20 yang lebih rendah. Pembuatan Digital Elevation Model DEM dan pengkelasan
dilakukan dengan perangkat lunak ArcView. Ketinggian wilayah dibagi kedalam kelas yang lebih rinci dengan interval
tinggi 2,5 m. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam hubungan antara faktor ketinggian dengan kerawanan kerusakan akibat tsunami.
3.3.2.4. Kelas Kemiringan lereng
Tinggi gelombang tsunami mencapai maksimum pada pantai yang landai. Tsunami tertahan pada pantai yang terjal Diposaptono dan Budiman 2006.
Pribadi et al. 2006 mengamati wilayah pesisir dengan tebing –tebing pasir relatif
aman dibandingkan pantai dengan topografi landai. Dampak tsunami lebih terlihat pada pantai dengan topografi datar dibandingkan daerah dengan topografi
bergelombang Chandrasekar et al. 2006. Input yang digunakan adalah peta kontur dengan perangkat lunak ArcView
bagian Spatial Analyst. Pengkelasan kemiringan lereng dilakukan dengan interval 4. Dengan interval kemiringan lereng lebih rinci hubungan antara kemiringan
lereng dengan kerawanan kerusakan akibat tsunami dapat lebih terlihat. Hal ini berguna untuk memperoleh informasi lebih mengenai peran kemiringan lereng
terhadap kerusakan akibat tsunami.
3.3.2.5. Kelas Kerapatan Vegetasi
Sudarmono 2005 menyatakan bahwa jajaran pohon yang cukup banyak dan berlapis-lapis dapat memecah gelombang dan memperlemah daya dorongnya.
Penelitian Harada dan Kawata 2004 menunjukkan bahwa dalam kasus tsunami dengan tinggi gelombang 3 m, hutan pantai dengan kerapatan hutan 30 m per 100
m
2
, diameter batang 15 cm, dan lebar hutan 200 m dapat mengurangi kedalaman inundasi hingga 50-60 dan kecepatan aliran hingga 40-60.
Peta kerapatan vegetasi dibuat melalui klasifikasi citra Landsat menggunakan perhitungan Normalized Difference Vegetation Index NDVI.
Band yang dipakai adalah band infra merah dekat near infra redNIR dan merah red. Indeks ini memiliki kisaran nilai antara -1 dan +1. Vegetasi lebat akan
mendekati nilai 1 Jaya 2009. Rumus dari indeks vegetasi ini adalah: NIR
– RED NIR + RED
NDVI =
21 Hasil klasifikasi citra dikelaskan kedalam kelas kerapatan vegetasi.
Kerapatan vegetasi dibagi kedalam tiga kelas, yaitu “Kerapatan Tinggi”, “Kerapatan Sedang”, dan “Kerapatan Rendah”. Pembagian kelas tersebut didapat
dengan membagi rentang nilai NDVI kedalam tiga kelas.
3.3.2.6. Kelas Tutupan Lahan