menerima, pengolah dan mengerti komunikasi pemasaran. Pengolahan informasi menyampaikan cara-cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci,
disimpan dan didapatkan kembali dan digunakan. Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan
perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku. Pengulangan yang konstan akan mengukuhkan respon dan membina kebiasaan membeli, maka dari
itu proses belajar diharapkan dimengerti dan dipengaruhi. Perubahan sikap dan perilaku konsumen adalah sasaran utama bagi pemasaran, proses ini pengaruh dari
psikologis.
3.1.4 Preferensi Konsumen
Menurut Kotler 2000 preferensi konsumen menunjukkan kesukaan
konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Produsen yang mengiginkan
usahanya berjalan sesuai dengan keinginanya, harus memperhatikan keinginan dari konsumen karena produk yang disukai konsumen akan bertahan di pasaran.
Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk atau jasa yang dikonsumsi.
Preferensi konsumen berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini biasanya diasumsikan memilih tiga sifat dasar,
yaitu : 1. Kelengkapan Completenes
Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang selalu harus bisa menspesifikasikan apakah:
a. A lebih disukai dari pada B 20
b. B lebih disukai dari pada A c. A dan B sama-sama disukai
2. Transitivitas Transitivity Jika sesorang mengatakan bahwa ia lebih menyukai A dari pada B, dan lebih
menyukai B dari pada C, maka ia harus lebih menyukai A dari pada C. 3. Kontuinitas Continuity
Jika seseorang mengatakan A lebih disukai dari pada B maka situasi yang mirip dengan A harus disukai dari pada B.
Ketiga proporsi di atas diasumsikan tiap orang dapat menyusun rangking semua kondisi atau situasi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak
disukai Nicholson, 1991. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif setiap atribut yang terdapat pada
suatu produk. Atribut produk adalah karakteristik suatu produk yang berfungsi sebagai
atribut evaluatif selama pengambilan keputusan dimana atribut tersebut tergantung pada jenis produk dan tujuannya Engel et al, 1994. Atribut fisik yang
ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik pertama yang dapat mempengaruhi konsumen.
3.1.5 Pengembangan Produk
Tiap perusahaan mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk baru harus diciptakan untuk
mempertahankan atau membangun penjualan. Pelanggan menginginkan produk 21
baru, para pesaing akan berusaha keras untuk memenuhi keinginan pelanggan Kotler, 2000.
Perusahaan dapat menambah produk baru melalui akuisisi danatau pengembangan produk baru, akuisisi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
perusahaan dapat membeli perusahaan lain, membeli lisensi serta waralaba dari perusahaan lain, mendapat hak paten dari perusahaan lain. Perusahaan dapat
mengembangkan produk baru di laboratorium sendiri atau perusahaan membuat kontrak dengan peneliti independen atau perusahaan pengembangan produk baru
untuk mengembangkan produk khusus bagi perusahaan itu Kotler, 2000. Para pemasar memainkan peran penting dalam proses pengembangan
produk baru, melalui identifikasi dan evaluasi gagasan produk baru serta kerja sama dengan litbang dan departeman lain tiap tahap pengembangan produk
membetuk masa depan perusahaan Kotler, 2000.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional