21 1.
Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko risk aversion. Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka
pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang diharapkan yang merupakan ukuran tingkat kepuasan.
2. Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko risk taker. Sikap ini
menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang
diharapkan. 3.
Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko risk neutral. Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka
pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan atau menaikkan keuntungan yang diharapkan.
3.1.3. Klasifikasi Risiko
Risiko timbul dalam berbagai bentuk dan besaran. Para profesional manajemen risiko umumnya mengenal tiga jenis risiko utama, yaitu:
1. Risiko pasar yaitu risiko pergerakan harga yang berdampak negatif terhadap
perusahaan. 2.
Risiko kredit yaitu risiko kegagalan pelanggan, pihak ketiga, atau pemasok untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Risiko kredit misalnya mencakup
kegagalan bayar seorang peminjam hingga kegagalan suatu pemasok memenuhi tenggat waktu karena masalah kredit.
3. Risiko operasional yaitu risiko kegagalan orang, proses dan sistem, atau
risiko terjadinya suatu peristiwa eksternal misalnya gempa bumi, kebakaran yang berdampak negatif terhadap perusahaan Lam, 2007.
Risiko pasar atau yang dikenal juga dengan istilah market risk merupakan risiko munculnya kerugian yang disebabkan oleh pergerakan harga di pasar
Batuparan, 2001. Pada usaha pembenihan udang vannamei, risiko pasar sangat memungkinkan terjadi dan merupakan masalah utama yang sering terjadi. Risiko
pasar ini dapat dilihat dari adanya fluktuasi benih udang vannamei yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling berpengaruh
adalah karena udang vannamei merupakan salah satu udang introduksi yang baru merintis pasar sehingga belum semua masyarakat mengenal jenis udang ini.
22 Risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan oleh kegagalan atau
ketidakcukupan proses internal, manusia dan sistem atau kejadian eksternal Tampubolon, 2004 dalam Trangjiwani, 2008. Risiko operasional akan berdampak
pada seluruh kegiatan bisnis karena risiko operasional melekat pada ketika melakukan kegiatan operasional sehari-hari. Risiko operasional dapat muncul karena kesalahan
atau kecurangan manusia, kegagalan sistem, proses dan faktor eksternal. Pada usaha pembenihan udang vannamei, keberhasilan usaha sangat
ditentukan oleh kegiatan operasional. Proses pembenihan yang membutuhkan teknologi, keterampilan dari tenaga kerja dalam proses pembenihan sangat
dibutuhkan. Selain itu, tingkat ketelitian dalam berbagai proses yang dimulai dari pembenihan hingga benih sampai pada tangan konsumen sangat dibutuhkan
sebagai faktor penentu keberhasilan usaha. Jika faktor-faktor ini tidak dapat terpenuhi, maka tingkat risiko operasional yang muncul akan tinggi dan dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Risiko juga dapat diklasifikasikan dari sudut pandang penyebab timbulnya
risiko, akibat yang ditimbulkan, aktivitas yang dilakukan dan sudut pandang kejadian yang terjadi Kountur, 2008:
1. Risiko Dari Sudut Pandang Penyebab
Risiko jika diklasifikasikan dalam sudut pandang penyebab kejadian dapat dibedakan kedalam risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan
terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan mata uang asing. Sedangkan risiko operasional merupakan
risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti manusia, teknologi, dan alam.
2. Risiko Dari Sudut Pandang Akibat
Menurut Kountur 2008, ada dua kategori risiko jika dilihat dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan yaitu: 1 risiko murni, yaitu risiko yang akibat yang
ditimbulkan hanya berupa sesuatu yang merugikan dan tidak memungkinkan adanya keuntungan, dan 2 risiko spekulatif, yaitu risiko yang memungkinkan
untuk menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan.
23 3.
Risiko Dari Sudut Pandang Aktivitas Aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko, misalnya aktivitas
pemberian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Contoh lain dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko adalah ketika seseorang
melakukan perjalanan dan dalam perjalanannya dihadapkan pada risiko. Risiko semacam ini disebut juga dengan risiko perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut
pandang penyebab adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada Kountur, 2008. 4.
Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko yang
paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah risiko kebakaran. Contoh lain adalah kejadian anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing. Risiko yang dinyatakan dari kejadian ini adalah risiko anjloknya nilai tukar rupiah.
3.1.4. Pengukuran Risiko