Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

26 b. Penggabungan Penggabungan atau yang lebih dikenal dengan istilah merger menekankan pola penanganan risiko pada kegiatan penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh strategi ini adalah perusahaan yang melakukan merger atau dengan melakukan akuisisi. c. Pengalihan Risiko Pengalihan risiko transfer of risk merupakan cara penanganan risiko dengan mengalihkan dampak dari risiko ke pihak lain. Cara ini bermaksud jika terjadi kerugian pada perusahaan maka yang menanggung kerugian tersebut adalah pihak lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan dampak risiko ke pihak lain, diantaranya adalah melalui asuransi, leasing, outsourcing, dan hedging. Pengalihan risiko dapat dilakukan dengan cara mengasuransikan asset perusahaan yang dampak risikonya besar, sehingga jika terjadi kerugian maka pihak asuransi yang akan menanggung kerugian yang dialami perusahaan sesuai dengan kontrak perjanjian yang disepakati oleh pihak perusahaan dan pihak asuransi. Leasing adalah cara dimana asset digunakan tetapi kepemilikannya adalah pihak lain. Jika terjadi sesuatu pada aset tersebut maka pemiliknya yang akan menanggung kerugian atas asset tersebut. Outsourcing merupakan cara dimana pekerjaan diberikan kepada pihak lain untuk mengerjakannya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tidak menanggung kerugian melainkan pihak yang melakukan pekerjaan tersebutlah yang menanggung kerugiannya. Hedging merupakan cara pengalihan risiko dengan mengurangi dampak risiko melalui transaksi penjualan atau pembelian. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan hedging adalah melalui forward contract, future contract, option dan swap.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha pembenihan udang vannamei mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kegiatan budidaya udang sebagai salah satu program revitalisasi pertanian yang dicanangkan pemerintah. Selain itu, peningkatan volume dan nilai ekspor udang vannamei serta peningkatan tingkat konsumsi udang masyarakat lokal merupakan 27 salah satu indikasi bahwa usaha pembenihan udang vannamei memiliki peluang yang sangat baik. Peluang usaha yang masih terbuka lebar tersebut harus dihadapkan dengan beberapa permasalahan dalam menjalankannya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah permasalahan yang muncul akibat adanya risiko. Risiko dalam usaha pembenihan udang vannamei dapat muncul dalam bentuk risiko operasional maupun risiko pasar. Indikasi adanya risiko operasional adalah tidak stabilnya produksi setiap siklusnya. Sedangkan indikasi adanya risiko pasar yang dihadapi dalam usaha pembenihan udang vannamei adalah adanya fluktuasi harga input berupa harga induk dan pakan, serta fluktuasi harga output yaitu harga benih udang vannamei. Adanya perubahan produksi yang disebabkan oleh faktor cuaca dan penyakit yang menyerang benih udang vannamei merupakan salah satu indikasi terjadinya risiko operasional. Selain itu, faktor lain yang dianggap menyebabkan risiko operasional adalah proses distribusi produk hingga ke tangan pembeli yang sering mengakibatkan tingginya tingkat mortalitas benih udang yang tinggi. PT. Suri Tani Pemuka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembenihan udang vannamei. Menghadapi permasalahan dalam usaha pembenihan udang tidak membuat PT. Suri Tani Pemuka berhenti berproduksi tetapi terbukti perusahaan ini mampu mengembangkan usahanya di berbagai daerah. Pengalaman perusahaan dalam usaha perikanan yang sudah dimulai sejak tahun 1987 menjadikan perusahaan ini mampu bertahan dengan kinerja yang dimilikinya untuk mengendalikan segala risiko usaha yang muncul. Hal ini menjadi permasalahan yang menarik untuk dilakukan pembelajaran mengenai manajemen risiko yang telah diterapkan perusahaan dalam mengendalikan terjadinya risiko. Untuk mengetahui kegiatan perusahaan dalam melakukan manajemen risiko perusahaan dapat dilakukan analisis manajemen risiko perusahaan. Analisis awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber risiko apa saja yang sering terjadi di perusahaan. Analisis dilanjutkan dengan mengklasifikasikan sumber risiko ke dalam peta risiko untuk mengetahui seberapa krusial sumber risiko yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Analisis lain yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi strategi 28 penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Analisis ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan mengenai manajemen risiko yang telah diterapkan perusahaan. Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis probabilitas dan dampak dari risiko produksi naupli, produksi benur, risiko derajat kelangsungan hidup benur dan risiko penerimaan yang dialami perusahaan. Pengukuran probabilitas atau kemungkinan terjadinya kerugian dapat dilakukan dengan analisis nilai standar atau dikenal dengan analisis z-score. Pengukuran dampak risiko dilakukan dengan menggunakan analisis Value at Risk VaR. Analisis dilakukan menggunakan data produksi dan harga benur udang vannamei di PT. Suri Tani Pemuka selama tahun 2008. Hasil analisis ini akan menunjukkan status risiko dalam perusahaan yang akan dipetakan ke dalam peta risiko. Peta risiko ini akan menunjukkan posisi risiko dalam perusahaan. Setelah mengetahui posisi risiko, hal selanjutnya yang dilakukan adalah mempelajari penanganan risiko yang tepat untuk meminimalkan risiko yang terjadi. Dari beberapa proses ini output yang dihasilkan adalah pengukuran keefektifan manajemen risiko perusahaan dalam menghadapi risiko yang dihadapi. Kerangka pemikiran secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut: 29 Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Pengalaman dan Kinerja PT. Suri Tani Pemuka Risiko Operasional: - Penyakit - Cuaca - Tingkat mortalitas Risiko Harga: - Fluktuasi Harga Input berupa induk, pakan - Fluktuasi Harga Output berupa harga benih Bagaimana Manajemen Risiko yang diterapkan PT. Suri Tani Pemuka? Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Menggunakan Analisis Deskriptif pada: - Aspek Teknis - Aspek Ekonomis Identifikasi Probabilitas dan Dampak Risiko: - Metode Nilai Standar - Metode Value at Risk Kesimpulan dan Saran

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Suri Tani Pemuka, yang beralamat di Jl. Raya Anyer Kosambi II Serang Banten. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive, dikarenakan daerah Anyer merupakan salah satu daerah sentra pembenihan udang di Provinsi Banten. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009 - April 2009. Pemilihan lokasi penelitian di PT. Suri Tani Pemuka berdasarkan pengalaman dan kinerja perusahaan ini dalam melakukan usaha pembenihan udang vannamei. Kinerja PT. Suri Tani Pemuka telah terbukti dengan perkembangan perusahaan yang mampu membuka beberapa cabang usaha pembenihan udang vannamei. Selain itu, PT. Suri Tani Pemuka memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kegiatan pengadaan induk udang vannamei. PT. Suri Tani Pemuka mampu melakukan impor induk udang untuk mendukung usahanya. Beberapa perusahaan serupa di sekitar lokasi penelitian melakukan usaha pembenihan udang vannamei, akan tetapi perusahaan- perusahaan selain PT. Suri Tani Pemuka ini hanya melakukan usaha pembenihan hanya dengan memelihara benih udang mulai stadia naupli tidak memulai dari pengadaan induk yang diimpor.

4.2. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara meliputi keadaan umum perusahaan, manajemen risiko yang diterapkan di perusahaan, dan kegiatan usaha pembenihan udang vannamei yang dijalankan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Data sekunder diperoleh dari data historis PT. Suri Tani Pemuka berupa data harga benih udang vaname dan data produksi tahun 2008, data yang diperoleh dari literatur-literatur dan instansi yang terkait dengan penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga dan produksi benih udang vannamei per siklus panen PT. Suri Tani Pemuka.