24
Gambar 5  Rotary screensieve.
Keuntungan  perlakuan  leaching  adalah  1  melarutkan  protein  larut  air yang  menganggu  pembentukan  gel  sehingga  kemampuan  pembentukan  gel
menjadi  meningkat  2  memperbaiki  warna  dan  penampakan  3  menghilangkan bau  yang  tidak  diinginkan  4  produk  akhir  mempunyai  rasa  tawar  sehingga
memungkinkan  untuk memberikan rasa sesuai yang diinginkan Tan et al. 1988.
2.2.6 Pengepresan
Proses pengurangan kadar air terakhir merupakan kegiatan pengepresan yang menggunakan alat screw press Gambar 6. Pengepresan bertujuan untuk
mengurangi kadar air setelah pembilasan karena pada pengolahan surimi diperlukan air yang cukup banyak selama proses pembilasan untuk melarutkan
kotoran, pigmen dan protein larut air. Setelah proses refining, kadar air produk rata-rata sebesar  90 dan akan berkurang hingga 80 – 84 setelah pengepresan.
Screw press yang terdiri dari screw yang berputar dan screen yang berbentuk silinder.
25
Kemampuan pengepresan screw press ditentukan dari ukuran lubang pada screen. Semakin besar lubang maka semakin besar kemampuan pengepresan
tetapi kemungkinan daging keluar bersamaan dengan air juga besar. Ukuran lubang yang biasa digunakan adalah 0,5 – 1,0 mm pada bagian inlet dan 1,0 – 2,0
mm pada outlet.
Gambar 6  Screw press.
2.2.7 Penyaringan
Tahap penyaringan bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa sisik, jaringan ikat,  membran  dan  duri-duri  halus  yang  masih  tertinggal.  Proses  ini  biasanya
dilakukan  setelah  pencucian  dengan  menggunakan  alat  strainer,  dimana  lumatan daging ikan ditekan melalui alat yang mempunyai filter dengan ukuran mesh 1– 3
mm. Lumatan daging yang telah dicuci dimasukkan ke dalam mesin, daging akan keluar  melalui  lubang  dengan  tekanan  dari  rotor.  Daging  yang  putih  dan  lembut
akan  keluar  dari  bagian  depan  refiner,  sedangkan  bagian-bagian  ikan  seperti jaringan  ikat,  kulit,  duri  dan  sisik  yang  tidak  dapat  keluar  dari  lubang  tetapi
melalui bagian ujung strainer Gambar 7.
26
Gambar 7 Strainer Toyoda et al., 1992.
2.2.8 Pencampuran bahan tambahan
Pencampuran  adalah  proses  penambahan  dan  mencampur  bahan-bahan krioprotektan,  yaitu  polifosfat,  sorbitol  dan  gula  untuk  menstabilkan  protein  dan
mencegah  denaturasi  selama  penyimpanan  beku.  Penambahan  gula  berkisar  3  – 5,  sorbitol  sebesar  4  –  5    dan  polifosfat  sebesar  0,2  –  0,3  .  Penambahan
cryoprotectant mampu meningkatkan tingkat N-aktomiosis dari 350 mg menjadi 520  mg  Lanier  1992.  Dengan  penambahan  cryoprotectant,  surimi  belum
mengalami kehilangan mutu yang berarti selama penyimpanan 3 – 6 bulan. Polifosfat  yang  digunakan  sebagai  bahan  tambahan  makanan  antara  lain
dinatrium  phosfat  disodium  monophosphate,  natrium  hexametaphosphat  dan natrium  tripolifosfat  sodium  tripoliphosphate.  Fungsi  polifosfat  pada  surimi
adalah  untuk  memperbaiki  daya  ikat  air  water  binding  ability  dan  memberikan pasta yang lembut pada produk olahan surimi.
Pencampuran  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  silent  cutter  hingga didapatkan adonan yang benar-benar homogen Gambar 8.
2.2.9 Pengepakan dan pembekuan