Penelitian yang relevan TINJAUAN PUSTAKA

= ⇔ = ⇔ = Encoding Jadi luas daerah persegi tersebut ialah 100 satuan luas.

2.13. Penelitian yang relevan

Dalam membuat penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh akademisi lainnya guna mendukung pengetahuan dan dasar keilmuan di penelitiannya. Penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut. 1 Sagitasari 2010 , dalam penelitian skripsinya yang berjudul “Hubungan Antara Kreativitas dan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP ”, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kreativitas dan gaya belajar dengan prestasi siswa kelas VII SMP di Godean. 2 Rahayu 2009, dalam prosiding penelitiannya yang berjudul “Pembelajaran Konstruktivisme Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa”, menyimpulkan ada pengaruh pembelajaran konstruktivisme dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa tetapi tidak ada interaksi antara pembelajaran konstruktivisme dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. 3 Junaedi 2012, dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Tipe Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Geometri Analitik Berdasarkan Newman’s Error Analysis NEA”. Dalam penelitian tersebut, hasil yang didapatkan ialah sebagai berikut: a kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah di tahap encoding dan comprehension ,b kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal pembuktian, antara lain disebabkan karena: 1 mahasiswa kurang memahami generalisasi dari soal pembuktian, 2 mahasiswa tergesa-gesa dalam melakukan perhitungan, 3 mahasiswa tidak teliti dalam melakukan manipulasi atau perhitungan, 4 mahasiswa tidak melakukan cek akhir dari proses jawaban. 4 Satiti 2014, dalam penelitian skripsinya yang berjudul “Analisis Dengan Prosedur Newman Terhadap Kesalahan Peserta Didik Kelas VII Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika”, menyimpulkan bahwa telah terjadi kesalahan dalam comprehension dan transformation masalah. Hal ini dikarenakan karena kata-kata di soal yang sulit dipahami dan terburu-buruannya siswa dalam mengerjakan. 5 Satoto 2012, dalam penelitian skripsiny ayng berjudul ”Analisis Kesalahan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kendal dalam Menyelesaikan Soal Materi Jarak pada Bangun Ruang”, menyimpulkan bahwa menyimpulkan bahwa telah terjadi kesalahan dalam comprehension dan transformation masalah. Hal ini dikarenakan karena siswa kurang mampu mengilustrasikan masalah serta kurang mampunya memanipulasi beberapa bentuk aljabar di operasi matematikanya. 6 Prakitipong Nakamura 2006, dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Student in Thailand Using Newman Procedure”, menyimpulkan bahwa kesalahan siswa dalam comprehension terjadi untuk penyelesaian soal bertingkat sementara kesalahan transformation terjadi untuk penyelesaian soal pilihan ganda. Secara umum, tidak ada kesalahan di membaca masalah namun terlalu banyak yang melakukan kesalahan di proses comprehension. 7 Lestari 2011, dalam penelitian skripsinya yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Faktorisasi Suku Aljabar pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 20102011” , menyimpulkan bahwa terdapat empat jenis kesalahan yakni a kesalahan terjemahan meliputi kesalahan menuliskan apa yang diketahui, kesalahan dalam menentukan apa yang ditanyakan, serta kesalahan dalam menentukan jawaban, b kesalahan konsep yang meliputi kesalahan dalam menfaktorkan bentuk aljabar, kesalah mengubah ke bentuk matematika, kesalahan dalam menentukan prosedur menyelesaikan operasinya, serta kesalahan yang berhubungan dengan materi prasyarat, c kesalahan hitung yang meliputi kesalahan dalam operasi perkalian aljabar, kesalahan operasi kuadrat, serta kesalahan operasi penjumlahan dan pengurangan, dan d kesalahan strategi yang meliputi kesalahan pembagian bentuk aljabar. 2.14. Kerangka Berpikir Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Salah satu materi di pelajaran matematika yang dianggap sulit adalah materi segiempat. Hal ini dapat dilihat dari presentasi daya serap peserta didik tentang kemampuan menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan luas dan keliling bangun datar termasuk segiempat masih kurang memuaskan. Kurangnya daya serap materi selanjutnya berakibat dengan hasil belajar yang rendah dengan indikasi banyak kesalahan yang dilakukan dalam proses pekerjaan siswa. Dalam proses guru menindaklanjuti kesalahan-kesalahan siswa, guru terlebih dahulu melakukan suatu proses analisis kesalahan yang dilakukan siswa. Hal ini diperlukan agar guru dapat mengetahui jenis dan penyebab kesalahan tersebut. Analisis kesalahan Newman merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis jenis dan penyebab kesalahan siswa. Newman sebagaimana dijelaskan Singh 2010:265 telah mendefinisikan bahwa ada lima tahapan proses pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Kelima tahapan tersebut adalah reading, comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Siswa bisa saja melakukan kesalahan di salah satu langkah atau semuanya. Hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui jenis tahapan mana yang menjadi kesalahan siswa serta penyebabnya dalam proses menyelesaikan masalah matematika. Salah satu kendala guru dalam memberikan solusi untuk meminimalisir kesalahan siswa adalah perbedaan kecenderungan tipe gaya belajar siswa. Perbedaan gaya belajar siswa tersebut menjadikan solusi yang diberikan guru haruslah berbeda pula. Menurut De Porter Hernacky 2008:112-113 menjelaskan ada tiga jenis gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Perpaduan proses analisis kesalahan Newman dan penggolongan siswa sesuai gaya belajarnya diharapkan dapat membantu guru mengetahui perbedaan jenis kesalahan, penyebab kesalahan, dan solusi apa yang dapat diberikan kepada siswa sesuai gaya belajarnya. 53

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, maka jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif serta menggunakan strategi penelitian deksriptif. Menurut Moleong 2013: 6 penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memahami hal-hal yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Ruseffendi 1994: 30, penelitian deskriptif adalah peneletian yang menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai keadaan objek yang diteliti sekarang. Sedangkan menurut Moleong 2013:5 menyatakan dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Lincoln dan Guba sebagaimana dikutip oleh Mulyana 2004:201 penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan yaitu 1 Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti. 2 Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KELAS VII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF DALAM MATERI SEGIEMPAT

32 118 304

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kar

1 16 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kartasu

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

1 4 19

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

0 1 17

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta).

0 1 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta) | Siswandi | 9169 19493 1 SM

0 0 11

ANALISIS BERPIKIR KONSEPTUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII MTS NEGERI BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN NEWMAN ERROR ANALYSIS (NEA) KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - repository perpustakaan

0 0 7