B. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel B. 1. Populasi dan Sampel B. 2. Metode Pengambilan Sampel

35 manajemen dan hubungan dengan rekan kerja, lingkungan fisik tempat kerja, lingkungan tempat tinggal, peran manajerial, ergonomi, serta struktur organisasi. Aitem pernyataan skala stres kerja yang dibuat memiliki empat respon jawaban yang harus dipilih salah satu oleh subjek, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS yang bersifat favorable dan unfavorable. Skor total yang diperoleh merupakan gambaran tingkat stres kerja pada pekerja sosial suku non Aceh di Aceh. III. B. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel III. B. 1. Populasi dan Sampel Hadi 2000 mengemukakan bahwa semua individu yang memiliki generalisasi keadaan atau kenyataan yang sama disebut dengan populasi, sedangkan individu yang diselidiki yang merupakan bagian dari populasi disebut sampel. Sehubungan dengan hal ini, yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa sampel harus mencerminkan keadaan populasinya, agar sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja sosial non Aceh yang bekerja di Aceh.

III. B. 2. Metode Pengambilan Sampel

Sampling adalah cara atau metode yang digunakan untuk mengambil sampel Hadi, 2000. Adapun teknik sampling digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang Universitas Sumatera Utara 36 sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi. Pada penelitian ini responden diperoleh melalui teknik non probability secara purposive sampling, dimana pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah: 1. Pekerja sosial suku non Aceh 2. Bekerja pada lembaga swadaya masyarakat tipikal development, yaitu LSM dengan konvenen hak ekonomi, sosial, budaya. Pertimbangan ini dilakukan atas dasar pembagian tipikal LSM berdasarkan teori Korten dalam Zaim, 1995, dan atas peninjauan data LSM yang aktif di Aceh Data BRR, 2007. 3. Berusia 25–45 tahun, dikarenakan menurut Greenhaus dalam Zulkarnain, 2003 pula, dalam usia 25-45 tahun individu berada pada tahap penetapan, yaitu tahap dimana hubungan dengan rekan kerja merupakan hubungan sejawat. Tahap ini meliputi keberhasilan dalam melakukan proses rekruitmen, penerimaan pekerjaan, dan orientasi kedalam perusahaan yang dipilih. Selama sosialisasi awal ini individu mengembangkan perasaan tentang masa depannya dalam perusahaan, pertukaran informasi terjadi secara terbuka dan saling memberikan umpan balik. Pada tahap ini individu juga menetapkan keseimbangan antara menerima perintah dari orang lain dan memprakarsai suatu aktivitas pada orang lain. Berdasarkan pada teori ini, maka peneliti membatasi umur subjek penelitian pada umur 25 – 45 tahun. Universitas Sumatera Utara 37 Menurut Hadi 2000, sebenarnya tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Peneliti menetapkan sendiri atau memilih sampling mana yang akan dijadikan sebagai sampel dengan bertolak pada asumsi bahwa sampel yang diambil memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.

III. C. Lokasi Penelitian