Pengukuran Dampak Risiko Pemetaan Risiko

33 2. Menghitung nilai standar deviasi s = 1 1 2 − ∑ − = n n i x xi 3. Menghitung nilai standar z-score risiko z = s x x − dimana: x = Batas dari risiko yang dianggap masih menguntungkan dan ditentukan oleh perusahaan 4. Menghitung probabilitas terjadinya risiko Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z. Cari nilai z pada sisi kiri dan bagian atas, pertemuan antara nilai z pada isi tabel merupakan probabilitas yang dicari.

4.4.3. Pengukuran Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR pada saat ini dianggap sebagai metode standar yang digunakan untuk mengukur risiko pasar. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktuperiode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VaR berdiri di atas observasi statistik atas data-data historis. VaR pada penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan jika risiko terjadi. Pengukuran dampak dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi dan penerimaan. Kegiatan produksi meliputi kegiatan produksi naupli, produksi benur dan derajat kelangsungan hidup benur. Data yang digunakan adalah data produksi naupli, produksi benur, derajat kelangsungan hidup serta data harga di PT. Suri Tani Pemuka selama tahun 2008. Kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi dan penurunan penerimaan sebagai akibat terjadinya sumber- sumber risiko. VaR dihitung dengan rumus Kountur, 2008: 34 VaR =     + n s z x Dimana: VaR = Besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya risiko x = Rata-rata kejadian merugikan z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 s = Standar Deviasi n = Banyaknya kejadian merugikan

4.4.4. Pemetaan Risiko

Sebelum dapat menangani risiko, hal yang perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Menurut Kountur 2008, peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak. Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 3. Dampak Rp Besar 50 juta Kecil Kecil 20 Besar Probabilitas Gambar 3. Peta Risiko Menurut Kountur 2008 Probabilitas kemungkinan terjadinya risiko kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian yaitu besar dan kecil. Batas antara kemungkinan besar dan kemungkinan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 35 lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan dibawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil. Demikian pula dengan batas dampak besar dan kecil dari risiko. Batas ini ditentukan oleh perusahaan Kountur, 2008. PT. Suri Tani Pemuka menetapkan nilai standar yang membatasi antara probabilitas kecil dan besar adalah sebesar 20 persen. Nilai yang membatasi antara dampak kecil dan besar yang disebabkan oleh terjadinya risiko adalah sebesar 50 juta rupiah.

4.4.5. Penanganan Risiko