2.1.2. Teori Bruner
Dalam belajar, setiap anak melewati tahapan-tahapan dalam memahami materi. Menurut Suherman 2003: 44, Brunner mengemukakan bahwa dalam
proses belajarnya anak melewati 3 tahap yakni sebagai berikut. 1
Tahap Enaktif Pada tahap ini, anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek.
2 Tahap Ikonik
Tahap ini kegiatan yang berlangsung, anak berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasi.
3 Tahap Simbolik
Tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap
objek riil. Teori Brunner digunakan dalam mempelajari struktur-struktur dari aspek
kognitif agar anak dapat menemukan sendiri konsep yang dipelajari. Untuk dapat memahami suatu konsep maka dalam belajar anak harus dapat memahami dan
menganalisis pengetahuan baru sehingga dapat dicari kebermaknaannya dan kebenarannya dengan bahasa mereka sendiri. Pembelajaran yang efektif dapat
terjadi jika penyampaian materi pada anak disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan melalui tahapan-tahapan dalam proses belajar.
2.2. Unsur-Unsur Belajar
Menurut Rifa’i dkk 2009:84-85, unsur-unsur belajar adalah sebagai berikut:
1 Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik,
warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan
untuk menangkap
rangsangan;otak yang
digunakan untuk
mentransformasikan hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan
kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. 2
Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan pesera didik disebut stimulus. Agar peserta didik mampu belajar
optimal, ia harus memfokuskan diri pada stimulus tertentu yang diminati.
3 Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.
4 Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi disebut respon.
Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut.
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan
perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.
2.3. Hakikat Matematika
Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti “relating to learning”, perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang
berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematike berhubungan erat dengan sebuah kata lain yang serupa yaitu mathanein yang berarti
belajar atau berpikir, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Menurut Hudojo 2003: 40, matematika merupakan suatu alat untuk
mengembangkan cara berpikir manusia yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Menurut Portman Richardon, dalam prosiding internasional yang ditulis oleh
Pacemska, bahwa matematika adalah ilmu yang digunakan di semua disiplin ilmu pengetahuan. Pacemska 2011 menyatakan bahwa
“Mathematics occupies a special place in the system of sciences, because if we take into account the application area of mathematics, and the subject of
her research, then the mathematics belongs to the group of social sciences and the science of opinion, as the group of natural sciences. Mathematics is
used in all scientific disciplines, where it successfully solves their problems in computer technology as an exceptional component of
modern times. Therefore, mathematics is a specific and as a subject
.” Menurut Bell 1978: 108-109, terdapat empat objek dalam matematika
yakni 1
Fakta Fakta merupakan objek matematika yang dinyatakan dalam simbol,
lambang, tanda atau notasi tertentu. Misalkan di dalam aljabar terdapat tanda “+” untuk penjumlahan, dan di dalam geometri juga terdapat simbol
⊥ untuk menyatakan tegak lurus.
2 Konsep
Konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk memungkinkan seseorang mengklasifikasikan sekumpulan objek. Misalnya “persegi” adalah nama
suatu konsep abstrak. Dengan konsep ini, akhirnya akan dapat digolongkan apakah suatu bangun datar merupakan contoh persegi atau bukan.
3 Prinsip
Prinsip merupakan rangakaian konsep-konsep beserta hubungannya. Umumnya prinsip berupa pernyataan, misalnya persegi merupakan persegi panjang
dimana semua ukuran sisinya sama panjang. Beberapa prinsip merupakan prinsip dasar yang dapat diterima kebenarannya secara alami tanpa pembuktian. Prinsip
dasar ini disebut aksioma atau postulat. 4
Skill atau keterampilan Keterampilan dalam matematika adalah kemampuan pengerjaan dan
prosedur yang harus dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi, misalnya, operasi hitung. Beberapa keterampilan ditentukan oleh
seperangkat aturan atau instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma,misalnya prosedur menyelesaikan perhitungan terkait dalil Pythagoras.
Jadi menurut peneliti, matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak, diperoleh dengan penalaran secara induktif dan deduktif, serta
mempunyai cara berpikir matematika yang prosesnya melalui abstraksi dan generalisasi. Matematika merupakan disiplin ilmu yang unik namun mampu
menjadi ratu dari segala jenis ilmu pengetahuan.
2.4. Pembelajaran Matematika