Segmentasi Usaha Perkembangan Aglaonema Hibrida Silangan

Aglaonema hibrida hasil silangan pakar di Thailand banyak digemari di Indonesia. Aglaonema tersebut masuk ke Indonesia dalam bentuk tanaman utuh yang sudah besar, yang kemudian diperbanyak melalui setek dan pemisahan anakan. Aglaonema tersebut, yang sudah beredar dipasaran antara lain yaitu Lady Valentine , Butterfly, Northern Star, LanLuwai, Lipstick, Siam Aurora, Siam Pearl, Red Coccin , Hybrid Oranye, Sun Sun, Red Brownis, Red Diamond, Red Hot Chili Papper , Golden Bay, Superred Peacock, Big Mama, Legacy, Red Ruby, Red Mascot , Red Aurora. Selain berwarna merah, Aglaonema berwarna putih juga tetap mempesona seperti Top White. Jenis Aglaonema variegata yaitu Aglaonema warna putih yang bercampur kuning dan metalik. Aglaonema tersebut termasuk Aglaonema klasik, jenis tersebut banyak digemari di Amerika dan Jepang. Warna kuning mempunyai pasar yang menarik, karena Aglaonema kuning ini termasuk unik dan langka. Jenis yang ada diantaranya : seperti Yellow Bone, Hibrid Yellow, Sultan Brunei dengan warna tulang daun kuning, jenis tersebut diproduksi di Thailand.

2.4 Segmentasi Usaha

Menurut Puspa dan Mona 2006, pelaku yang ada pada bisnis tanaman hias Aglaonema ini meliputi segmentasi usaha, yaitu 1. Breeder Penyilang Breeder atau penyilang, adalah jenis usaha yang menghasilkan varietas baru melalui penyilangan beberapa tanaman Aglaonema. Peran bisnis ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli di bidang pemulia tanaman atau 10 penyilangan. Segmen usaha ini tidak membutuhkan lahan yang luas, perlu adanya sistem keamanan yang baik pada ruang tempat penyimpanan tanaman. 2. Grower pengembang Pada segmen ini, disebut juga sebagai pengusaha tanaman hias. Pihak ini membeli bibit tanaman Aglaonema dari breeder lalu tanaman tersebut akan dipelihara dan diperbanyak untuk dijual kembali. Adanya kegiatan budidaya dan perbanyakan maka seorang grower membutuhkan lahan yang lebih luas dari pada breeder . 3. Retailer Pihak retailer adalah pihak yang langsung berhubungan dengan penggemar dan konsumen Aglaonema. Pada toko tanaman hiasnya yang disediakan adalah Aglaonema yang berkualitas prima sehingga siap dijual. Pelaku pada segmen ini, harus mempunyai kemampuan menjual yang baik. 4. Pengusaha penyewaan tanaman Segmen usaha ini melayani persewaan tanaman ke gedung-gedung atau perkantoran, kateringevent organizer dan sebagainya. Aglaonema hibrida yang memiliki pola daun warna merah, banyak dipilih untuk disewakan pihak yang berkepentingan. Sistem penyewaanya, tergantung persetujuan masing-masing pihak dapat dilakukan mingguan maupun bulanan, tarifnya tergantung fungsi dan ukuran tanaman.

2.5 Perkembangan Aglaonema Hibrida Silangan

Lahirnya Pride of Sumatra sebagai Aglaonema merah pertama hasil silangan dari Gregori Garnadi Hambali ini memacu semangat penyilang Thailand menghasilkan jenis-jenis Aglaonema yang berwarna merah lainnya. Dalam perkembangannya Thailand dan Indonesia terus berpacu menghasilkan varietas terbaru dan menawan. Kekayaan alam yang berharga itu membuat kekaguman bagi penggemar tanaman hias. Namun, itu semua adalah hasil rekayasa para penyilang. Di alam tidak akan ditemukan pola warna Aglaonema yang berwarna merah, kuning, jingga atau warna yang bercampuran. Perkembangan Aglaonema yang semakin populer pada tahun 2000 ini, memacu para penangkar menghasilkan jenis-jenis baru lewat persilangan. Untuk mempertahankan tren, maka para penagkar selalu berusaha meluncurkan jenis- jenis baru yang polanya lebih variatif. Pola merah pada Aglaonema memang belum kehilangan peminat, tapi bermunculan pola merah yang lebih variatif. Contohnya, Lady Valentine yang polanya jauh berbeda dengan jenis Aglaonema merah lainnya. Timbul pula Snow White yang hijau berbintik-bintik putih atau yang kuning polos. Hasil persilangan jenis baru merupakan gabungan dari kedua sifat induknya. Namun, proses penggabungan ini sangat kompleks. Satu ciri induk dapat diatur oleh satu atau banyak gen di dalam tanaman itu, sehingga dua induk Aglaonema disilangkan, maka turunannya bisa beragam. Persilangan Aglaonema tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan jenis baru. Perbaikan jenis melalui pemilihan induk unggul juga dapat diperoleh lewat persilangan. Keinginan memperoleh Aglaonema dengan pola warna tertentu menjadi dasar pemilihan pola warna daun dari induk. Di samping itu sosok induk harus sehat dan kokoh, sehat berarti tidak terserang hama penyakit. Kokoh yaitu 12 daun tidak terkulai layu, ukuran batang normal dan tidak miring. Jumlah daun dari induk minimal 6-10 lembar. Thailand kini menjadi produsen dari Aglaonema jenis silangan yang sukses. Rahasia dari keberhasilan Thailand yaitu dari peran aktif para pemain tanaman hias, diantaranya jumlah penangkar relatif banyak, spesialisasi masing- masing pemain dan dukungan teknologi perbanyakan seperti kultur jaringan. Di Indonesia, Aglaonema berpotensi untuk dikembangkan karena mempunyai potensi indukan yang baik, A. rotundum yang di Thailand tidak bisa hidup dengan baik. Aglaonema jenis ini, berpotensi menghasilkan jenis pola merah. Para pemain Aglaonema di Indonesia mungkin tidak banyak yang aktif sebagai penyilang Aglaonema karena terbukti, hanya ada seorang penyilang yang aktif. Mungkin dikarenakan tingkat keberhasilannya kecil, hanya satu persen. Sementara untuk menghasilkan jenis baru minimal membutuhkan waktu tiga tahun.

2.6 Studi Terdahulu