bagi guru dan murid. Untuk itu peneliti memberikan pengarahan kepada guru- guru kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen tentang cara menerapkan
model pembelajaran yang diteliti sebelum melaksanakan penelitian. Materi yang terdapat di CD juga diberikan kepada guru kelas control sebagai acuan untuk
pelaksanaan pembelajarannya.
3.2. Variable penelitian
Variable pada penelitian ini sebagai berikut. 3.2.1.
Untuk Hipotesis 1: Variable penelitiannya prestasi belajar pada kelas E
1
dengan Model I. 3.2.2.
Untuk Hipotesis 2: Variable penelitiannya prestasi belajar pada kelas E2 dengan Model II.
3.2.3. Untuk Hipotesis 3: Variabel penelitiannya prestasi belajar dari ketiga
kelas. 3.2.4.
Untuk Hipotesis 4: 3.2.5.
Variabel independen: aktivitas, kreativitas, dan sikap siswa pada kelas E1 dengan Model I.
3.2.6. Variabel dependen: prestasi belajar pada kelas E1 dengan Model I.
3.2.7. Untuk Hipotesis 5:
3.2.8. Variable independen: aktivitas, kreativitas, dan sikap siswa pada kelas E2
dengan Model II. 3.2.9.
Variable dependen: prestasi belajar pada kelas E
2
dengan Model II.
3.3. Definisi Operasional
Variabel
3.3.1. Aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang diperhitungkan adalah aktivitas ideal
siswa, yaitu aktivitas yang diharapkan pendidik dilakukan siswa selama proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selama
proses pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan lembar pengamatan untuk aktivitas. Adapun yang diamati dari
aktivitas siswa meliputi: menyelesaikan tugas, membuat catatan, menyampaikan pendapat atau gagasan atau penjelasan, mengajukan
pertanyaan, mendengarkanmemper-hatikan penjelasan guruteman, dan menulis hasil kerja kelompok pada proses pembelajaran penelitian. Hasil
pengamatan ini merupakan nilai aktifitas siswa. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar penskoran terdapat di
Lampiran 12. 3.3.2.
Kreatifitas siswa. Kreatif siswa meliputi kelancaran menjawab fluency, keluwesan menjawab fleksibilitas, dan keaslian ide originalitas.
Kelancaran menjawab adalah kemampuan siswa di dalam menjawab masalah matematika secara tepat dan singkat. Dengan jawaban yang tepat
maka akan diperoleh efisien waktu penyelesaian masalah. Keluwesan menjawab adalah kemampuan menjawab masalah matematika,
melalui cara yang tidak baku. Cara tidak baku ini diperlukan ketika masalah yang muncul memerlukan berbagai cara yang mungkin dapat
ditempuh dan cara yang tidak baku merupakan alternatif jawaban yang tepat.
Keaslian adalah kemampuan menjawab masalah matematika dengan menggunakan bahasa, cara, atau idenya sendiri. Masalah yang relatif baru
bagi siswa memerlukan ide, cara baru dari siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dalam menyelesaikan masalah bentuk
ini, siswa harus bekerja keras mulai dari memahami masalah, mengembangkan ide untuk menjawab, cara mengerjakan, dan menyusun
jawaban yang tepat. Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap hasil tugas
yang dikerjakan siswa dengan lembar pengamatan untuk kreatifitas. Selain itu dilakukan pengamatan terhadap hasil PR yang dikerjakan siswa di
rumah. Kedua hasil pengamatan tersebut dirata-rata untuk menentukan kreatifitas siswa. Lembar observasi kreatifitas siswa dan lembar
penskorannya terdapat di Lampiran 13. 3.3.3.
Sikap siswa. Sikap siswa yang dinilai adalah respon positif siswa, yaitu sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang meliputi rasa suka
atau tidak suka pada pembelajaran matematika yang diterima saat penelitian. Respon siswa yang dicari adalah jawaban siswa yang
menyatakan bahwa: 1 senang dengan materi dan kegiatan pembelajaran yang diberikan, 2 ingin belajar dengan model pembelajaran itu lagi, 3
belajar dengan model pembelajaran itu membuat mereka lebih memahami yang dipelajari penjumlahan pecahan senama, dan 4 belajar dengan
model pembelajaran itu membuat mereka lebih senang pada pelajaran matematika dan belajar matematika.
Lembar angket sikap siswa dan lembar penskorannya terdapat di Lampiran 14.
3.3.4. Prestasi belajar. Prestasi belajar pengetahuan matematik, yaitu rata-rata
hasil kuis dan tes tentang konsep operasi penjumlahan pecahan senama dan penerapannya pada pemecahan masalah. Silabus dan materi
disesuaikan dengan KTSP Depdiknas, 2006.
Lembar tes untuk prestasi belajar siswa dan penskorannya terdapat di Lampiran 16.
3.4. Data dan Cara Pengumpulannya