dari IFOAM sejak 1980. The Codex Alimentarius
Standar yang disusun dengan penyesuaian standar IFOAM dengan beberapa standar dan aturan lain.
2. Nasional dan regional 3. Standar di setiap negara
SNI untuk standarisasi pertanian organik di Indonesia, SNI merupakan dasar bagi lembaga sertifikasi yang nanti harus di
akreditasi oleh Departemen Pertanian melalui PSA Pusat Standarisasi dan Akreditasi. SNI Sistem pangan organik disusun
dengan mengadopsi seluruh materi dalam dokumen standar GL 32 1999, yaitu Guidelines for the production, processing, labeling
and marketing of organikally produced foods dan dimodifikasi
sesuai dengan kondisi Indonesia.
2.1.2. Prinsip Pertanian Organik
Menurut IFOAM pertanian memiliki empat prinsip yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Kesehatan 2. Ekologi
3. Keadilan 4. Perlindungan
2.1.3. Unsur Pertanian Organik
IFOAM mengungkapkan bahwa pertanian organik memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Sumber daya lahan yang bebas bahan kimia. 2. Benih yang alami non rekayasa genetik.
3. Pemupukan dilakukan secara organik tanpa kimia. 4. Pengendalian hama tanpa penggunaan pestisida.
5. Pola tanam.
2.2. Pengertian Pupuk
Pupuk organik menurut surat keputusan menteri pertanian nomor 505 tahun 2006, adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam
penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung.
Pupuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk buatan dan pupuk organik. Pupuk alam adalah pupuk yang langsung di dapat dari alam
misalnya posfat alam dan pupuk organik pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis
dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Manfaat pupuk dibagi menjadi dua yaitu:
1. Berkaitan dengan sifat fisika tanah
Manfaat pupuk dalam hal ini adalah memperbaiki struktur tanah dari padat menjadi gembur. Pemberian pupuk organik terutama dapat
memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Manfaat lain adalah mengurangi erosi pada
permukaan tanah berfungsi sebagai penutup tanah dan memperkuat struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak mudah tergerus
air. 2.
Berkaitan dengan kimia Menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk membantu
mencegah terjadinya kehilangan unsur hara seperti N, P, K yang sifatnya sangat mudah hilang karena penguapan. Pupuk yang berkaitan dengan
kimia dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah: 1.
Berdasarkan cara pemberian: 1.
Pupuk akar. Pupuk akar adalah pupuk yang cara pemberiannya dilakukan
melalui akar atau tanah, baik dengan cara disiram atau ditanam di dekat lubang akar .
2. Pupuk daun
Pupuk daun adalah pupuk yang diberikan melalui stomata daun dengan cara di semprotkan pada daun.
3.Berdasarkan komponen utama penyusunnya: 1.
Pupuk organik.
Pupuk yang bahan bakunya berasal dari sisa makhluk hidup yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme
pengurai sehingga warna, rupa, tekstur, dan kadar airnya tidak serupa lagi dengan aslinya.
2. Pupuk anorganik.
Pupuk yang bahan bakunya berasal dari bahan mineral, senyawa kimia yang telah diubah melalui proses produksi sehingga
menjadi bentuk senyawa kimia yang dapat diserap tanaman. 3.
Berdasarkan bentuk. 1.
Pupuk Padat. Pupuk yang teksturnya padat seperti butiran, serbuk, tablet dan
kapsul. 2.
Pupuk Cair Pupuk yang bentuknya cair biasanya dibedakan atas
kekentalannya dan konsentrasinya. 4. Berdasarkan aplikasi pupuk di bagi menjadi dua yaitu padat dan cair.
1. Aplikasi Pupuk Padat:
1. Ditebarkan langsung ke permukaan tanah.
2. Ditaburkan ke dalam larikanbarisan antar tanaman.
3. Ditempatkan dalam lubang.
4. Dicampur merata dengan tanah pada lahan olah.
5. Dibenamkan dalam lubang dekat perakaran.
6. Ditanam dalam larikan disebelah lubang tanam.
7. Dikocorkan didekat batang tanaman.
8. Dicampurkan dengan tanah penutup lubang tanam.
2. Aplikasi Pupuk Cair
Aplikasi pada pupuk cair biasa dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun atau disiramkan langsung pada tanaman.
Pupuk cair memang sangat mudah dalam menggunakannya, namun aplikasi ini sebaiknya tidak dilakukan pada saat hujan
atau terik matahari karena larutan pupuk akan cepat menguap dan hilang.
2.3. Pengertian Organik