Kerangka Konsepsional Kerangka Teori dan Konsepsional

2. Kerangka Konsepsional

Untuk menyatukan persepsi dalam pembacaan dan pemahaman penulisan antara pembaca dan penulis maka dipandang perlu untuk memberikan beberapa kerangka konsepsi yang meliputi : 1. Wilayah Pesisir, sebagai daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. 58 2. Perairan Pesisir, sebagai wilayah laut yang berbatasan dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 dua belas mil laut diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau, dan laguna. 59 3. Pulau Kecil, adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km ² dua ribu kilometer persegi beserta kesatuan Ekosistemnya. 60 4. Wilayah Perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. 61 5. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 dua belas mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia. 62 6. Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa mem-perhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. 63 58 Pasal 1 angka 2 UUPWPPK. 59 Pasal 1 angka 3 UUPWPPPK. 60 Pasal 1 angka 7 UUPWPPPK. 61 Pasal 3 angka 1, Undang-Undang Nomor 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia. 62 Pasal 3angka 2, Undang-Undang Perairan Indonesia. Universitas Sumatera Utara 7. Perairan Pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indo-nesia, termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup. 64 8. Garis pangkal lurus kepulauan adalah garis-garis lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada garis air rendah pulau-pulau dan karang- karang kering terluar dari kepulauan Indonesia 65 9. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 66 10. Pencemaran Pesisir adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam lingkungan pesisir akibat adanya kegiatan Orang sehingga kualitas pesisir turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan pesisir tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 11. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian Sumber Daya 63 Pasal 3angka 3, Undang-Undang Perairan Indonesia. 64 Pasal 3angka 4, Undang-Undang Perairan Indonesia. 65 Pasal 5 angka 3, Undang-Undang Perairan Indonesia. 66 Pasal 1 angka 2,Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Universitas Sumatera Utara Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 67

G. Metodologi Penelitian