Data dan Cara Pengumpulan Data

F. Data dan Cara Pengumpulan Data

Data dan cara pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 5 berikut Tabel 5 Jenis data dan Instrumen Jenis instrumen Data yang dikumpulkan Jenis data Teknik validasi dan reliabilitas Angket Perangkat pembelajaran Biologi di SMAN 2 Boyolali Nominal - Angket Tingkat keterlaksanaan LKS berbasis kasus Interval - Instrumen validasi pakarahli Kualitas desain pembelajaran Nominal Validasi kontenisi oleh pakarahli pembelajaran Tes hasil belajar Hasil skor pretest dan posttest siswa Rasio Validasi : Korelasi product moment Reliabilitas soal PG : KR-21 G. Metode Analisis Data 1. Data mengenai perangkat pembelajaran Biologi yang selama ini diterapkan pada pembelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia di SMAN 2 Boyolali dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. 2. Data penilaian pakar. Data penilaian pakar terhadap perangkat pembelajaran Biologi berbasis kasus penyakit pada materi sistem peredaran darah manusia dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Dengan cara menghitung skor yang dicapai dari seluruh aspek yang dinilai kemudian menghitungnya dengan rumus sebagai berikut Ali 1994: 100 x Nk k N Keterangan: N : Persentase aspek k : Skor yang dicapai Nk : Skor maksimal Tabel 6. Interval Kriteria Interval Kriteria Kriteria 81 N 100 62 N 81 43 N 62 24 N 43 Layak Cukup Layak Kurang Layak Tidak Layak 3. Uji hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah penerapan desain pembelajaran berbasis kasus penyakit pada materi sistem peredaran darah manusia berpengaruh signifikan terhadap hasil skor tes siswa SMAN 2 Boyolali. Hipotesis statistiknya adalah: Ho : penerapan desain pembelajaran berbasis kasus penyakit pada materi sistem peredaran darah manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil skor tes siswa μ1 ≤ μ2 Ha : penerapan desain pembelajaran berbasis kasus penyakit pada sistem peredaran darah manusia berpengaruh signifikan terhadap hasil skor tes siswa μ1 μ2 Keterangan: μ1= Nilai rata-rata kelompok eksperimen μ2= Nilai rata-rata kelompok kontrol Kemudian untuk membandingkan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan analisis data t-test dengan rumus Sudjana 2002: 2 1 2 1 1 1 n n s x x t dengan: 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 n n s n s n s Keterangan: 1 x : nilai rata-rata kelompok kelas eksperimen 2 x : nilai rata-rata kelompok kelas kontrol 2 1 s : varian data pada kelompok kelas eksperimen 2 2 s : varian data pada kelompok kelas kontrol 2 s : varian gabungan 1 n : banyaknya subyek pada kelompok kelas eksperimen 2 n : banyaknya subyek pada kelompok kelas kontrol Kriteria pengujian : Jika t hitung t 0,05 α maka tidak berbeda signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, sedangkan jika t hitung t 0,05 α maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. 4. Analisis selisih rata-rata. Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar selisih rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembelajaran pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah: X= X 2 - X 1 Keterangan: X= Selisih nilai rata-rata pretest dan posttest X 1 = Nilai rata-rata pretest X 2 = Nilai rata-rata posttest 5. Data mengenai tingkat keterlaksanaan Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis Kasus Penyakit dianalisis dengan teknik deskriptif persentase Sudjana dan Ibrahim 2009: 100 x N F P Keterangan: P : Persentase F : Banyaknya responden yang memilih jawaban ya N : Banyaknya responden yang menjawab kuesioner Tabel. 7. Kriteria deskriptif tingkat keterlaksanaan LKS Interval Kriteria 75 P ≤ 100 Sangat baik 50 P ≤ 74 Baik 25 P ≤ 49 Cukup baik 0 P ≤ 24 Tidak baik 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN