Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

betapa pentingnya matematika dalam perkembangan manusia memang wajar jika matematika harus diajarkan sejak dini. Cornelius berpendapat, sebagaimana dikutip oleh Abdurahman 2003:253, terdapat lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman , 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

2.5. Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

Model pembelajaran langsung menurut Arends sebagaimana dikutip Trianto 2007:29 adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk mendukung proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap langkah demi langkah. Kardi Nur melalui Trianto 2007:29 menyatakan bahwa, karakteristik model pembelajaran langsung Direct Instruction adalah sebagai berikut. 1 Keberadaan dan efek model tujuan pembelajaran meliputi prosedur penilaian pada siswa belajar. 2 Sintaks keseluruhan pola dan urutan kegiatan belajar. 3 Sistem manajemen dan lingkungan belajar yang diperlukan untuk kegiatan tertentu dapat berlangsung dengan sukses. Kardi Nur dikutip melalui Trianto 2007:31 mengemukakan lima fase dalam sintaks pembelajaran langsung yang disajikan di Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung No Fase Peran Guru 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa Menjelaskan tujuan, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa 2 Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan Mendemontrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap 3 Membimbing pelatihan Guru memberi latihan terbimbing 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik 5 Memberikan latihan dan penerapan konsep Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung dirangkum di Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung Kelebihan Kelemahan 1 Guru mengendalikan isi materi dan informasi pesanan yang diterima oleh siswa sehingga mereka dapat mempertahankan fokus pada apa yang harus dicapai oleh siswa 2 Cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah eksplisit sekalipun 3 Menekankan kegiatan mendengarkan melalui ceramah dan mengamati kegiatan melalui demonstrasi, yang membantu siswa belajar cara yang tepat ini 4 Kegiatan demonstrasi dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori apa yang seharusnya dan observasi 5 Model ini dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar dan kelas kecil 1 Keberhasilan pembelajaran ini tergantung pada citra guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, terganggu, dan pembelajaran akan terhambat. 2 Bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang baik cenderung untuk membuat belajar kurang baik juga. 3 Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model ini mungkin tidak memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disajikan. 4 Jika terlalu sering digunakan model pembelajaran instruksi langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu semua siswa untuk mengetahui.Hal ini akan 6 Siswa dapat menentukan tujuan pembelajaran jelas 7 Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat. 8 Dalam model ini ada penekanan pada prestasi akademik. 9 Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu. 10 Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat. 11 Umpan balik bagi siswa akademik berorientasi. 12 Model ini dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan yang mungkin dihadapi oleh siswa. 13 Model ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi faktual dan pengetahuan dan terstruktur menghilangkan rasa tanggung jawab siswa belajar itu sendiri. 5 Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.Sayangnya,banyak siswa yang tidak pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal- hal yang dimaksudkan oleh guru

2.6. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KELAS VII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF DALAM MATERI SEGIEMPAT

32 118 304

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kar

1 16 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kartasu

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

1 4 19

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

0 1 17

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta).

0 1 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Surakarta) | Siswandi | 9169 19493 1 SM

0 0 11

ANALISIS BERPIKIR KONSEPTUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII MTS NEGERI BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN NEWMAN ERROR ANALYSIS (NEA) KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR - repository perpustakaan

0 0 7