Peneliti Lembar Observasi Kinerja Guru

3.3.2. Kegiatan Inti

Guru menggunakan metode ceramah dengan bantuan presentasi di layar LCD selama mengajar materi segiempat. Guru memberikan pengetahuan terkait konsep dan rumus yang dipunyai di setiap bangun datar serta cara menyelesaiakan soal atau masalah yang berkaitan dengan segiempat melalui prosedur newman. Guru juga memberikan contoh soal dimulai soal tergolong mudah sampai yang sulit yang dijabarkan dengan prosedur Newman. Guru mengelompokkan siswa secara acak untuk berdiskusi melatih kemampuan dalam mengerjakan soal. Siswa diminta menjelaskan ke depan dan guru membimbing proses konfirmasi jawaban siswa. Guru membuka kesempatan jika ada pertanyaan dari siswa yang belum paham.

3.3.3. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup, guru mengadakan refleksi pembelajaran dan mengadakan kuis selama 5 menit. Guru juga memberikan tugas mandiri PR kepada siswa agar dijadikan latihan di rumah. Guru memberi tahu materi apa yang akan dipejari pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

3.4. Metode Penyusunan Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini ialah peneliti, angket gaya belajar, dan tes uraian materi segiempat.

3.4.1. Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama Moleong, 2013: 9. Jadi, kehadiran peneliti di lapangan adalah mutlak. Peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan penelitian, antara lain melakukan uji coba tes instrumen, mengawasi pelaksanaan tes dan melakukan wawancara. Hal ini dilakukan agar keabsahan data dapat dijamin karena merupakan hasil murni masing-masing siswa.

3.4.2. Lembar Observasi Kinerja Guru

Menurut Sudijono 2009: 76, observasi merupakan cara menghimpun bahan- bahan keterangan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaranpenelitian. Peneliti akan mengadakan observasi terhadap siswa dan guru dalam proses pembelajaran segiempat. Menurut Moleong 2013: 174, observasi atau pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang sebenaranya. Observasi bermanfaat dalam penelitian ini terutama untuk mengoptimalkan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Peranan peneliti dalam obervasi ini ialah pemeranserta sebagai pengamat. Peneliti akan menjadi anggota pura-pura, jadi tidak melebur seutuhnya. Moleong, 2013:177. Lembar observasi yang akan digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan ke validataor. Validator bertugas untuk mengevaluasi dan memberikan saran dalam penyusunan lembar observasi ini. Nama-nama validator lembar observasi dapat dilihat di Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Daftar Nama Validator Instrumen Lembar Observasi No Nama Validator Jabatan 1 Drs. Mohammad Asikin, M.Pd. Dosen Pendidikan Matematika Unnes 2 Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd. Dosen Pendidikan Matematika Unnes 3 Sulastri, S.Pd. Guru Matematika SMP N 22 Semarang Lembar observasi dibuat berdasarkan RPP yang telah ditetapkan sebelumnya. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur tingkat kinerja guru dalam mengajar. Kinerja yang dimaksud apakah sesuai RPP atau tidak. Pedoman penskoran di lembar observasi ini yaitu a sangat baik skor ≥75 , b baik skor 51 - 75, c kurang baik skor 25-50 , dan d tidak baik skor ≤ 25. 3.4.3. Angket Gaya Belajar Menurut Sugiyono 2010: 199, metode angket kuesioner adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Metode angket yangn digunakan dalam angket ini ialah metode angket langsung. Metode angket langsung yaitu metode angket yang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diperoleh secara langsung dari subjek penelitian tanpa melalui perantara. Metode angket ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai gaya belajar dari subjek penelitian. Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi dan indikator yang merujuk teori gaya belajar menurut Deporter Hernacki. Adapun kisi-kisi angket ini dapat dilihat di lampiran 4. Supaya angket gaya belajar siswa mempunyai validitas isi, maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. 1 Format penulisan baik dan benar 2 Pengaturan halaman baik dan benar 3 Kebahasaan baik. Kebahasan meliputi a keterbacaan, b kejelasan petunjukarahan, c kesesuian dengan kaidah bahasa Indonesia, dan d penggunaan bahasa secara efektif dan efisien. 4 Isi angket sesuai dengan pernyataan dengan indikator dan sesuai dengan tingkat kognisi siswa. Untuk menilai apakah intrumen angket respon siswa tersebut mempunyai validitas isi, penilaian ini dilakukan oleh para pakar atau validator experts judgment dan semua kriteria disetujui ada salah satu yang tidak disetujui maka intsrumen tersebut belum valid, artinya butir yang tidak disetujui tersebut harus direvisi ulang atau dibuang. Lembar validasi angket gaya belajar mempunyai indeks penskoran dari 1 s.d. 5 dengan ketentuan a skor 1 = sangat tidak cukup, b skor 2 = kurang baik, c skor 3 = cukup baik, d skor 4 = baik , dan e skor 5= sangat baik. Validator memberikan saran dan perbaikan angket gaya belajar. Nama-nama validator angket gaya belajar dapat dilihat di Tabel 3.2 berikut Tabel 3.2 Daftar Nama Validator Instrumen Angket Gaya Belajar No Nama Validator Jabatan 1 Dr. Edy Purwanto, M.Si. Dosen Psikologi Unnes 2 Drs. Mohammad Asikin, M.Pd. Dosen Pendidikan Matematika Unnes 3 Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd. Dosen Pendidikan Matematika Unnes Dipilihnya ketiga valiadator dikarenakan menurut peneliti mampu memberikan saran dalam penyusunan angket gaya belajar. Terkhusus Dr. Edy Purwanto, M.Si selaku pakar psikologi pendidikan, telah memberikan penilaian dan perbaikan yang tertulis di lembar validasi angket gaya belajar. Berdasarkan lembar validasi, Dr. Edy Purwanto, M.Si. menyatakan bahwa angket gaya belajar sudah dinyatakan baik dan layak digunakan.Penilaian secara lengkap termuat di Tabel 3.3 Tabel 3.3 Penilaian dan Validasi Dosen Ahli pada Angket Gaya Belajar No Indikator Nilai Keterangan 1 Format 4 Baik 2 Pengaturan Halaman 4 Baik 3 Kebahasan a. Keterbacaan 4 Baik b. Kejelasan petunjuk arahan 4 Baik c. Kesesuian dengan kaidah bahasa Indonesia 4 Baik d. Penggunaan bahasa yang efektif dan efisien 4 Baik 4 Isi 1 Kesesuian pernyataan dengan indikator 3 Cukup Baik 2 Kesesuiana pernyataan dengan tingkat kognisi siswa 4 Baik

3.4.4. Materi dan Bentuk Tes Pemecahan masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KELAS VII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF DALAM MATERI SEGIEMPAT

32 118 304

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kar

1 16 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kartasu

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

1 4 19

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

0 1 17

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta).

0 1 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta) | Siswandi | 9169 19493 1 SM

0 0 11

ANALISIS BERPIKIR KONSEPTUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII MTS NEGERI BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN NEWMAN ERROR ANALYSIS (NEA) KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - repository perpustakaan

0 0 7