38
4 kerusakan dan kemunduran mutu lingkungan yang diakibatkan oleh polusi, sampah dan buangan ikan-ikan yang tidak ekonomis padahal penting nilai
biologinya. CCRF juga menyarankan agar setiap negara mempromosikan kegiatan
pelolaan sumberdaya ikan menjamin pendekatan dan kebijakan setiap negara didukung hukum dan undang-undang yang secara baik dideseminasikan kepada
masyarakat.
2.7 Pemasaran Surimi
Perkembangan industri surimi sangat pesat dewasa ini, yakni surimi digunakan sebagai bahan baku produk olahan fish jelly yang sangat popular di
negara ASEAN dan biasa disajikan pada acara pesta serta acara resmi lainnya. Permintaan surimi dari tahun ke tahun semakin meningkat tidak hanya di Jepang
tetapi juga di USA, Eropa, Korea Selatan, Taiwan, Asia Tenggara dan Rusia. Permintaan tersebut bukan hanya surimi tetapi juga produk lanjutan surimi fish
jelly products seperti imitation crab meat, fish ball, fish cake dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam waktu yang singkat surimi menjadi
komoditas internasional Gapindo 2000. Total produksi surimi dunia diperkirakan antara 850.000 – 1,2 juta ton per
tahun. Negara produsen surimi terbesar di dunia adalah Jepang, tetapi Amerika Serikat dan Thailand juga mempunyai sejarah sebagai produsen surimi. Pada
tahun 2005, produksi surimi Thailand lebih tinggi dibandingkan dengan Jepang, yakni mencapai 140.000 ton, sedangkan produksi surimi Jepang sebesar 100.000
ton FAO 2007. Amerika Serikat adalah negara pengekspor surimi yang terbesar di dunia,
yang menguasai hampir 35 pasar surimi dunia FAO 2007. Produsen surimi terbesar di Asia Tenggara adalah Thailand, dengan jumlah produksi sebesar
65.000 ton per tahun, yang hasilnya 90 persen diekspor ke Jepang, Eropa, Amerika dan 10 persen dikirim ke Malaysia dan Singapura Gapindo 1999. Pada
beberata tahun terakhir ini muncul negara-negara lain yang menjadi produsen surimi seperti China, Vietnam, India, Malaysia dan Indonesia.
39
Uni Eropa UE merupakan pasar dunia surimi dan produk olahan berbahan dasar surimi terbesar kedua setelah Jepang. Perancis dan Spanyol
merupakan konsumen utama surimi terbesar di Eropa, dengan konsumsi masing- masing 20.000 dan 18.000 ton per tahun FAO 2007. Maraknya permintaan, telah
memaksa Uni Eropa untuk mengimpor surimi dari negara Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan dan lainnya. Volume impor dunia surimi pada tahun 2005
mencapai 809.314 ton, dengan negara importir terbesar adalah Jepang kemudian diikuti Uni Eropa, Rusia, China dan USA, seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Volume impor surimi beberapa negara tahun 2001-2005 Ton
NEGARA 2001
2002 2003
2004 2005
Uni Eropa 149 204
160 343 145 942
148 808 151 831
Jepang 269 586
311 454 315 994
269 983 314 674
Korea Selatan 74 414
99 44 93 20
99 47 104 4
Rusia 5 909
10 559 20 323
32 049 40 020
China 16 202
16 892 16 027
25 760 29 810
USA 11 974
13 269 15 599
13 984 12 582
Kanada 14 477
17 100 16 976
16 147 15 108
Lain-lain 77 998
91 021 130 506
121 590 103 897
Total 619 764
630 582 670 687
638 266 668 966
Sumber : Giraud dan Chateau 2007
Dalam perkembangan industri surimi sangat pesat dewasa ini, dimana surimi digunakan sebagai bahan baku produk olahan fish jelly yang sangat popular
di negara ASEAN dan biasa disajikan pada acara pesta serta acara resmi lainnya. Permintaan surimi dari tahun ke tahun semakin meningkat tidak hanya di Jepang
tetapi juga di USA, Eropa, Korea Selatan, Taiwan, Asia Tenggara dan Rusia. Permintaan tersebut bukan hanya surimi tetapi juga produk lanjutan surimi fish
jelly product seperti imitation crab meat, fish ball, fish cake dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam waktu yang singkat surimi menjadi komoditas
internasional. Di Indonesia baru terdapat 5 lima industri surimi dengan dengan
kegiatan berada di Indonesia barat 4 empat buah dan Indonesia timur 1 satu buah. Produksi rata-rata perhari 3 – 5 ton atau 3.600 – 4.000 ton per tahun, dimana
produksinya 90 persen untuk ekspor dan 10 persen domestik. Industri pengolahan produk-produk fish jelly seperti di Jakarta, pada umumnya merupakan industri
sampingan pengolahan ikan dengan produksi 5 ton per bulan dan
40
beberapa industri skala rumah tangga dengan produksi sebesar 1 – 2 ton per bulan yang seluruh produksinya dipasarkan untuk domestik Budiyanto dan Djazuli
2003. Surimi belum banyak dikembangkan di Indonesia meskipun sumber bahan baku yang dimiliki sangat melimpah, namun produk olahan lanjutan surimi
surimi based-products sangat memasyarakat, antara lain mpek-mpek, bakso, otak-otak dan produk lainnya. Sementara itu, unit pengolahan ikan yang
memproduksi surimi masih terbatas, antara lain di Jawa Timur, Pulau Moro – Riau, Jakarta, Pekalongan – Jawa Tengah dan Jambi.
2.8 Teori Sistem