b. Interest Minat, yaitu alasan penggerak dalam diri individu untuk
menggunakan produk kartu seluler GSM XL tersebut. c.
Desire Hasratkeinginan, yaitu timbulnya keinginan untuk mencoba kartu seluler GSM XL sebagai pemenuhan kebutuhan.
d. Decision Keputusan, yaitu keadaan dimana individu mengambil keputusan
tertentu untuk melakukan pertimbangan terlebih dahulu apakah ia akan menggunakan produk kartu seluler GSM XL ataukah tidak.
e. Action Tindakan, yaitu tindakan untuk membeli dari individu yang
menyebabkan ia berubah menjadi konsumen dari produk kartu seluler GSM XL, setelah sebelumnya menyaksikan iklan versi Kawin sama Monyet dan
mengadakan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
J. Hipotesis
Hipotesis adalah generalisasi atau rumusan kesimpulan yang bersifat tentatif sementara, yang hanya akan berlaku setelah terbukti kebenarannya Nawawi, 2001:
161. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha : Terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi “Kawin Sama
Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswai SMA Negeri 10 Medan.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi “Kawin
Sama Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswai SMA Negeri 10 Medan.
Universitas Sumatera Utara
K. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan
dengan variasi terhadap faktor lainnya. Selain itu metode korelasional ini digunakan untuk mengukur hubungan di antara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak
bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meratakan jalan untuk dapat membuat sebuah rancangan eksperimental.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan atau melakukan observasi di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 10 Medan.
L. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 10 Medan, Jalan Tilak No. 108 Medan.
M. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001: 141. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah siswaI SMA Negeri 10
Medan, yang berjumlah + 700 orang.
2. Sampel
Universitas Sumatera Utara
Sampel merupakan pengambilan sejumlah bagian dari populasi yang dianggap mewakili dari seluruh populasi Nawawi, 2001: 141. Oleh karena jumlah populasinya
besar lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-25 dari populasi tersebut sebagai sampel.
Menurut Arikunto 2002: 112 jika populasi kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, namun jika populasi diatas 100 orang maka dapat diambil antara 10-15
atau 20-25. Berdasarkan data populasi yang ada sebanyak 693 orang, maka diambil sampel sebesar 10,11, yaitu 70 orang.
Untuk menentukan 70 orang yang menjadi responden sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sample Purposive Sampling
yaitu penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan kelas 1, 2, 3 yang pernah menyaksikan iklan XL versi kawin sama monyet
minimal 1 kali. Langkah selanjutnya adalah mengarahkan teknik penarikan sampel diarahkan
kepada Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu deengan peneliti yang dapat
dipergunakan sebagai sampel, sepanjang orangresponden tersebut sesuai sebagai sumber data penelitian.
N. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Studi Kepustakaan Library Study, yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui buku-buku yang dianggap relevan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian Lapangan Field Research, yaitu pengumpulan data secara langsung di
lokasi penelitian, yang dilakukan melalui kuisioner, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para
responden.
O. Teknik Analisa Data 1. Analisa Tabel Tunggal
Dilakukan dengan membagi variabel penelitian ke dalam kategori yang ditentukan atas dasar jumlah frekuensi dan persentase.
2. Analisa Tabel Silang
Digunakan untuk menganalisa dan mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Dengan analisa seperti ini maka
dapat diketahui apakah hubungan tersebut bersifat positif atau negatif. Selanjutnya berguna untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud, maka
terlebih dahulu ditabulasikan ke dalam bentuk tabel-tabel atau penentuan skor.
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis merupakan suatu cara untuk mengathui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Uji hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berdasarkan Korelasi Rank Spearman, karena dengan menggunakan korelasi ini, tingkat pengukurannya adalah ordinal, yaitu menyangkut
klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub nominal.
Universitas Sumatera Utara
r
s
∑ ∑ ∑ ∑
∑
− +
=
2 2
2 2
2
. y
x di
y x
Keterangan :
r
s = Koefisien Korelasi Spearman di = Perbedaan antara pasangan jenjangranking
x = Jumlah variabel x yang beranking sama y = Jumlah variabel y yang beranking sama
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi, maka digunakan skala Gildford.
0,20 = Hubungan rendah sekali.
0,20 – 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti.
0,41 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti.
0,71 – 0,90 = Hubungan yang tinggikuat.
0,91 = Hubungan sangat tinggi.
Untuk mengukur tingkat signifikasi korelasi, digunakan rumus t.
t = r
s
2
1 2
rs n
− −
Keterangan : t = Koefisien korelasi variabel x dan y
n = Sampel
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Komunikasi Massa
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi melalui media massa modern surat kabar, televise, radio, dan film yang sifatnya satu arah one way
traffic. Berdasarkan keadaan hidup sekarang, dapat dikatakan bahwa hidup ini dikendalikan oleh media massa. Artiya, setiap saat kita sering merasakan proses
komunikasi massa tersebut. Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi massa
memiliki cirri tersendiri. Ciri yang paling khas adalah antara sumber pesan dan penerima pesan dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik.
Proses penyampaian pesan dalam komunikasi massa juga lebih formal, terencana, dan lebih rumit. Karena sumber pesannya merupakan lembaga atau
institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi, dan sebagainya. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan
memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya. Pesan dalam komunikasi massa bersifat tahan lama bila di dokumentasikan.
Pengertian komunikasi massa merujuk pada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek
tertentu Ardianto, 2004:3. Menurut Pool Wiryanto, 2000: 3, mendefinisikan komunikasi massa sebagai
komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan
Universitas Sumatera Utara
penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan – pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran – saluran media massa surat kabar, radio, televisi
dan film. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa
adalah komunikasi yangditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ia juga mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar – pemancar yang audio dan visual Effendy, 2000:21. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan
menggunakan media modern yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan, misalnya pembaca surat
kabar, pendengar radio, penonton televise dan film. Mempelajari komunikasi massa tidak ada gunanya tanpa mengkaitkan peran medianya, bahkan bisa dikatakan media
massa menjadi alat utama dalam proses komunikasi massa. Beberapa karakteristik dari komunikasi massa menurut definisi-definisi di
atas, yaitu Nurudin, 2004: 16-28:
1. Komunikasi massa bersifat satu arah
Artinya, setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak diketahui apakah pesan itu dapat di terima dan di mengerti dengan baik oleh komunikan atau
tidak. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak tahu sama sekali apakah komunikasinya berhasil atau gagal. Umpan balik terhadap pesan yang disampaikan itu
tidak langsung saat ia berkomunikasi, akan tetapi jauh sesudah pesan itu disampaikan
Universitas Sumatera Utara
sifatnya tertundadelayed feedback. Artinya, komunikan tidak dapat secara langsung memberikan umpan balik atas pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsure dan bekerja satu sama
lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah system. Di dalam komunikasi massa, yang namanya komunikator itu lembaga media
massa itu sendiri. Dalam sebuah system ada interdependensi, artinya adanya interaksi, saling keterkaitan, dan saling ketergantungan antara komponen – komponen di
dalamnya. Jadi, apabila ada satu komponen yang tidak bekerja akan mempengaruhi kinerja komponen yang lainnya.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Dengan kata
lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan- pesan yang disampaikan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus di sini artinya pesan
itu memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. Misalnya televisi, Karena televise ditujukan dan untuk dinikmati oleh orang banyak, maka pesannya harus
bersifat umum. Misalnya dalam pilihan kata-katanya, sebisa mungkin memakai kata- kata populer bukan kata-kata ilmiah, sebab kata ilmiah itu hanya dapat dimengerti
oleh kelompok tertentu.
Universitas Sumatera Utara
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak
terbatas. Dalam komunikasi massa, komunikasi yang banyak itu secara serempak dan pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan anonim, karena komunikasinya menggunakan media massa dan tidak tatap muka. Dalam
komunikasi massa, komunikannya juga heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan dan kelompok masyarakat. Baik dari segi usia, jenis kelamin, agama, pendidikan,
tingkat ekonomi, dan lain-lain. Juga bersi individu – individu yang tidak mengenal satu sama lain. Komunikan tersebut juga tidak mempunyai kepemimpinan atau
organisasi formal.
6. Stimulan alat indera terbataskomunikasi massa mengandalkan peralatan teknisnya
Karakteristik komunikasi massa ini juga menjadi kelemahan dari komunikasi massa tiu sendiri, karena terbatasnya stimulasi alat indera.
Pada komunikasi antar pribadi tatap muka, seluruh alat indera komunikator dan komunikan dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat,
mendengar, bahkan mungkin merasa secara langsung. Tidak tergantung pada media massa yang digunakan surat kabar, televisi, radio dan film seperti di dalam
komunikasi massa.
Universitas Sumatera Utara
7. Umpan balik pada komunikasi massa tertunda. delayed
Ciri ini berhubungan komunikasi massa yang bersifat satu arah. Karena pada komunikasi massa umpan balik tidak dapat diberikan secara langsung oleh komunikan
kepada komunikator, Umpan baliknya bersifat tertunda delayed. Berbicara tentang komunikasi massa berarti berbicara tentang media massa.
Harold D. Lasswell menyebutkan fungsi dari media massa, yaitu Wiryanto, 2000: 10- 11:
a. Fungsi pengamatan lingkungan atau dengan kata lain pemberi informasi dan
penyampaian berita. b.
Menekankan pada seleksi, evaluasi, dan interpretasi dari media massa. Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan apa yang
tidak perlu disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh editor, redaktur, dan pengelola media massa sebagai gatekeeper dari arus berita dan informasi.
c. Sebagai sarana unutk memindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke
generasi. d.
Sebagai media hiburan. e.
Sedangkan Wilbur Schramm menambahkan fungsi kelima dari media massa yaitu sebagai media advertensiiklan. Wahyudi, 1986: 43-44.
B. Periklanan a. Sejarah Iklan