kemampuannya untuk mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada sejumlah besar orang pada suatu waktu.
2. Positioning
Positioning menurut Rhenald Kasali adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran
mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya ini di anggap perlu karena situasi masyarakat yang sudah over-communicated.
Dengan demikian maka positioning yang dimaksudkan disini merupakan suatu cara mendekatkan suatu produk yang dihasilkan dengan konsumen yang dituju.
Menurut David A. Aacker strategi ini dapat diterapkan melalui Alo, 1997: 14: •
Penonjolan karakteristik produk. •
Penonjolan harga dan mutu. •
Penonjolan penggunaan. •
Positioning menurut pemakaiannya. •
Positioning menurut kelas produk. •
Positioning dengan menggunakan simbol budaya. •
Positioning langsung terhadap pesaing.
Positioning atau juga disebut penempatan, merupakan model baru dalam dunia periklanan, dalam buku “Mengatur Posisi” Al Rise dan Jack Trout mengemukakan
bahwa penempatan berarti menempatkan suatu produk ke dalam pikiran konsumen. Penempatan ini melibatkan proses perubahan yang menyangkut perubahan nama,
Universitas Sumatera Utara
harga jual,pengepakan, dan sebagainya. Namun tidak merubah produk itu sendiri, perubahan ini hanya terjadi pada kulitnya saja.
3. Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Teori AIDDA ini di dalam Effendy, 2003:304 merupakan akronim dari :
A : Attention Perhatian
I : Interest Minat
D : Desire HasratKeinginan
D : Decision Keputusan
A : Action Tindakan
Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak komunikan dalam menerima pesan komunikasi.
Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa hendaknya dimulai dengan
membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian
komunikannya. Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah
komunikatornya. Dalam hal ini komunikaort harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada dirinya source attractiveness yang selanjutnya dapat memancing
perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatian khalayak harus
dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, komunikatornya adalah provider kartu telepon selular GSM XL, dan yang menjadi komunikan adalah masyarakat yang menjadi pemirsa televise
dan juga pengguna kartu telepon selular. Sebuah iklan harus mampu menarik perhatian pemirsanya, dalam hal ini iklan kartu telepon selular GSM XL “Kawin
Sama Monyet” harus membangkitkan perhatian pemirsa televise sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih jauh tentang iklan tersebut.
Selanjutnya minat akan melahirkan rasa inginhasrat untuk melakukan seperti yang disampaikan oleh iklan tersebut, dan pada akhirnya akan menuju pada tindakan
membeli buying action yang dilakukan komunikan masyarakat terhadap produk dari komunikator kartu telepon selular GSM XL.
F. Kerangka Konsep