Positioning Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta konsumen dapat mengambil manfaat dari produk tersebut.

D. Positioning

Konsep ini mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1980, sedangkan para praktisi iklan Indonesia sendiri telah mengenal konsep ini sejak tahun 1976. Rhenald Kasali dalam bukunya “Manajemen Periklanan” memberikan definisi positioning yaitu suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya ini dianggap perlu karena situsdi mayarakat yang sudah over communicated. Sedangkan Al Rise dan Jack Trout dalam bukunya “Mengatur Posisi” mengemukakan rumusan tentang positioning yaitu penempatan dimulai dari suatu produk, sekotak barang, suatu jasa, sebuah perusahaan, instansi bahkan perorangan. Namun penempatan bukanlah apa yang dilakukan terhadap pikiran prospek, penempatan adalah kerangka dasar berpikir yang digunakan untuk memecahkan persioalan sulit yaitu bagaiman bias di dengar oleh masyarakat yang sudah over communicated. Menurut David A. Aacker Alo, 1997: 17-19 ada beberapa cara untuk mencoba melaksanakan strategi positioning, strategi ini dapat diterapkan melalui: 1. Penonjolan karakteristik produk Cara yang paling sering dilakukan adalah menghubungkan saut objek dengan karakter produk. Seorang pengiklan harus memilih satu dari sekian unsure produk yang dapat ditonjolkan. Misalnya mobil produk Jepang yang menawarkan irit Universitas Sumatera Utara bahan bakar, sedangkan mobil keluaran Eropa menawarkan kenyaman berkendara. 2. Penonjolan harga dan mutu Merupakan dua unsur yang terpisah namun dipersepsikan sama oleh konsumen. Harga yang tinggi dianggap sebagai produk yang memiliki kualitas dibandingkan dengan harga yang murah. Dalam pikiran konsumen harga yang tinggi pasti membutuhkan bahan baku yang mahal, kebutuhan mesin yang lebih canggih. Melalui jalan pikiran demikian konsumen mudah diarahakan pada logika mahal berarti memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan murah berarti murahan. 3. Penonjolan penggunaan Cara lain untuk mengkomunikasikan citra adalah mengkaitkannya dengan penggunaannya. Ditengah persaingan bisnis komunikasi yang semakin tinggi seperti kartu telepon selular, XL menawarkan produk kartunya yang baru yang lebih bersaing dan kompetitif dalam harga. 4. Positioning menurut pemakaiannya Pendekatan lain mengkaitkan produk dengan pemakaiannya. Banyak produk yang memberikan sentuhan pribadi yaitu dengan mencantumkan tanda tangan arits atau selebriti. Cara seperti ini dilakukan untuk menciptakan citra bahwa artis tersebut juga mengggunakan produk tersebut. 5. Positioning menurut kelas produk Universitas Sumatera Utara Produk-produk tertentu di tengah persaingan sering terjepit oleh produk lain, perlu mengambil keputusan positioning yang kritis dengan mengkaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. 6. Positioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya Banyak pengiklan ynag menggunakan symbol budaya untuk mengikalankan produknya agar tercipta citra yang berbeda dimata calon pembeli terhadap produk para pesaingnya. Strategi ini terutama mengupayakan identifikasi atas sejumlah simbol yang memiliki arti penting bagi calon pembeli yang tidak digunakan dan ditonjolkan oleh para pesaingnya. Seperti beberapa iklan kosmetik dalam negeri yang menonjolkan pada ketradisionalan yang alami. 7. Positioning langsung terhadap pesaing Citra konsumen terhadap pesaing dapat digunakan sebagai jembatan untuk membantu proses komunikasi sebagai referensi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran umum SMA Negeri 10 Medan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 66 116

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

Lights Dan Tindakan Membeli:(Studi Korelasional Pengaruh Iklan LA Lights versi Ringgo Kapan Kawin Terhadap Tindakan Membeli Rokok Mahasiswa FISIP USU)

4 98 102

Analisis Perpindahan Konsumen Kartu Pra Bayar Telepon Seluler pada Operator Seluler Lain ke Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara)

1 46 111

PENGARUH TERPAAN PESAN PROMOSI KARTU XL BEBAS TARIF Rp 1/detik DI TELEVISI TERHADAP PENINGKATAN PENGGUNAAN KARTU XL BEBAS OLEH MAHASISWA

0 33 2

“PENGARUH TERPAAN PESAN IKLAN TELEVISI KARTU SELULAR XL TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN KARTU SELULAR XL” (Studi Pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)

0 24 57

Analisis Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Dan Harga Tarif Pada Kartu Prabayar XL Terhadap Tindakan Brand Switching Pada Pengguna SIM Card : Studi Kasus Pengguna SIM Card Pada Mahasiswa UIN Jakarta

0 3 163

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU SELULER XL DI BANDAR LAMPUNG

5 78 137

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER (Studi Efektifitas Iklan Televisi Kartu As Versi Ganteng Level 10, AXIS Versi Tali Persahabatan, XL Versi Noah Band Menggunakan Metode EPIC Model Di Kalangan Mahasiswa Faku

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI PRODUK KARTU XL (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN).

0 5 27