkan proporsi genangan yang tinggi. Tanah terbuka yang didominasi oleh lahan pasir pantai menunjukkan proporsi genangan yang tinggi pula.
5.2.7. Skor Kelas pada Masing-masing Faktor