23 3.
Risiko Dari Sudut Pandang Aktivitas Aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko, misalnya aktivitas
pemberian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Contoh lain dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko adalah ketika seseorang
melakukan perjalanan dan dalam perjalanannya dihadapkan pada risiko. Risiko semacam ini disebut juga dengan risiko perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut
pandang penyebab adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada Kountur, 2008. 4.
Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko yang
paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah risiko kebakaran. Contoh lain adalah kejadian anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing. Risiko yang dinyatakan dari kejadian ini adalah risiko anjloknya nilai tukar rupiah.
3.1.4. Pengukuran Risiko
Mengelola manajemen risiko usaha memerlukan kerangka manajemen risiko. Kerangka manajemen risiko menurut Australian Risk Management
Standard,
12
terdiri dari beberapa langkah. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan visi dan misi perusahaan , langkah kedua adalah
mengidentifikasi risiko yang ada pada usaha, langkah ketiga adalah menganalisa risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya. Langkah analisa ini bertujuan untuk
menentukan tingkat pengendalian terhadap risiko dengan mempertimbangkan tingkat kemungkinan dan dampak risiko terhadap perusahaan. Dalam langkah
analisa inilah dilakukan pengukuran risiko. Menurut Batuparan 2001, pengukuran risiko dibutuhkan sebagai dasar
tolok ukur untuk memahami signifikansi dari akibat kerugian yang akan ditimbulkan oleh terealisirnya suatu risiko, baik secara individual maupun
portofolio, terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan usaha. Lebih lanjut pemahaman yang akurat tentang signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi
pengelolaan risiko yang terarah dan berhasil guna. Signifikansi suatu risiko maupun portofolio risiko dapat
diketahuidisimpulkan dengan melakukan pengukuran terhadap dimensi risiko yaitu:
12
www.blogspot.com . Manajemen Risiko Usaha Kecil. Diakses Tanggal 18 April 2009
24 1 kuantitas risiko yaitu jumlah kerugian yang mungkin muncul dari terjadinya
risiko, 2 kualitas risiko yaitu probabilitas dari terjadinya risiko. Batuparan, 2001. Semakin tinggi tingkat kemungkinan terjadinya risiko probabilitas maka semakin
besar pula tingkat risikonya. Semakin tinggi dampak yang ditimbulkan dari terjadinya suatu risiko maka semakin besar tingkat risikonya.
Pengukuran kemungkinan terjadinya risiko bertujuan untuk mengetahui risiko apa saja yang besar dan risiko apa saja yang kecil sehingga dalam penanganannya
dapat diketahui risiko-risiko yang perlu diprioritaskan. Mengetahui besarnya kemungkinan terjadinya risiko juga dapat digunakan sebagai petunjuk strategi
penangan risiko yang sesuai. Risiko-risiko yang kemungkinan terjadinya sangat besar menggunakan strategi penanganan yang berbeda dengan risiko-risiko yang
kemungkinan terjadinya risiko. Setiap kali terjadi risiko, maka akan memberikan dampak kerugian. Pada umumnya, kerugian dapat dihitung dalam rupiah. Sehingga
jika terjadi risiko, perusahaan akan mengetahui besar kerugian yang diderita dalam rupiah.
Hasil pengukuran risiko kemudian akan dimasukkan ke dalam matriks frekuensi dan signifikansi. Matriks ini akan membantu memperlihatkan posisi
risiko yang dievaluasi dan membantu merancang tindakan yang tepat untuk menghadapi risiko tersebut Trangjiwani, 2008.
Menurut Hanafi 2006 dalam Trangjiwani 2008, matriks frekuensi dan signifikansi dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran dan alternatif
penanganannya, yaitu: 1.
Signifikansi kecil dan frekuensi kecil kuadran 4 = low control 2.
Signifikansi besar dan frekuensi kecil kuadran 2 = detect and monitor 3.
Signifikansi kecil dan frekuensi besar kuadran 3 = monitor 4.
Signifikansi besar dan frekuensi besar kuadran 1 = prevent and source Frekuensi merupakan kemungkinan terjadinya probabilitas dari suatu sumber
risiko, sedangkan signifikansi adalah dampak atau kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya suatu risiko.
25 Gambar matriks frekuensi dan signifikansi dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai
berikut:
Signifikansi
Besar
Kecil
Kecil Besar
Frekuensi atau Kemungkinan
Gambar 1. Matriks Frekuensi dan Signifikansi
3.1.5. Konsep Penanganan Risiko