3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library research, yaitu melalui inventarisasi berbagai
peraturan perundang-undangan, penelusuran dokumen-dokumen maupun buku-buku ilmiah untuk mendapatkan landasan teoritis berupa bahan hukum yang sesuai dengan
objek yang akan diteliti.
4. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumen berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku hukum, jurnal hukum,
tulisan lepas, artikel, kamus, peta dan berbagai tulisan lainnya termasuk bahan non hukum yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.
5. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik analisis kualitatif,
dimana dimana setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengolahan, penganalisisan dan pengkonstruksian data secara menyeluruh, sistematis dengan
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data. Selanjutnya semua data akan diseleksi dan diolah, kemudian dianalisis secara deskriptif.
75
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dikumpulkan dan diedit dengan mengelompokkan, menyusun secara sistematis, dan analisis secara kualitatif
selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakan logika berfikir deduktif ke induktif.
76
75
M. Syamsudin, Opersionalisasi Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 133.
76
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 114-115.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Setiap kehidupan bermasyarakat membutuhkan suatu tatanan perilaku yang diakui sebagai kuat dan mengikat. Adalakanya itu hanya merupakan suatu adat-
istiadat atau dapat juga berupa norma-norma hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis. Tatanan perilaku itu merupakan pedoman sikap tindakan dan batasan-batasan
perilaku yang harus dipatuhi, dengan adanya untuk tidak mematuhinya. Sanksi tersebut dapat datang dari masyarakat maupun dari pihak yang mempunyai kekuasaan
atas masyarakat tersebut. Sistem hukum adalah salah satu tatanan kehidupan yang diterapkan dalam masayarakat, jika sistem hukum tersebut dijalankan di suatu
lingkup negara, maka disebut sebagai sistem hukum nasional. Sebaliknya jika sistem hukum itu berlaku di antara negara-negara, maka ia disebut sebagai sistem hukum
internasional.
77
77
Melda Kamil Ariadno, Hukum Internasional Hukum yang Hidup, Jakarta : Diadit Media, 2007, hal. 57.
Universitas Sumatera Utara