Pengelolaan By-catch Analisis pengembangan industri pengolahan surimi dalam pemanfaatan by catch pukat udang

37

2.6 Pengelolaan By-catch

Hasil tangkap sampingan telah menjadi permasalahan dan isu perikanan penting dunia sejak tahun 1990-an, hal ini karena peningkatan jumlah hasil tangkap sampingan menjadi salah satu penyebab penurunan stok ikan yang dapat mengancam keberlanjutan perikanan dunia. Secara umum diketahui hampir semua kegiatan perikanan tangkap menghasilkan hasil tangkap sampingan. Industri penangkapan dengan alat tangkap pukat udang memberikan kontribusi hasil tangkap sampingan yang lebih besar dibandingkan alat tangkap lainnya. Menurut Allops 1981, hambatan utama dalam upaya pengelolaan HTS agar dapat didaratkan dan dimanfaatkan adalah keuntungan yang tidak menjanjikan bagi pengusaha kapal dan pengusaha pengolahan. Untuk dapat mengelola ikan yang berasal dari hasil tangkap sampingan secara ekonomis, maka pengusaha penangkapan dan industri pengolahan harus dapat bekerjasama dalam mendaratkan dan mengolah ikan hasil tangkap sampingan menjadi produk yang laku di pasar dengan harga kompetitif. Oleh karena itu diperlukan kepedulian dan intervensi pemerintah terhadap pengelolaan hasil tangkap sampingan melalui peraturan atau kemudahan-kemudahan yang diperlukan. Nikijuluw 2002 mengemukakan, perikanan adalah suatu kegiatan ekonomi, masalah perikanan adalah masalah manusia yang merupakan sentral kegiatan ekonomi. Oleh karena itu tujuan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan harus didasarkan pada memaksimumkan manfaat ekonomi dan sosial. Code of Conduct for Responsible Fisheries CCRF article 7, merekomendasikan agar pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan diarahkan untuk menjadi solusi permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 1 kelebihan kapasitas penangkapan ikan, 2 ketidak-seimbangan antara kepentingan berbagai pihak dalam memanfaatkan sumberdya, 3 kerusakan habitat, kecenderungan kepunahan jenis ikan tertentu dan turunnya keanekaragaman hayati, serta 38 4 kerusakan dan kemunduran mutu lingkungan yang diakibatkan oleh polusi, sampah dan buangan ikan-ikan yang tidak ekonomis padahal penting nilai biologinya. CCRF juga menyarankan agar setiap negara mempromosikan kegiatan pelolaan sumberdaya ikan menjamin pendekatan dan kebijakan setiap negara didukung hukum dan undang-undang yang secara baik dideseminasikan kepada masyarakat.

2.7 Pemasaran Surimi