3. Definisi Perairan
Meskipun UUPWPPPK
memberikan judul mengenai “pesisir” dan “pulau”
kecil, namun dalam definisi ruang lingkupnya wilayah perairan termasuk ke dalam wilayah pengelolaan pesisir dan pulau kecil. Terutama pasca dikeluarkannya Undang-
undang Pemerintahan Daerah Nomor 32 Tahun 2004 yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola tidak hanya wilayah pesisir dan pulau kecil tetapi
juga perairannya. Pasal 1 ayat 7 UUPWPPPK;
“Perairan Pesisir adalah laut yang berbatasan dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 dua belas mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang
menghubungkan pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau, dan laguna.”
Menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, menentukan batasan pengelolaan wilayah perairan Indonesia sebagai :
Pasal 1 ayat 4 : “Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan perairan pedalamannya.”
Khusus mengenai wilayah perairan, menurut rejim hukum laut, pemerintah dapat mengelola tidak hanya pada rejim teritorial 12 mil laut dari garis pangkal
kepulauan sebagai sebuah “souverignty” namun juga mempunyai hak berdaulat
Universitas Sumatera Utara
“souverignty right” atas pengelolaan rejim laut lepas di wilayah zona teritorial, zona tambahan dan landas kontinen.
Untuk wilayah laut teritorial yang dapat dikelola oleh pemerintah, menurut Undang-undang Perairan Indonesia dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian
sebagai berikut
159
: 1.
Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 dua belas mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia.
2. Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi
dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa mem-perhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai.
3. Perairan Pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi
darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indo-nesia, termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu
garis penutup. Menurut Pasal 7 ayat 2 membagi lagi perairan pedalaman ini menjadi 2
bagian antara lain : a.
Laut pedalaman sebagai bagian laut yang terletak pada sisi darat dari garis penutup, pada sisi laut dari garis air rendah.
b. Perairan darat sebagai segala perairan yang terletak pada sisi darat dari
garis air rendah, kecuali pada mulut sungai perairan darat adalah
159
Pasal 3 dan Pasal 7 Undang-Undang Perairan Indonesia Nomor 6 Tahun 1996.
Universitas Sumatera Utara
segala perairan yang terletak pada sisi darat dari garis penutup mulut sungai.
Pengelolaan wilayah perairan pesisir ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, meliputi seluruh wilayah paling jauh
12 dua belas mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas danatau ke arah perairan kepulauan untuk provinsi dan 13 sepertiga dari wilayah kewenangan
provinsi untuk kabupatenkota.
160
Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh laut teritorial NKRI telah diserahkan kepada kewenangan pemerintah, provinsi danatau
kabupaten.
Gambar 3.2. Batas Permukaan Air Rendah dan Tinggi
Sumber : I Made Andi Arsan, Bukunya Batas Maritim Antarnegara Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis, Yogyakarta : Gadjah Mada Univ. Press,
2007, hal. 13.
Bila laut dilihat dari suatu bagian 3 dimensi, maka pembagian ruang atas laut dapat meliputi : Daratan dan tanah dibawahnya, Kolom air dan kolom Udara
160
Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Universitas Sumatera Utara
diatasnya dimana setiap ruang laut tersebut terdapat berbagai macam hak pengelolaan atas sumber daya alam yang dimilikinya.
161
Gambar 3.4. Pembagian Ruang Laut Secara Vertikal
Sumber : Sutherland dan Nicholes, 2006, diunduh dari; http:www.fig.netpub
monthly_articlesseptember_2006sutherland_nichols_september_2006.p df
B.
Berbagai Jenis Ekosistem dan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1.
Jenis-Jenis Ekosistem Pesisir dan Pantai di Indonesia
Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi sumber daya hayati, sumber daya nonhayati; sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan; sumber daya
hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota laut lain; sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut; sumber daya
buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan, dan jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam, permukaan dasar laut tempat instalasi
161
Michael Sutherland and Sue Nichols, Issues in the Governace of Marine Spaces, http:www.fig. netpubmonthly_articlesseptember_2006sutherland_nichols_september_2006.pdf,
diunduh pada kamis, 26 Feb 2009, pukul 01.00 wib.
Universitas Sumatera Utara
bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut
yang terdapat di Wilayah Pesisir. Dua faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sumber daya di wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil ialah
162
: a.
interaksi manusia dalam memanfaatkan sumber daya dan jasa-jasa lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti
pembangunan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, perikanan destruktif, reklamasi pantai, pemanfaatan mangrove dan pariwisata bahari;dan
b. proses-proses alamiah seperti abrasi, sedimentasi, ombak, gelombang laut,
arus, angin, salinitas, pasang surut, gempa tektonik, dan tsunami. Sebagai suatu ekosistem yang kompleks, daerah-daerah di pantai dapat
dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, seperti : geomorfologi, cara pembentukan, input energi, atau menurut komunitas hayatinya. Pasal 1 ayat 5 memberikan definisi
ekosistem sebagai: “Kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme dan non
organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.”
Sedangkan ekosistem pesisir dan pantai kepulauan Indonesia secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu
163
:
162
Penjelasan Pasal 5 UUPWPPPK.
163
Mochtar Kusumaatmadja, Op.Cit., hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
a. Pesisir yang Terendam
Ekosistem pesisir yang terendam air, baik yang terendam secara musiman maupun seterusnya, dapat dibedakan ke dalam tipe-tipe sebagai berikut :
1. Ekosistem Litoral; antara lain ;
- Pantai Pasir Dangkal - Pantai Batu
- Pantai Karang - Pantai Lumpur
2. Ekosistem Hutan Payau
3. Ekosistem Rawa Payau
4. Ekosistem Hutan Rawa Air Tawar
5. Ekosistem Hutan Rawa Gambut
b. Pesisir Tidak Terendam
Pantai yang tidak terendam air laut dapat berupa pantai pasir atau pantai berbatu karang. Pantai pasir yang cukup luas terdapat di Cilacap, pantai selatan
Yogyakarta, Pantai Puger, dan Madura. Vegetasi pantai papsir biasanya terdiri dari tumbuhan merayap yang berbeda-beda menurut jenis bahan pasirnya. Sedangkan
pada pantai berbatu karang dapat berbentuk tebing yang ketinggiannya mencapai 50 meter di atas permukaan laut, atau berbentuk teras. Vegetasi pantai karang terdiri dari
jenis perdu yang tumbuh melebar antara 25 sampai 50 meter ke arah darat.
164
164
Mochtar Kusumaatmadja, Idem., hal. 17.
Universitas Sumatera Utara
2. Berbagai Macam Sumber Daya Pesisir