Jadi dapat dikatakan bahwa . Atau prestasi siswa dengan
model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran lebih tinggi dari prestasi siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw lebih tinggi dari prestasi
siswa dengan model konvensional. Berarti prestasi siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran yang tertinggi.
Tabel Prestasi pada tingkat keberartian α = 0,05 berikut ini, memperjelas
kelompok prestasi dari ketiga model pembelajaran. Tabel 22. PRESTASI
Scheffe HASIL
N Subset for alpha = .05
1 2
3 LAS_C
43 51.0465
LAS_E2 42
67.9762 LAS_E1
37 79.1216
4.5. One-Way ANAVA aktivitas belajar dari ketiga kelas E
1
, E
2
, dan C
Data statistik aktivitas belajar ketiga kelas seperti pada Tabel 23 berikut. Tabel 23. Descriptives Aktivitas
Aktivitas N
Mean d. Deviation td. Error
95 Confidence Interval for Mean
Min. Max.
Lower Bound
Upper Bound
as_E1 37
78.3785 2.84642
.46795 77.4294
79.3275 73.96
84.38 as_E2
42 70.5345
6.49292 1.00188
68.5112 72.5579
58.33 80.21
as_C 43
56.3242 5.56926
.84930 54.6102
58.0382 40.63
68.75 al
122 67.9049
10.53874 .95413
66.0159 69.7938
40.63 84.38
Sebelum dilaksanakan uji banding dengan ANAVA, diperiksa apakah data ketiganya berdistribusi normal. Untuk melihat apakah aktivitas belajar dari
ketiga kelas berdistribusi normal, diuji dengan one-sample K-S test. Perhitungan dengan SPSS12.0, terdapat di Lampiran 6, Hasil Perhitungan Statistik Uji
Banding Aktivitas Kelas E1, E2, dan C dengan ONE-WAY ANAVA. Cuplikan dari Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah seperti Tabel 24 berikut.
Tabel 24. One-Sample K-S Test Aktivitas
aktivitas_E1 aktivitas_E2
aktivitas_C 37
42 43
ymp. Sig. 2-tailed .074
.089 .367
Kriteria berdistribusi normal jika sig 2-tailed0,05, untuk α=0,05.
Tampak dari Tabel 24 bahwa aktivitas ketiga kelas E
1
, E
2
, dan C berturut-turut berdistribusi normal, karena sig 2-tailed ketiga kelas berturut-turut 0,0740,05;
0.0890,05; dan 0,3670,05. Dengan demikian dapat dilakukan uji banding. Langkah pengujian sebagai berikut. Pertama dilakukan uji perbedaan
mean dengan one-way anava. Jika terdapat perbedaan dilakukan uji HSD0,05 dengan Scheffe. Hasil perhitungan statistik uji banding mean aktivitas belajar
yang dilanjutkan dengan Post Hoc Tests dengan menggunakan SPSS12.0, terdapat di Lampiran 6.
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan mean aktivitas dapat dilihat dari cuplikan Tabel ANOVA di Lampiran 6 seperti pada Tabel 25 berikut.
Tabel 25. ANOVA untuk Aktivitas
Sum of Squares df
ean Square F
Sig. ween Groups
10116.014 2
5058.007 181.140
.000
Kriteria H diterima jika sig.0,05. Dari tabel 25 tampak
bahwa sig = 0,000 kurang dari 0,05. Jadi signifikan H ditolak, artinya ada mean
aktivitas belajar yang beerbeda dari ketiga model pembelajaran. Jadi perlu dilakukan uji lanjutan dengan HSD
0,05
Scheffe. Hasil perhitungan dengan Sceffe dapat dilihat pada Tabel Multiple Comparisons pada
Lampiran 6. Cuplikan dari Tabel tersebut sebagai berikut. Tabel 26. Multiple Comparisons untuk Aktivitas
Scheffe I kelas
J kelas an Difference
I-J td. Error Sig.
Confidence Interval wer Bound pper Bound
as_E1 as_E2
7.84394 1.19143
.000 4.8905
10.7974 as_C
22.05427 1.18493
.000 19.1170
24.9916 as_E2
as_C 14.21034
1.14639 .000
11.3686 17.0521
Pada Tabel 26 tampak bahwa untuk setiap pasangan 2 kelas sig = 0,000 kurang dari 0,05. Berarti ada perbedaan mean aktivitas belajar siswa dari antara
setiap kelas. Tampak pada Tabel 26 tersebut bahwa antara E
1
dengan E
2
sig. = 0,0000,05, antara E
1
dengan C kontrol sig = 0,0000,05, dan antara E
2
dengan C sig = 0,0000,05. Berarti aktivitas siswa dari Model I berbeda dengan aktivitas
siswa dari Model II berbeda dengan aktivitas siswa dari model pembelajaran konvensional. Dengan notasi dinyatakan dengan:
. Dari Tabel 26 tersebut juga tampak antara E
1
dengan E
2
nilai Lower Bound
dan Upper Bound keduanya positip. Berarti . Jadi
. Berarti aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD
Pembelajaran lebih tinggi dari aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw.
Dari Tabel 26 tersebut di atas juga tampak antara E
1
dengan kontrol nilai Lower Bound
dan Upper Bound keduanya positip. Berarti . Jadi
. Berarti aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran lebih tinggi dari aktivitas siswa dengan model
konvensional. Dari Tabel 26 tersebut di atas juga tampak antara E
2
dengan kontrol nilai Lower Bound
dan Upper Bound keduanya positip. Berarti . Jadi
. Berarti aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw lebih tinggi dari aktivitas siswa dengan model konvensional.
Jadi dapat dikatakan bahwa . Atau aktivitas siswa dengan
model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran lebih tinggi dari aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw lebih tinggi dari aktivitas
siswa dengan model konvensional. Jadi aktivitas siswa dengan model PBM Bernuansa Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran yang tertinggi.
Tabel Aktivitas pada tingkat keberartian α = 0,05 berikut ini, dapat
memperjelas kelompok prestasi dari ketiga model pembelajaran. Tabel 27. Aktivitas
Scheffe as
Subset for alpha = .05 1
2 3
as_C 56.3242
as_E2 70.5345
as_E1 78.3785
4.6. One-Way ANAVA kreatifitas dari ketiga kelas E