b. Siswa-siswi
Siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan terdiri dari 3 tingkatan kelas yaitu kelas 1 X, kelas 2 XI, kelas 3 XII. Jumlah siswai pada kelas 1 X yang terdiri dari 7
kelas adalah sebanyak 273 orang 115 laki-laki dan 158 perempuan; jumlah siswai pada kelas 2 XI yang terdiri dari 6 kelas adalah sebanyak 219 orang 101 laki-laki
dan 118 perempuan; dan jumlah siswai pada kelas 3 XII yang terdiri dari 5 kelas adalah sebanyak 201 orang 85 laki-laki dan 116 perempuan.
Siswai SMA Negeri 10 Medan juga menganut dua agama, yaitu yang beragama Islam sebanyak 551 orang dan yang beragama Kristen sebanyak 142 orang.
c. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar, SMA Negeri 10 Medan mempunyai sarana dan prasarana, yaitu 18 ruang belajarkelas kelas X 7 ruangan,
kelas XI 6 ruangan, dan kelas XII 5 ruangan, 2 ruangan laboratorium 1 laboratorium Biologi dan 1 laboratorium Fisika, 1 ruangan perpustakaan, 1 ruang serbagunaaula,
1 ruang BP, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Wakil Kepala Sekolah, 1 ruang GuruPengajar, 1 ruang administrasitata usaha, 1 ruang OSIS, 6 kamar mandiWC 3
kamar mandi untuk guru dan 3 kamar mandi untuk staff, 2 kamar mandiWC untuk murid 1 kamar mandiWC untuk murid laki-laki dan 1 kamar mandiWC untuk murid
perempuan, dan 1 ruang ibadah.
B. Metode Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berhubungan
dengan variasi-variasi pada variable lain Rakhmat, 2002: 27. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara
variabel-variabel tersebut, kemudian meneliti sejauh mana faktor pada suatu variabel berkaitan dengan faktor pada variabel lain. Metode korelasional juga digunakan untuk
mengukur hubungan diantara berbagai variabel, untuk meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan untuk meratakan jalan unutk
membuat rancangan penelitian eksperimental Rakhmat, 2002: 31. Berdasarkan hal-hal di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
apakah iklan Kartu Telepon Selular XL versi Kawin Sama Monyet berpengaruh terhadap tindakan membeli siswa SMA Negeri 10 Medan, yang kemudian
menggunakannya. Adapun cara yang digunakan adalah mengambil data melalui kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 1991: 141.
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan yang pernah menyaksikan iklan Kartu Telepon Selular XL versi Kawin Sama
Monyet. Adapun alasan peneliti memilih SMA Negeri 10 Medan sebagai populasinya karena berdasarkan hasil pra penelitian yang peneliti lakukan, bahwasanya siswa-
Universitas Sumatera Utara
siswi SMA Negeri 10 Medan sangat heterogen sehingga sangat mendukung keobjektifitasan hasil penelitian ini. Dan yang menjadi alasan utama bagi peneliti
adalah karena peneliti juga mengetahui bahwa di SMA Negeri 10 Medan banyak yang menggunakan Kartu XL dan juga banyak yang menggunakan kata “Kawin Sama
Monyet”, sehingga meningkatkan rasa ketertarikan peneliti untuk melihat dan mengetahui sejauhmanakah iklan tersebut mempengaruhi siswa-siswi SMA Negeri 10
Medan untuk menggunakan kartu XL. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti memperoleh jumlah
seluruh kelas di SMU Negeri 10 Medan ada 18 kelas dan jumlah seluruh siswa-siswi SMU Negeri 10 Medan adalah kurang lebih 700 orang.
2. Sampel
Secara sederhana sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian, atau bisa juga dikatakan sebagai
bagian dari populasi unutuk mewakili seluruh populasi. Menurut Nawawi, 1991: 144, sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-
cara tertentu. Menurut Arikunto 2002: 112 jika populasi kurang dari 100, lebih baik di
ambil semua, namun jika populasi diatas 100 orang maka dapat diambil antara 10-15 atau 20-25. Berdasarkan data populasi yang ada sebanyak 693 orang, maka
diambil sampel sebesar 10,11, yaitu 70 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian SMA Negeri 10
Medan, diketahui bahwa jumlah siswai pada kelas 1 X yang terdiri dari 7 kelas adalah sebanyak 273 orang 115 laki-laki dan 158 perempuan; jumlah siswai pada
kelas 2 XI yang terdiri dari 6 kelas adalah sebanyak 219 orang 101 laki-laki dan
Universitas Sumatera Utara
118 perempuan; dan jumlah siswai pada kelas 3 XII yang terdiri dari 5 kelas adalah sebanyak 201 orang 85 laki-laki dan 116 perempuan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di setiap jenjang kelas kelas 1 X, 2 XI, 3 XII. Untuk menentukan jumlah sampel per jenjang kelas
maka peneliti menggunakan teknik Stratifikasi Propotional Random Sampling dengan rumus:
n
N n
n ×
= 1
Nazir, 1998: 365 Keterangan : n1
= jumlah siswa per jenjang kelas n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi
Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung besar sampel per jenjang kelas dalam penelitian ini, yaitu
Kelas 1 X : n
28 6
, 27
693 70
273 ≈
= ×
=
orang
Kelas 2 XI : n 22
1 ,
22 693
70 219
≈ =
× =
orang
Kelas 3 XII : n
20 3
, 20
693 70
201 ≈
= ×
=
orang
Total keseluruhan sampel = 70 orang
3. Teknik Penarikan Sampel
Untuk menentukan 70 orang yang menjadi responden sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sample Purposive Sampling
Universitas Sumatera Utara
yaitu penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan kelas 1, 2, 3 yang pernah menyaksikan iklan XL versi kawin sama monyet
minimal 1 kali. Langkah selanjutnya adalah mengarahkan teknik penarikan sampel diarahkan
kepada Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu deengan peneliti yang dapat
dipergunakan sebagai sampel, sepanjang orangresponden tersebut sesuai sebagai sumber data penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Kepustakaan Library Research
Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data yang diperlukan peneliti melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, majalah, internet, dan sebagainya.
b. Penelitian Lapangan Field Research
Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan datra dari responden melalui :
- Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang
tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden Nawawi, 1991: 117. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada siswa-siswi
SMA Negeri 10 Medan yag telah terpilih menjadi sample.
Universitas Sumatera Utara
- Wawancara, yaitu alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan
yang diajukan oleh peneliti yang dijawab secara lisan pula oleh responden Nawawi, 1991: 111. Dalam hal ini Peneliti akan berdialog atau mewawancarai
pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang hendak diteliti. -
Observasi, yaitu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitan.
5. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995:263. Data yang diperoleh
dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu:
a. Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atras dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995: 263.
b. Analisa Tabel Silang
Universitas Sumatera Utara
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel
tersebut bernilai positif atau negarif Singarimbun, 1995:273.
c. Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan antara
kedua variabel yang di korelasikan dalam penelitian digunakan Koefisien Korelasi Tat Jenjang Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman. Spearman Rho
Koefisien menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non parametrik ini digunakan untuk menghitung
dua variabel dimana data dibuat dalam ranking. Rumus untuk koefisien korelasinya adalah :
r
s 1
6 1
2 2
1
− −
=
∑
N N
d Arikunto, 2002: 247
Keterangan: rs = Koefisien korelasi tata jenjang N = Jumlah sampel
d
1
observasi. = Perbedaan ranking yang diperoleh pada tiap pasangan
1-6 = Bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Universitas Sumatera Utara
Jika rs 0, maka hipotesis ditolak Jika rs 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t
test
t pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut :
2
1 2
rs N
rs −
− =
Suparman, 1990: 218
Keterangan: t = nilai t rs = nilai koefisien korelasi
hitung
N = jumlah sampel
Jika t
hitung
t
tabel
Jika t , maka hubungannya signifikan Ha diterima
hitung
t
tabel
Selanjutnya untuk melihat kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 2002:29, yaitu sebagai berikut :
, maka hubungannya tidak signifikan Ho diterima
0,20 = Hubungan rendah sekali.
0,20 – 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti.
0,41 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti.
0,71 – 0,90 = Hubungan yang tinggikuat.
0,91 = Hubungan sangat tinggi.
6. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Dalam penelitian, penulis akan melaui beberapa tahap proses pengumpulan data, yaitu :
a. Tahap awal
Universitas Sumatera Utara
Sebelum melakukan penelitian ke SMA Negeri 10 Medan, peneliti telah melakukan pra penelitian di SMA Negeri 10 Medan dengan cara observasi dan
wawancara bertanya kepada siswa-siswi SMA Negeri 10 mengenai iklan XL versi Kawin Sama Monyet tersebut secara umum atau tidak resmi.
Kemudian peneliti menyusun proposal yang akan diseminarkan dengan beberapa data yang telah ada dari siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan tersebut.
Lalu peneliti meminta surat izin untuk melakukan penelitian dari FISIP USU sebagai surat pangantar ke Dinas Pendidikan Kota Medan dan ke Kepala Sekolah
SMA Negeri 10 Medan, serta juga surat izin melakukan penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Medan untuk Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Medan.
Setelah peneliti mendapatkan surat-surat izin tersebut, maka peneliti akan dapat melakukan penelitian di SMA Negeri 10 Medan.
b. Pengumpulan Data
Mulai tanggal 23 Februari sampai 28 Februari 2009, peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan dengan bantuan
para ketua kelasnya. Peneliti akan memilih 70 siswa untuk menjadi responden dalam penelitian ini yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang penulis tetapkan, terutama
responden yang pernah menyaksikan iklan XL versi Kawin Sama Monyet. Kuesioner penelitian tersebut berisi 30 pertanyaan yang harus dijawab
seluruhnya oleh responden, termasuk juga data-data pribadi respondennya. Dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner, peneliti juga membimbing responden ynag
kurang mengerti dan memastikan agar tidak ada satu pertanyaan pun yang dilewatkan. Penyebaran kuesioner ini dilakukan pada seluruh kelas yang ada di SMA Negeri 10
Medan.
Universitas Sumatera Utara
7. Proses Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dari 70 orang responden, peneliti memulai pengolahan data. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai
berikut :
a. Penomoran Kuesioner
Kuesioner yang telah terkumpul akan diberi nomor urut sebagai pengenal 1- 70.
b. Editing
Yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan saat pengisian data ke
dalam kotak kode yang disediakan.
c. Coding
Yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam betuk angka. score.
d. Inventarisasi Variabel
Yaitu data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar Foltron Cobol FC, sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan.
Universitas Sumatera Utara
e. Tabulasi Data
Dalam tahap ini, data yang ada di lembar FC akan dimasukkan ke dalam tabel, terbagi atas table tunggal dan table silang. Penyebaran data dalam table secara rinci
melalui kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya akan di analisis, dapat dilihat pada bab IV tentang Hasil dan Pembahasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. ANALISA TABEL TUNGGAL 1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dengan penelitian ini
meliputi jenis kelamin, usia, jenjang kelas, dan jumlah uang saku per bulan. Hasil data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 sampai dengan Tabel 7 berikut ini.
Tabel 4 Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin
Frekuensi
1. Laki-laki
28 40
2. Perempuan
42 60
Jumlah 70
100 Sumber: P.2FC. 4
Dari tabel data jenis kelamin responden di atas, diperoleh 28 orang yang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 40 dari jumlah sampel secara
keseluruhan, sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 45 orang atau 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Tabel ini menunjukkan
bahwa dalam penelitian ini, responden yang paling banyak diperoleh adalah yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini bukanlah suatu kesengajaan, tetapi hal ini bisa
terjadi karena teknik penarikan sampelnya secara accidental sampling pengambilan
Universitas Sumatera Utara
sampel dengan cara mengambil siapa saja yang secara kebetulan ditemukan, namun tetap harus disesuaikan dengan kriteria-kriteria dalam penelitian purposive
sampling. Hal ini juga mendukung data tentang jumlah seluruh siswa SMA Negeri 10 Medan, bahwa siswa berjenis kelami perempuan lebih banyak daripada yang berjenis
kelamin laki-laki.
Tabel 5 Usia Responden
No. Usia
Frekuensi
1. 14 tahun
1 1,4
2. 15 tahun
26 37,2
3. 16 tahun
22 31,4
4. 17 tahun
21 30
Jumlah 70
100 Sumber: P. 3FC. 5 dan FC. 6
Dari tabel data usia responden di atas, diperoleh 1 responden dengan usia 14 tahun 1,4 , responden dengan usia 15 tahun sebanyak 26 orang 37,2 ,
responden dengan usia 16 tahun sebanyak 22 orang 31,4 , dan responden dengan usia 17 tahun sebanyak 21 orang 30 . Dari hasil datra di atas, dapat disimpulkan
bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini paling banyak berusia 15 tahun, dan diikuti dengan responden berusia 16 tahun, kemudian responden berusia 17
tahun. Hal ini sesuai dengan data jumlah sampel per jenjang kelas, bahwa jumlah sampel yang paling banyak diambil adalah siswa dari kelas 1 X yang usianya
berkisar 14-15 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Jenjang Kelas Responden
No. Jenjang Kelas Siswa
Frekuensi
1. Kelas 1 X
27 38,6
2. Kelas 2 XI
22 31,4
3. Kelas 3 XII
21 30
Jumlah 70
100 Sumber: P. 4FC. 7
Dari tabel data jenjang kelas responden di atas, dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak diambil dalam penelitian ini adalah responden yang duduk di
bangku kelas 1 X, yaitu 27 orang 38,6 dari jumlah sampel secara keseluruhan, kemudian siswa yang duduk di kelas 2 XI sebanyak 22 orang 31,4 dan siswa
yang duduk di kelas 3 XII sebanyak 21 orang 30 . Hal ini juga sesuai dengan data jumlah siswa SMA Negeri 10 Medan, bahwa jumlah siswa yang paling banyak
adalah siswa kelas 1 X, yaitu sebanyak 273 orang.
Tabel 7 Jumlah Uang Saku Responden
No. Jumlah Uang Saku
Frekuensi
1. Rp 50.000 – Rp 100.000
32 45,7
2. Rp 101.000 – Rp 150.000
20 28,6
3. Rp 151.000 – Rp 200.000
15 21,4
4. Rp 200.000
3 4,3
Jumlah 70
100
Universitas Sumatera Utara
Sumber: P. 5FC. 8
Dari tabel data jumlah uang saku responden di atas, dapat dilihat bahwa responden yang jumlah uang sakunya Rp 50.000 – Rp 100.000 per bulan adalah
sebanyak 21 orang 45,7 , yang jumlah uang sakunya Rp 101.000 – Rp 150.000 per bulan adalah sebanyak 20 orang 28,6 , yang jumlah uang sakunya Rp 151.000 –
Rp 200.000 adalah sebanyak 15 orang 21,4 , dan yang jumlah uang sakunya di atas Rp 200.000 adalah sebanyak 3 orang 4,3 .
2. Iklan XL versi “Kawin sama Monyet”
Pada bagian ini akan dipaparkan data yang disaring dari jawaban setiap pertanyaan pada kuesioner tentang iklan XL versi “Kawin sama Monyet”, yang
meliputi kemenarikan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi, kepercayaan responden terhadap isi pesan dalam iklan itu, kejujuran si pengiklan dalam
menyampaikan isi pesan iklan tersebut, keahlian pihak PT. Excelcomindo Pratama sebagai perusahaan penyedia jasa komunikasi provider kartu GSM, kesesuaian
antara cerita dalam iklan dengan kenyataan hidup saat ini, pengertian responden terhadap isi pesan iklan, kejelasan kesimpulan pesan dalam iklan, pengetahuan
responden terhadap makna yang tersirat dalam tayangan iklan, kejelasan penyajian responden terhadap kalimat percakapan dalam iklan, kejelasan penyajian tayangan
iklan secara keseluruhan, kejelasan kesinambungan adegan cerita dalam iklan, konsistensi frekuensi penayangan iklan, media apa saja yang digunakan untuk
mempromosikan iklan tersebut, ketepatan penggunaan media televisi, keefektifan penggunaan media televisi, dan kemampuan responden dalam mencerna isi pesan.
Temuan data dapat dilihat pada Tabel 8 sampai Tabel 24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8 Kemenarikan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet”
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat menarik
21 30
2. Menarik
40 57,1
3. Kurang menarik
7 10
4. Tidak menarik
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 6FC. 9
Dari data tabel di atas, menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa iklan XL versi “Kawin sama Monyet” menarik, yaitu sebanyak 40 orang 57,1
dari jumlah sampel secara keseluruhan. Sedangkan yang mengatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
menarik sebanyak 21 orang 30 . Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang responden, iklan XL versi “Kawin sama Monyet” sangat menarikmenarik
karena di dalam iklan tersebut terdapat unsur humor, sehingga para penonton merasa terhibur ketika menyaksikannya. Sedangkan yang menyatakan kurang menarik dan
tidak menarik masing-masing sebanyak 7 orang 10 dan 2 orang 2,9 , karena menurut mereka isi cerita dalam iklan tersebut terlalu direkayasa dan mereka tidak
merasa terhibur saat menyaksikannya.
Tabel 9 Kepercayaan Responden terhadap Isi Pesan Iklan
XL versi “Kawin sama Monyet”
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat percaya
5 7,1
2. Percaya
46 65,7
3. Kurang percaya
17 24,3
4. Tidak percaya
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 7FC. 10
Dari data tabel di atas, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan responden terhadap isi pesan iklan tersebut bermacam-macam. Dari 70 responden, yang percaya
terhadap isi pesan yang disampaikan dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” ada
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 46 orang 65,7 dari jumlah sampel secara keseluruhan, dan yang mengatakan sangat percaya ada sebanyak 5 orang 7,1 . Kemudian yang
mengatakan kurang percaya sebanyak 17 orang 24,3 , dan yang mengatakan tidak percaya sebanyak 2 orang 2,9 . Mereka tidak percaya, karena menurut mereka
iklan tersebut hanya sebagai taktik dagang dari perusahaan provider kartu XL tersebut PT. Excelcommindo Pratama.
Tabel 10 Kejujuran PT. Excelcommindo Pratama
dalam Menyampaikan Isi Pesan Iklan No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat jujur
5 7,1
2. Jujur
46 65,7
3. Kurang jujur
17 24,3
4. Tidak jujur
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 8FC. 11
Tabel di atas menunjukkan pendapat responden tentang kejujuran PT. Excelcommindo Pratama sebagai pengiklan dalam menyampaikan isi pesan dalam
iklan XL versi “Kawin sama Monyet”. Dari data di atas, responden yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sangat jujur dalam sebanyak 5 orang 7,1 dari
jumlah sampel secara keseluruhan, dan yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sudah jujur dalam menyampaikan pesan iklannya adalah sebanyak 46 orang
Universitas Sumatera Utara
65,7 . Dalam hal ini, mereka berkeyakinan bahwa apa yang disampaikan dalam iklan tersebut sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya fakta, bahwa
hargatarif kartu telepon seluler XL memang sangat murah dan sesuai dengan apa yang diiklankan oleh PT. Excelcommindo Pratama. Sedangkan yang menyatakan
bahwa PT. Excelcommindo Pratama kurang jujur dalam menyampaikan isi pesan dalam iklan tersebut sebanyak 17 orang 24,3 . Mereka berpendapat bahwa
pengiklan hanya ingin menambah omzet penjualannya, tanpa bemaksud untuk menetapkan tarif murah yang tercantum dalam iklan tersebut sebagai tarif pokok XL.
Responden yang menyatakan tidak percaya sama sekali ada 2 orang 2,9 . Hal ini mungkin saja karena mereka sama sekali tidak pernah menggunakan kartu XL, atau
keterbatasan pengetahuan mereka mengenai produk-produk XL tersebut.
Tabel 11 Keahlian PT. Excelcommindo Pratama sebagai
Perusahaan Penyedia Jasa Komunikasi No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat ahli
10 14,3
2. Ahli
41 58,6
3. Kurang ahli
15 21,4
4. Tidak ahli
4 5,7
Jumlah 70
100 Sumber: P. 9FC. 12
Tabel di atas menunjukkan pendapat responden tentang keahlian PT. Excelcommindo Pratama sebagai pengiklan dalam metode penyampaian pesannya
Universitas Sumatera Utara
dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut. Dari data di atas, responden yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sudah sangat ahli yaitu
sebanyak 10 orang 14,3 dari jumlah sampel secara keseluruhan, dan yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sudah ahli dalam bidangnya adalah
sebanyak 41 orang 58,6 . Hal ini dipicu oleh sudah dikenalnya produk-produk XL lain oleh masyarakat luas, dan mereka menganggap bahwa PT. Excelcommindo
Pratama XL adalah provider yang mampu bertahan dan bersaing dengan provider yang lebih besar seperti Telkomsel dan Indosat. Namun demikian, ada juga beberapa
responden yang pesimis mengenai hal ini, yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama kurang ahli dalam menyampaikan pesannya pada iklan XL
versi “Kawin sama Monyet” adalah sebanyak 15 orang 21,4 , bahkan ada yang menyatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sama sekali tidak ahli, yaitu 4 orang
responden 5,7 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12 Kesesuaian Cerita dalam Iklan XL versi
“Kawin sama Monyet” dengan Kenyataan No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat sesuai
10 14,3
2. Sesuai
15 21,4
3. Kurang sesuai
41 58,6
4. Tidak sesuai
4 5,7
Jumlah 70
100 Sumber: P. 10FC. 13
Tabel di atas menunjukkan data tentang kesesuaian cerita iklan dengan kenyataan, bahwa masyarakat ternyata memang sedang membutuhkan tarif murah
untuk kartu GSM mereka. Dari data di atas diperoleh responden yang mengatakan bahwa cerita iklan tersebut kurang sesuai dengan kenyataan dengan jumlah terbanyak
yaitu 41 orang 58,6 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Bahkan ada pula yang beranggapan bahwa cerita dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” itu sama
sekali tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu 4 orang 5,7 . Mereka kebanyakan menganggap bahwa iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut kurang realistis,
karena tidak mungkin ada orang yang mau mengawini monyet. Namun beberapa dari responden tersebut mengakui bahwa dengan adanya unsur “mengawini monyet”
sebagai unsur humor dalam iklan itu dapat mendorong penjualan kartu XL tersebut.
Tabel 13 Tingkat Pengertian Responden terhadap Isi Pesan
Universitas Sumatera Utara
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat mengerti
23 32,9
2. Mengerti
35 50
3. Kurang mengerti
10 14,2
4. Tidak mengerti
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 11FC. 14
Dari tabel di atas, diperoleh data tentang tingkat pengertian responden terhadap isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet”. Tabel di atas menunjukkan
bahwa mayoritas responden mengerti akan isi pesan iklan tersebut, yaitu sebanyak 35 orang 50 dari jumlah sampel secara keseluruhan, yang sangat mengerti terhadap
isi pesannya adalah sebanyak 23 orang 32,9 . Hal itu karena iklan tersebut disusun dengan sangat komunikatif, sehingga mudah untuk dipahami, dan bahasa yang
digunakan juga mudah dimengerti. Sedangkan yang kurang mengerti berjumlah 10 orang 14,2 dan yang tidak mengerti sama sekali hanya 2 orang 2,9 . Hal ini
bisa saja terjadi karena faktor dari dalam diri responden sendiri yang tidak serius saat menyaksikan iklan tersebut di televisi, sehingga responden merasa bingung akan isi
pesan yang disampaikan. Hal ini juga sesuai dengan pendapat responden yang mengatakan iklan tersebut menarik, karena pasti ia mengerti isi pesannya sehingga ia
bisa merasa tertarik pada iklan tersebut.
Tabel 14 Kejelasan Kesimpulan Makna Pesan dalam
Universitas Sumatera Utara
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat jelas
23 32,9
2. Jelas
35 50
3. Kurang jelas
10 14,2
4. Tidak jelas
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 12FC. 15
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa kesimpulan makna pesan dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” jelas, karena dari data tabel di atas mayoritas
responden menyatakan bahwa kesimpulan makna pesannya jelas, yaitu berjumlah 35 orang 50 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Mereka mengetahui dengan
jelas bahwa tarif XL yang murah selalu dikejar-kejar orang dan membuat orang tidak percaya, sehingga orang rela melakukan apa saja bahkan untuk membuktikan bahwa
tarif XL itu memang sangat murah. Bahkan dari tabel di atas ada pula responden yang menyatakan bahwa isi kesimpulan makna pesan iklan tersebut sangat jelas, yaitu 23
orang 32,9 . Responden yang menyatakan tidak jelas yaitu 10 orang 14,2 , dan yang menyatakan sama sekali tidak jelas hanya 2 orang saja 2,9 . Hal ini mungkin
saja karena mereka memamgn tidak mengetahui makna apa saja yang tersimpul dari pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut.
Tabel 15 Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Makna yang Tersirat dalam
Tayangan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet’ di Televisi
Universitas Sumatera Utara
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat tahu
12 17,1
2. Tahu
33 47,1
3. Kurang tahu
22 31,4
4. Tidak tahu
3 4,4
Jumlah 70
100 Sumber: P. 13FC. 16
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat pengetahuan responden terhadap makna apa yang tersirat dalam tayangan iklan XL versi “Kawin sama
Monyet” di televisi. Dar5i data di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui makna apa yang tersirat dalam tayangan iklan tersebut, yaitu berjumlah
33 orang 47,1 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Berdasarkan hasil wawancara Peneliti dengan beberapa responden, mereka merasa tahu bahwa
sebenarnya pihak PT. Excelcommindo ingin meyakinkan masyarakat bahwa mereka mampu menghasilkan produk yang sanggup berkompetisi secara sehat dari segi
hargatarif dengan provider-provider lainnya, terutama provider besar seperti Telkomsel dan Indosat. Responden yang menyatakan kurang tahu tentang makna
tersirat dalam tayangan iklan XL tersebut sebanyak 22 orang 31,4 . Hal ini bisa saja terjadi karena status dan usia responden yang masih pelajar, sehingga mereka
tidak terlalu peduli dan hanya menganggap iklan tersebut sebagai hiburan. Selain itu ada juga yang mengatakan sangat tahu makna tersirat dalam tayangan iklan XL
tersebut, yaitu 12 orang 17,1 . Sedangkan yang menyatakan tidak tahu makna tersirat dalam tayangan iklan tersebut sebanyak 3 orang 4,4 . Hal ini juga bisa saja
terjadi karena ketidakpedulian responden ataupun karena responden benar-benar tidak
Universitas Sumatera Utara
tahu makna apa yang tersirat dalam tayangan iklan tersebut karena keterbatasan wawasan.
Tabel 16 Kejelasan Bahasa yang Digunakan dalam
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat jelas
20 28,6
2. Jelas
42 60
3. Kurang jelas
8 11,4
4. Tidak jelas
Jumlah 70
100 Sumber: P. 14FC. 17
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan kejelasan bahasa yang digunakan dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi menurut responden, dan dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut sudah jelas, yaitu 42 orang 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Hal ini karena bahasa yang
dipilih dan dipergunakan sangat sederhana komunikatif dan merupakan bahasa sehari-hari sehingga responden mudah memahaminya. Responden yang menjawab
sangat jelas ada 20 orang 28,6 . Mereka menganggap bahasa yang digunakan tidak bertele-tele dan tidak terlalu baku sehingga mudah dimengerti. Sedangkan yang
menjawab kurang jelas ada 8 orang 11,4 . Mereka mengatakan bahasanya membingungkan dan tidak bisa langsung dimengerti jika hanya sekali saja
mendengarnya.
Tabel 17 Tingkat Pengertian Responden terhadap Kalimat Percakapan dalam
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat mengerti
20 28,6
2. Mengerti
42 60
3. Kurang mengerti
8 11,4
4. Tidak mengerti
Jumlah 70
100 Sumber: P. 15FC. 18
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat pengertian responden terhadap kalimat-kalimat percakapan dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi.
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas, terlihat bahwa mayoritas responden mengerti terhadap kalimat- kalimat percakapan dalam iklan tersebut, yaitu 42 orang 60 dari jumlah sampel
secara keseluruhan, dan responden yang menjawab sangat mengerti terhadap kalimat percakapan dalam iklan tersebut berjumlah 20 orang 28,6 . Mereka menyatakan
bahwa kalimat-kalimat dalam percakapan dalam iklan tersebut sangat komunikatif dan mudah dimengerti. Sedangkan yang menjawab kurang mengerti terhadap kalimat-
kalimat percakapan dalam iklan tersebut sebanyak 8 orang 14,5 . Hal ini mungkin terjadi oleh karena bahasa yang digunakan menurut mereka bukanlah bahasa baku
Indonesia, melainkan bahasa pergaulan anak muda zaman sekarang.
Tabel 18 Kejelasan Tayangan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet”
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat jelas
20 28,6
2. Jelas
42 60
3. Kurang jelas
8 11,4
4. Tidak jelas
Jumlah 70
100 Sumber: P. 16FC. 19
Tabel di atas menunjukkan pendapat responden tentang kejelasan tayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi secara keseluruhan, dan dari data di
atas ternyata mayoritas responden, yaitu 42 orang 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan menyatakan bahwa tayangan iklan tersebut secara keseluruhan sudah
jelas, bahkan ada 20 orang 28,6 yang menyatakan sangat jelas. Mereka mengatakan setiap tayangan gambar dan bahasa dalam iklan tersebut sangat sesuai
Universitas Sumatera Utara
perpaduannya sehingga pesan yang disampaikan kepada penonton dapat dengan jelas ditangkap dan mudah untuk dipahami. Hal ini sesuai dengan tingkat pengertian
responden terhadap isi pesan dalam iklan tersebut, karena kejelasan penyajian tayangan iklan tersebut sangat mempengaruhi tingkat pemahaman responden akan isi
pesan yang disampaikannya. Hal ini juga berhubungan dengan bahasa yang digunakan dalam iklan, karena bahasa yang digunakan sangat sederhana bahasa sehari-hari dan
gambar cerita dalam iklan juga sangat alamiah, sehingga responden sangat jelas untuk memahaminya. Sedangkan responden yang mengatakan bahwa secara keseluruhan
tayangan iklan tersebut kurang jelas ada 8 orang 11,4 . Hal ini mungkin karena mereka merasa bahwa tayangan iklan tersebut tidak jelas, dan bahasa yang digunakan
pun dirasakan mereka kurang sesuai.
Tabel 19 Kejelasan Kesinambungan Cerita dalam
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat jelas
20 28,6
2. Jelas
42 60
3. Kurang jelas
8 11,4
4. Tidak jelas
Jumlah 70
100 Sumber: P. 17FC. 20
Tabel di atas menunjukkan pendapat responden tentang kejelasan kesinambungan adegan per adegan cerita dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet’
Universitas Sumatera Utara
di televisi, dan dari data di atas dapat dilihat bahwa kesinambungan adegan cerita dalam iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut jelas, dan responden yang
sependapat dengan ini ada 42 orang 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan dan bahkan ada yang mengatakan sangat jelas yaitu 20 orang 28,6 . Hal ini
sehubungan dengan tingkat pengertian responden terhadap tayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut. Demikian pula yang menyatakan bahwa
kesinambungan adegan per adegan dalam cerita iklan XL “Kawin sama Monyet” itu kurang jelas ada 8 orang 11,4 .
Tabel 20 Konsistensi Frekuensi Penayangan Iklan XL
versi “Kawin sama Monyet” di Televisi No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat memadai
38 54,3
2. Memadai
22 31,4
3. Kurang memadai
8 11,4
4. Tidak memadai
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 18FC. 21
Tabel dalam menunjukkan pendapat responden tentang konsistensi frekuensi penayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi, dan data di atas
menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab memadai ada 22 orang 31,4 dari jumlah sampel secara keseluruhan dan bahkan mayoritas responden
menyatakan bahwa konsistensi frekuensi penayangan iklan XL tersebut sangat
Universitas Sumatera Utara
memadai 38 . Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan bahwa memang penayangan iklan XL tersebut hampir setiap hari dilakukan, dan mereka menonton
tayangan ikllan XL tersebut rata-rata 7-10 kali dalam sehari. Namun ada pula responden yang menyatakan bahwa konsistensi frekuensi penayangan iklan XL
tersebut kurang memadai, yaitu 8 orang 11,4 dan yang menyatakan tidak memadai sama sekali ada 2 orang 2,9 . Hal ini disebabkan mereka hanya sempat menonton
tayangan iklan XL tersebut hanya 1-3 kali sehari.
Tabel 21 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Media Apa Saja yang Digunakan
uintuk Mempromosikan Iklan XL “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat tahu
4 5,7
2. Tahu
20 28,6
3. Kurang tahu
46 65,7
4. Tidak tahu
Jumlah 70
100 Sumber: P. 19FC. 22
Tabel di atas menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang media apa saja yang digunakan untuk mempromosikan iklan XL versi “Kawin sama Monyet”,
dan dari data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang tahu, yaitu 46 orang 65,7 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Hal ini mungkin
disebabkan mereka hanya mengetahui bahwa promosi iklan XL versi “Kawin sama Monyet” hanya melalui televisi saja, dan tidak ada media lain. Sementara yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan tahu ada 20 responden 28,6. Dari hasil wawancara diketahui bahwa mereka juga tahu bahwa iklan XL versi “Kawin sama Monyet” ini diiklankan juga di
billboard-billboard iklan di sepanjang tepi jalan raya. Sementara yang menjawab sangat tahu ada 4 orang 5,7. Mereka menyatakan bahwa selain di televisi dan
billboard di jalan, iklan XL versi “Kawin sama Monyet” juga diiklankan di surat kabar-surat kabar.
Tabel 22 Ketepatan Penggunaan Media Televisi dalam Mempromosikan
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat tepat
12 17,1
2. Tepat
56 80
3. Kurang tepat
4. Tidak tepat
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 20FC. 23
Tabel di atas menunjukkan pendapat responden tentang ketepatan penggunaan media televisi sebagai alat promosi iklan XL versi “Kawin sama Monyet”. Dari data
di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang menyatakan bahwa hal tersebut tepat ada 56 orang 80 dari jumlah sampel secara keseluruhan dan yang
menyatakan sangat tepat ada 12 orang 17,1 setuju bahwa penayangan iklan tersebut sangat tepat diletakkan pada media televisi, karena bisa menjangkau sebagian
besar lapisan masyarakat Indonesia, terutama remaja, mahasiswa dan usia sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, ada 2 orang responden 2,9 yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak tepat. Berdasarkan hasil wawancara, ternyata mereka menganggap bahwa iklan
tersebut “menyesatkan” masyarakat, karena tidak mungkin seorang manusia bisa dikawinkan dengan monyet, dan hal tersebut sangat tidak etis dan membodohi
masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya hal itu tidak ditayangkan di televisi.
Tabel 23 Keefektifan Penggunaan Media Televisi dalam Menyampaikan
Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat efektif
12 17,1
2. Efektif
56 80
3. Kurang efektif
4. Tidak efektif
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 21FC. 24
Tabel di atas sangat berkaitan erat dengan tanggapan responden tentang ketepatan penggunaan televisi dalam mempromosikan iklan XL versi “Kawin sama
Monyet”. Mayoritas responden menyatakan bahwa hal tersebut efektif, karena dapat menjangkau sebagian besar lapisan masyarakat. Sementara sebagian kecil responden
2,9 menyatakan tidak efektif, karena iklan tersebut dianggap membodohi masyarakat.
Tabel 24
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Kemampuan Responden dalam Mencerna Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet”
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat mampu
20 28,6
2. Mampu
42 60
3. Kurang mampu
8 11,4
4. Tidak mampu
Jumlah 70
100 Sumber: P. 22FC. 25
Tabel di atas berkaitan erat dengan tingkat kejelasan dan pemahaman responden terhadap iklan XL versi “Kawin sama Monyet” itu. Dari data di atas
didapati bahwa mayoritas responden mampu mencerna isi pesan iklan XL tersebut. 4 orang responden 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan menyatakan mampu
mencerna isi pesan iklan tersebut, dan 20 orang 28,6 menyatakan sangat mampu mencerna isi pesan iklan itu. Responden yang menyatakan kurang mampu mencerna
isi pesan iklan XL tersebut sebanyak 8 orang 11,4 .
2. Minat Membeli Produk XL
Pada bagian ini, data yang disajikan mengungkapkan bagaimana minat responden untuk membeli produk XL, yang meliputi frekuensi menonton tayangan
iklan XL versi “Kawin sama Monyet” setiap harinya, bagaimana perhatian responden saat menonton iklan tersebut, bagaimana pemahaman responden terhadap keseluruhan
isi pesan iklan tersebut, bagaimana tingkat kesenangan responden setelah menonton iklan tersebut, bagaimana rasa ingin tahu responden tentang produk-produk XL
setelah menonton iklan tersebut, bagaimana ketertarikan responden untuk membeli
Universitas Sumatera Utara
produk XL setelah menonton iklan tersebut, bagaimana keinginanhasrat responden untuk terus menggunakan produk XL setelah menonton iklan tersebut, dan bagaimana
tingkat motivasi responden untuk membeli dan menggunakan produk XL dengan adanya iklan tersebut. Temuan datanya dapat dilihat pada tabel-tabel 25 sampai
dengan 32.
Tabel 25 Frekuensi Menonton Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” dalam Sehari
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Lebih dari 10 kali
2. 7-10 kali
28 40
3. 4-6 kali
40 57,1
4. 1-3 kali
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 23FC. 26
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan frekuensi intensitas keseringan responden dalam menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi, dan dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden menonton iklan tersebut 4-6 kali sehari, yaitu berjumlah 40 orang 57,1 dari keseluruhan jumlah sampel. Hal ini
disebabkan status para responden yang adalah pelajar Sekolah Menengah Atas, yang kebanyakan waktunya dihabiskan di sekolah dan pelajarankursus-kursus tambahan,
dan hanya menonton televisi pada malam hari saja. Responden yang menyatakan menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut 7-10 kali sehari berjumlah
28 orang 40 . Berdasarkan hasil wawancara, responden yang menonton 7-10 kali sehari ini mempunyai waktu yang lebih luang daripada responden yang menonton 4-6
kali sehari, dan kebanyakan adalah siswa kelas X, yang belum mengambil kursusbimbingan studi yang begitu padat. Namun ada pula responden yang menonton
tayangan iklan XL tersebut hanya 1-3 kali sehari sebanyak 2 orang 2,9 . Hal ini mungkin dikarenakan menurut mereka iklan tersebut kurang sesuai dengan kenyataan
dan bersifat pembodohan bagi masyarakat, sehingga mereka menghindari untuk menonton iklan tersebut setiap harinya.
Dari hasil wawancara dan analisa Peneliti, didapati pula bahwa penayangan iklan tersebut sering dilakukan pada awal penayangannya, namun menjadi tidak
sering jarang, bahkan akhirnya dihentikan, seiring dengan habisnya masa promosi tarif murah XL tersebut, atau seiring dengan digantinya jenis iklan XL dari versi
“Kawin sama Monyet” kepada versi “Kawin sama Kambing”.
Tabel 26 Tingkat Perhatian Responden saat Menonton Iklan XL
versi “Kawin sama Monyet” di Televisi
Universitas Sumatera Utara
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat memperhatikan
21 30
2. Memperhatikan
37 52,9
3. Kurang memperhatikan
10 14,3
4. Tidak memperhatikan
2 2,8
Jumlah 70
100 Sumber: P. 24FC. 27
Tabel di atas menunjukkan tingkat perhatian responden pada saat menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet”, dan dari data di atas dapat dilihat bahwa
mayoritas responden memperhatikan saat menonton iklan tersebut, yaitu sebanyak 37 orang 52,9 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Hal ini mungkin karena
responden suka dan merasa perlu untuk mengetahui isi dan pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut. Bahkan ada responden yang mengaku sangat
memperhatikan sebanyak 21 orang 30 . Hal ini juga menunjukkan bahwa responden merasa penting untuk mengetahui apa yang ditawarkan oleh XL melalui
produk kartu GSM yang bertarif murah. Responden yang menjawab kurang memperhatikan saat menonton iklan tersebut berjumlah 10 orang 14,3 .
Sedangkan responden yang menjawab tidak memperhatikan saat menonton iklan tersebut sebanyak 2 orang 2,8 . Hal ini mungkin dikarenakan mereka tidak peduli
sama sekali atau tidak suka dengan iklan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 Tingkat Pemahaman Responden terhadap Keseluruhan Isi Pesan
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat paham
20 28,6
2. Paham
42 60
3. Kurang paham
8 11,4
4. Tidak paham
Jumlah 70
100 Sumber: P. 25FC. 28
Tabel di atas menunjukkan tingkat pemahaman responden terhadap keseluruhan isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet’ di televisi, dan dari data
di atas mayoritas responden paham akan keseluruhan isi pesan iklan tersebut, yaitu 42 orang 60 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Lebih dari separuh responden
memahami keseluruhan isi pesan iklan, hal ini tidak terlepas dari bahasa yang digunakan, gambar, alur cerita, dan juga dialog-dialog yang terdapat dalam iklan
tersebut yang sangat komunikatif, sehingga sangat mempengaruhi pemahaman penontonnya. Responden yang menjawab sangat paham ada 20 orang 28,6 .
Universitas Sumatera Utara
Responden yang menjawab kurang paham ada 8 orang 11,4 . Hal ini mungkin karena perpindahan alur ceritanya terlalu cepat, sehiongga responden merasa bingung
dan kurang paham akan isis pesannya, atau mungkin mereka tidak peduli dengan iklan tersebut, sehingga tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk mencerna isi pesan
dalam iklan tersebut.
Tabel 28 Tingkat Rasa Ingin Tahu Responden tentang Produk XL
setelah Menonton Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat ingin tahu
21 30
2. Ingin tahu
43 61,4
3. Kurang ingin tahu
4 5,7
4. Tidak ingin tahu
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 26FC. 29
Tabel di atas menunjukkan tingkat rasa ingin tahu responden tentang produk- produk XL setelah mereka menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di
televisi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden mempunyai rasa ingin tahu 43 orang 61,4 ingin tahu dan 21 orang 30 sangat
ingin tahu terhadap produk XL. Hal ini mungkin juga didorong dengan status mereka sebagai pelajar, yang perlu mengikuti perkembangan teknologi, terutama telepon
genggamtelepon selular dan kartu GSM-nya, sehingga mereka selalu mencari tarif lebih terjangkau dengan keuangan mereka. Sedangkan responden yang menjawab
Universitas Sumatera Utara
kurang ingin tahu ada 4 orang 5,7 danya yang menjawab tidak ingin tahu sama sekali ada 2 orang 2,9 . Mereka adalah responden yang tidak mau peduli dengan
keberadaan produk-produk XL tersebut, yang bisa dikarenakan mereka memang tidak menyukai iklan danatau produk XL, atau mereka sama sekali tidak tertarik dengan
produk-produk XL.
Tabel 29 Tingkat Ketertarikan Responden untuk Membeli Kartu GSM XL
setelah Menonton Iklan XL versi “Kawin sama Monyet’ No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat tertarik
43 61,4
2. Tertarik
21 30
3. Kurang tertarik
4 5,7
4. Tidak tertarik
2 2,9
Jumlah 70
100 Sumber: P. 27FC. 30
Tabel di atas menunjukkan tingkat ketertarikan responden untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL setelah menonton tayangan iklan XL versi “Kawin
sama Monyet”. Data di atas juga menunjukkan bahwa jumlah yang paling besar, yaitu 43 orang 61,4 dari jumlah sampel secara keseluruhan mengatakan sangat tertarik
untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL. Responden yang mengatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan kartu GSM XL ada 21 orang 30 , hal
ini karena akhirnya mereka mengetahui melalui iklan tersebut bahwa dengan XL seseorang bisa bebas bertelepon dengan tarif yang relatif sangat murah. Responden
Universitas Sumatera Utara
yang mengatakan kurang tertarik untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL sebanyak 4 orang 5,7 , karena mereka menganggap bahwa mereka juga bisa
mendapat tarif murah dari provider lain selain XL, dan responden yang menyatakan tidak tertarik sama sekali ada 2 orang 2,9 , dikarenakan mereka merasa tidak perlu
menggunakan telepon selular ataupun kartu GSM XL sama sekali.
Tabel 30 Tingkat Keinginan Responden untuk Terus Menggunakan Kartu GSM XL
setelah Menonton Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” No.
Tanggapan Responden Frekuensi
1. Sangat ingin
21 30
2. Ingin
45 64,4
3. Kurang ingin
2 2,8
4. Tidak ingin
2 2,8
Jumlah 70
100 Sumber: P. 28FC. 31
Tabel di atas menunjukkan tingkat keinginan responden untuk terus menggunakan kartu GSM XL setelah menonton tayangan iklan XL versi “Kawin
sama Monyet” di televisi, dan dari data di atas terlihat bahwa responden yang terus ingin menggunakan kartu GSM XL setelah menyaksikan iklan tersebut berjumlah 45
orang 64,4 dari jumlah sampel secara keseluruhan. Hal ini karena mereka mempunyai ketertarikan terhadap produk-produk XL. Responden yang mengatakan
sangat ingin terus menggunakan kartu GSM XL setelah menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi adalah sebanyak 21 orang 30 , karena mereka
Universitas Sumatera Utara
menyadari pentingnya teknologi telepon selular dan pentingnya mendapatkan kartu GSM yang relatif murah, agar sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. Namun
demikian, ada pula responden yang menyatakan kurang ingin dan tidak ingin menggunakan produk-produk XL, walaupun setelah menyaksikan iklan XL tersebut
di televisi, yang jumlahnya sama 2 orang 2,8 . Hal ini karena mereka merasa tidak terlalu membutuhkan fasilitas telepon selular danatau kartu GSM XL yang bertarif
relatif murah.
Tabel 32 Tingkat Motivasi Responden untuk Membeli dan Menggunakan
Kartu GSM XL setelah Adanya Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi
No. Tanggapan Responden
Frekuensi
1. Sangat termotivasi
21 30
Universitas Sumatera Utara
2. Termotivasi
45 64,4
3. Kurang termotivasi
2 2,8
4. Tidak termotivasi
2 2,8
Jumlah 70
100 Sumber: P. 29FC. 32
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi responden untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL setelah adanya iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di
televisi, dan dari data di atas dapat dilihat bahwa lebih dari separuh jumlah sampel yaitu 45 orang 64,4 mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk membeli dan
menggunakan kartu GSM XL setelah menonton iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi. Mereka mempunyai minatkeinginan untuk membeli dan
menggunakan kartu GSM XL setelah mereka mendengar informasi tentang kartu GSM XL dari iklan itu. Bahkan ada responden yang menyatakan bahwa mereka
sangat termotivasi untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL setelah menyaksikan iklannya tersebut sebanyak 21 orang 30 . Responden yang
menyatakan kurang termotivasi dan tidak termotivasi sama sekali jumlahnya sama, yaitu 2 orang 2,8 . Hal ini dikarenakan mereka tidak merasa membutuhkan kartu
GSM XL atau sama sekali tidak mempedulikan teknologi telepon selular ataupun kartu GSM danatau CDMA.
Tabel 33 Sumber Pembelian dan Penggunaan Produk Kartu XL dari Responden
No. Sumber Pemakaian
Pembelian Kartu XL Frekuensi
Universitas Sumatera Utara
1. Pribadi
40 57,1
2. Keluarga
15 21,4
3. Teman
10 14,3
4. Tidak menggunakan
5 7,2
Jumlah 70
100 Sumber: P. 30FC. 33.
Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas responden sudah membeli- menggunakan produkkartu selular produk XL, yaitu sebanyak 40 orang 57,1 dari
jumlah sampel secara keseluruhan. 25 orang masih memakai produk XL yang merupakan milik orang lain 15 orang 21,4 memakai milik keluargasanak
saudara, dan 10 orang 14,3 memakai milik teman-temannya. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan mayoritas mereka sudah terlanjur membeli dan
memakai kartu selular produk dari provider lain, dan enggan untuk menggantinya kepada XL dengan alasan agar gampang berkomunikasi dengan keluarga, danatau
tidak ingin terlalu repot memindahkan data-datanomor-nomor yang sudah ada di kartu yang mereka pakai sekarang. Beberapa dari responden yang memakai kartu XL
milik orang lain ini memang mengakui bahwa mereka kurang tertarik dengan iklan- iklan yang dikeluarkan oleh PT. Excelcommindo Pratama, termasuk iklan XL versi
“Kawin sama Monyet”. Hal ini juga terjadi pada 5 orang 7,2 responden yang mengaku sama sekali tidak tertarik dengan produk XL dan tetap menggunakan kartu
selular produk provider lain.
C. ANALISA TABEL SILANG
Universitas Sumatera Utara
Analisa tabel silang dalam bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel, dimana analisa tabel ini tidak dapat dijadikan sebagai penentuan
utama untuk melihat hubungan variabel-variabel penelitian, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.
Berikut ini dapat disajikan penilaian data melalui tabel silang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 34 Hubungan antara Keahlian PT. Excelcommindo Pratama dengan Tingkat
Pemahaman Responden tentang Keseluruhan Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi
Keahlian PT. Excelcommindo
Pratama Tingkat Pemahaman Responden tentang Isi Pesan
Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi T
O T
A L
Tidak Paham
Kurang Paham
Paham Sangat
paham Tidak ahli
- 4
- -
4
Kurang ahli -
4 11
- 15
Ahli -
- 24
17 41
Sangat Ahli -
- 17
3 20
TOTAL -
8 42
20 70
Sumber: P. 9 dan P. 25FC. 12 dan FC. 28
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan hubungan keahlian PT. Excelcommindo Pratama sebagai perusahaan penyedia jasa komunikasi dengan tingkat pemahaman responden
tentang keseluruhan isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi. Dari 70 responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda
tentang keseluruhan isi pesan iklan XL tersebut, dengan sebaran data 42 orang merasa paham, 20 orang merasa sangat paham, dan 8 orang merasa kurang paham.
Sebaran data tentang pendapat responden terhadap keahlian PT. Excelcommindo Pratama sebagai perusahaan penyedia jasa komunikasi adalah 41
orang merasa bahwa PT. Excelcommindo Pratama ahli, 15 orang merasa bahwa PT. Excelcommindo Pratama kurang ahli, 10 orang merasa bahwa PT. Excelcommindo
sangat ahli, dan 4 orang merasa PT. Excelcommindo Pratama tidak ahli. Dari data-data di atas dapat diketahui, pendapat responden tentang keahlian
PT. Excelcommindo Pratama dan pengaruhnya terhadap pemahaman mereka tentang keseluruhan isi pesan iklan yang disampaikan oleh PT. Excelcommindo Pratama itu
sendiri. Karena mayoritas responden merasa paham, maka yang dibahas hanyalah yang menjawab paham dan sangat paham, yaitu:
a. Tidak mengerti
= 0 b.
Kurang ahli = 1170 x 100 = 15,7
c. Ahli
= 4170 x 100 = 58,6 d.
Sangat ahli = 2070 x 100 = 28,6
Dari data di atas dapat dilihat persentase responden yang menjawab ahli adalah responden yang paling banyak merasa paham dan sangat paham tentang
keseluruhan isi pesan iklan tersebut, yaitu 58,6 . Sedangkan responden yang menjawab PT. Excelcommindo Pratama sangat ahli dan merasa paham dan sangat
Universitas Sumatera Utara
paham tentang keseluruhan isi pesan iklan tersebut adalah 28,6 . Hal ini karena pengetahuan mereka tentang keberadaan PT. Excelcommindo Pratama dan produk-
produk XL yang sudah lama, sehingga mempengaruhi pemahaman mereka tentang isi pesan dalam iklan tersebut. Jika saja iklan tersebut disampaikan oleh perusahaan
provider lain, mungkin masyarakat akan sulit menerima pesannya. Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keahlian PT.
Excelcommindo Pratama sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi provider berhubungan dengan tingkat pemahaman responden tentang keseluruhan isi pesan
iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut. Terbukti dari besarnya jumlah pendapat responden yang mengatakan bahwa PT. Excelcommindo Pratama sudah ahli
dan sangat ahli, menyebabkan pula besarnya jumlah tingkat pemahaman mereka tentang keseluruhan isi pesan yang disampaikan dalam iklan XL tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 35 Hubungan antara Tingkat Pengertian Responden tentang Isi Pesan Iklan XL
versi “Kawin sama Monyet” dengan Tingkat Rasa Ingin Tahu Responden terhadap Produk-produk XL
Tingkat Pengertian
Responden tentang Isi
Pesan Iklan Tingkat Rasa Ingin Tahu Responden terhadap
Produk-produk XL T
O T
A L
Tidak ingin tahu
Kurang ingin tahu
Ingin tahu
Sangat ingin tahu
Tidak mengerti 2
- -
-
2
Kurang mengerti -
4 3
3 10
Mengerti -
- 25
10 35
Sangat mengerti -
- 15
8 23
TOTAL 2
4 43
21 70
Sumber: P. 11 dan P. 26FC. 14 dan FC. 29
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara tingkat pengertian responden tentang isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi dengan tingkat rasa
ingin tahu responden tentang produk-produk XL. 70 responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat rasa ingin tahu yang berbeda tentang produk-produk XL, dengan
sebaran data 43 orang merasa ingin tahu, 21 orang merasa sangat ingin tahu, 4 orang merasa kurang ingin tahu, dan 2 orang tidak ingin tahu.
Sebaran data tingkat pengertian responden tentang isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut adalah 35 orang mengerti, 23 orang sangat mengerti,
10 orang kurang mengerti, dan 2 orang tidak mengerti sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
Dari data-data di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengertian responden tentang isi pesan iklan tersebut dan pengaruhnya terhadap rasa ingin mereka tentang
produk-produk XL sesuai dengan isi pesan dalam iklan yang disampaikan oleh PT. Excelcommindo Pratama itu. Oleh karena mayoritas responden merasa ingin tahu,
maka yang dibahas hanyalah yang menjawab ingin tahu dan sangat ingin tahu, yaitu: e.
Tidak mengerti = 0
f. Kurang mengerti = 670 x 100 = 8,6
g. Mengerti
= 3570 x 100 = 50 h.
Sangat mengerti = 2370 x 100 = 32,9 Dari data di atas dapat dilihat persentase responden yang menjawab mengerti
adalah responden yang paling banyak merasa ingin tahu danj sangat ingin tahu tentang produk-produk XL, yaitu 50 . Sedeangkan responden yang menjawab
sangat mengerti serta merasa ingin tahu dan sangat ingin tahu tentang produk-produk XL adalah sebesar 32,9 . Hal ini dikarenakan mereka mempunyai tingkat
pengetahuan yang baik, sehingga tingkat analisis mereka terhadap isi pesan iklan tersebut cukup baik pula, dan oleh karena itu mereka menjadi sangat ingin tahu
tentang apa saja produk-produk XL tersebut. Responden yang kurang mengerti, presentase rasa ingin tahu dan rasa sangat ingin tahunya adalah 8,6 . Walaupun
mereka kurang mengerti isi iklan XL versi “Kawin sama Monyet” yang ditayangkan di televisi, namun karena ada daya tarik unsur humor, menyebabkan mereka ingin
mengetahui lebih banyak mengenai XL dan produk-produknya. Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengertian
responden tentang pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut berhubungan dengan tingkat rasa ingin tahum mereka tentang produk-produk XL. Terbukti dari besarnya
jumlah responden yang menjawab mengerti dan sangat mengerti tentang isi pesan,
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan pula besarnya jumlah responden yang ingin tahu dan sangat ingin tahu tentang produk-produk XL.
Tabel 36 Hubungan antara Tingkat Pengertian Responden tentang Isi Pesan Iklan dengan
Tingkat Motivasi Responden untuk Membeli dan Menggunakan Produk XL
Tingkat Pengertian
Responden
tentang Isi Pesan Iklan
Tingkat Rasa Ingin Tahu Responden terhadap Produk-produk XL
T O
T A
L Tidak
termotivasi Kurang
Termotivasi Termotivasi
Sangat Termotivasi
Tidak mengerti 2
- -
- 2
Kurang mengerti -
- 5
5 10
Mengerti -
2 25
8
35
Sangat mengerti -
- 15
8
23 TOTAL
2 2
45 21
70 Sumber: P. 11 dan P. 29FC. 14 dan FC. 32
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara tingkat pengertian responden tentang isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi dengan tingkat
motivasi responden untuk membeli dan menggunakan produk-produk XL. Dari 70 responden dalam penelitian ini, 45 orang merasa termotivasi, 21 orang merasa sangat
termotivasi, dan yang kurang termotivasi dan tidak termotivasi jumlahnya masing- masing 2 orang.
Universitas Sumatera Utara
Sebaran data tingkat pengertian responden tentang isi pesan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut adalah 35 orang mengerti, 23 orang sangat mengerti,
10 orang kurang mengerti, dan 2 orang tidak mengerti sama sekali. Dari data di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengertian responden tentang
isi pesan iklan tersebut dan pengaruhnya terhadap tingkat motivasi mereka untuk membeli dan menggunakan produk XL. Karena mayoritas responden merasa
termotivasi, maka yang dibahas hanyalah yang menjawab termotivasi dan sangat termotivasi, yaitu:
i. Tidak mengerti
= 0 j.
Kurang mengerti = 1070 x 100 = 14,3 k.
Mengerti = 3370 x 100 = 47,1
l. Sangat mengerti = 2370 x 100 = 32,9
Dari data di atas dapat dilihat persentase responden yang menjawab mengerti adalah responden yang paling banyak merasa termotivasi dan sangat termotivasi
untuk membeli dan menggunakan produk XL, yaitu 47,1 . Sedangkan responden yang menjawab sangat mengerti serta merasa termotivasi dan sangat termotivasi
untuk membeli dan menggunakan produk XL adalah 32,9. Hal ini karena mereka mempunyai tingkat wawasan yang cukup baik, sehingga setelah mereka mengerti
tentang isi pesan yang disampaikan dalam iklan, mereka segera merasa termotivasi untuk dapat membeli dan menggunakan produk XL.m Ini artinya mereka sudah
mempunyai keinginan yang cukup tinggi untuk dapat membeli dan menggunakan produk-produk XL dan menikmati tarif murahnya.
Tabel 37 Hubungan antara Penyajian Iklan secara Keseluruhan dengan
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Pemahaman Responden tentang Keseluruhan Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet”
Penyajian Iklan XL versi
“Kawin sama Monyet” di
Televisi secara Keseluruhan
Tingkat Pemahaman Responden tentang Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi
T O
T A
L Tidak
paham Kurang
Paham Paham
Sangat paham
Tidak jelas -
- -
- -
Kurang jelas -
8 -
- 8
Jelas -
- 42
-
42
Sangat jelas -
- -
20
20 TOTAL
- 8
42 20
70 Sumber: P. 16 dan P. 25FC. 19 dan FC. 28
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara penyajian iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi secara keseluruhan dengan tingkat pemahaman responden
tentang keseluruhan isi pesan yang disampaikan iklan tersebut. 70 responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda, yaitu 42 orang merasa
paham, 20 orang merasa sangat paham, dan 8 orang merasa kurang paham. Sebaran data tentang penyajian iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di
televisi adalah 42 orang merasa jelas, 20 orang merasa sangat jelas, dan 8 orang merasa kurang jelas.
Dari data-data di atas dapat diketahui, pendapat responden tentang penyajian iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi dan pengaruhnya terhadap tingkat
pemahaman mereka tentang keseluruhan isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Karena mayoritas responden merasa paham, maka yang dibahas hanyalah
yang menjawab paham dan sangat paham, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
m. Tidak jelas
= 0 n.
Kurang jelas = 870 x 100 = 11,4
o. Jelas
= 4270 x 100 = 60 p.
Sangat jelas = 2070 x 100 = 28,6
Dari data di atas dapat dilihat persentase responden yang menjawab jelas adalah responden yang paling banyak merasa paham dan sangat paham tentang
keseluruhan isi pesan iklan tersebut, yaitu 60 . Sedangkan responden yang menjawab sangat jelas serta merasa paham dan sangat paham tentang keseluruhan isi
pesan iklan tersebut adalah 28,6 . Hal ini karena kemampuan responden dalam mengikuti jalan cerita iklan dengan baik dan kemampuannya mencerna isi ceritanya,
sehingga responden merasa jelas akan tayangan iklan tersebut. Ini juga menunjukkan tingkat penalaran responden yang cukup baik dalam menerima tayangan iklan
tersebut. Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa penyajian iklan XL versi “Kawin
sama Monyet” di televisi berhubungan dengan tingkat pemahaman responden tentang keseluruhan isi pesan iklan. Terbukti dari besarnya jumlah responden yang
mkenyatakan bahwa keseluruhan penyajian iklan tersebut sudah jelas dan sangat jelas, menyebabkan pula besarnya jumlah tingkat pemahaman tentang keseluruhan isi pesan
iklan XL versi “Kawin sama Monyet” tersebut.
Tabel 38 Hubungan antara Frekuensi Penayangan Iklan di Televisi dengan Frekuensi
Responden menonton Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi Frekuensi
Penayangan Iklan XL versi “Kawin
sama Monyet” di
Tingkat Pemahaman Responden tentang Isi Pesan Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi
T O
T A
Universitas Sumatera Utara
Televisi 1-3
kali 4-6
Kali 7-10
Kali Lebih dari
10 kali
L
Tidak memadai 2
- -
- 2
Kurang memadai -
2 6
- 8
Memadai -
10 12
-
22
Sangat memadai -
28 10
- 38
TOTAL 2
40 28
70 Sumber: P. 18 dan P. 23FC. 21 dan FC. 26
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara frekuensi penayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi dengan frekuensi responden menonton iklan
tersebut. Dari 70 responden dalam penelitian ini, 2 orang yang menonton iklan 1-3 kali sehari, 40 orang yang menonton iklan 4-6 kali sehari, dan 28 orang yang
menonton iklan 7-10 kali sehari. Sebaran data tentang frekuensi penayangan iklan tersebut di televisi adalah 2
orang menyatakan tidak memadai, 8 orang menyatakan kurang memadai, 22 orang menyatakan memadai, dan 38 orang menyatakan sangat memadai.
Dari data di atas dapat diketahui pendapat responden tentang frekuensi penayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi dan pengaruhnya
terhadap frekuensi menonton iklan tersebut di televisi. Mayoritas responden menjawab bahwa frekuensi menonton mereka adalah 4-6 kali dalam sehari dalam
batas wajar, tidak terlalu jarang dan tidak terlalu sering, dan mayoritas dari responden yang menonton 4-6 kali sehari itu menyatakan bahwa penayangan iklan XL
versi “Kawin sama Monyet” telah sangat memadai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 39 Hubungan antara Tingkat Motivasi Responden untuk Membeli dan
Menggunakan Kartu GSM XL setelah Adanya Iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di Televisi dengan Sumber Pembelian
Pemakaian ProdukKartu Selular XL dari Responden
Tingkat Motivasi Responden
Membeli- Menggunakan
Kartu GSM XL Sumber PembelianPemakaian
ProdukKartu GSM XL T
O T
A L
Tidak menggunakan
Teman Keluarga
Pribadi Tidak termotivasi
2 -
- -
2
Kurang termotivasi 2
- -
- 2
Termotivasi 1
7 12
25 45
Sangat termotivasi -
3 3
15 21
TOTAL 5
10 15
40 70
Sumber: P. 29 dan P. 32FC. 30 dan FC. 33
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara tingkat motivasi responden untuk membeli dan menggunakan kartu GSM XL setelah adanya iklan XL versi “Kawin
sama Monyet” di televisi dengan sumber pembelianpemakaian produkkartu GSM XL dari para responden. Dari 70 orang responden dalam penelitian ini, 5 orang yang
tidak membeli danatau menggunakan produkkartu GSM XL sama sekali, 10 orang memakai kartu GSM XL milik teman, 15 orang memakai kartu GSM XL milik
keluarga, dan 40 orang membeli dan memakai kartu GSM XL untuk dirinya sendiri. Sebaran data tentang tingkat motivasi untuk membelimenggunakan produk
kartu GSM XL setelah adanya iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi adalah 2 orang menyatakan tidak termotivasi, 2 orang kurang termotivasi, 45 orang
termotivasi, dan 21 orang sangat termotivasi. Oleh karena mayoritas responden membeli danatau menggunakan kartu GSM
XL untuk dirinya sendiri secara pribadi, maka yang dibahas hanyalah yang membelimenggunakan kartu GSM XL untuk pribadi.
q. Tidak termotivasi
= 0 r.
Kurang termotivasi = 0
s. Termotivasi
= 2570 x 100 = 35,7 t.
Sangat termotivasi = 1570 x 100 = 21,4
Data di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab termotivasi dan sangat termotivasi atas penayangan iklan XL versi “Kawin sama Monyet” di televisi
seluruhnya merupakan pembelipemakai kartu XL secara pribadi, yaitu sebesar 57,1 dari keseluruhan jumlah responden.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS