B. 2. Fungsi Pekerja Sosial B. 3. Fungsi Pekerja Sosial di Aceh

20 akan dipengaruhi oleh bermacam-macam perbedaan yang mungkin muncul dalam hal fisik, kultur, ideologis, dan bentuk perilaku tertentu Morales dan Sheafor, 1980. Pekerja sosial melakukan pekerjaan sosial yang merupakan profesi pertolongan kemanusiaan yang tujuan utamanya adalah membantu keberfungsian sosial individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan peran-peran sosialnya Suharto, 1997.

II. B. 2. Fungsi Pekerja Sosial

Hal utama yang dilakukan pekerja sosial dalam pekerjaan sosial adalah memberikan perhatian dan kepedulian kepada orang lain. Bentuk perhatian dan kepedulian ini dimanifestasikan dalam suatu tahap dimana pekerja sosial membantu perubahan individual dalam kondisi eksternal maupun internal yang menyebabkan munculnya permasalahan atau pembatasan pengembangan personal. Dalam bentuk yang lebih luas, pekerja sosial akan terlibat untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami perubahan melalui pemberian pengaruh terhadap kebijakan nasional dengan tujuan mencapai masyarakat yang sejahtera Morales dan Sheafor, 1980. Istiana 2001 menyatakan untuk mencapai tujuan kesejahteraan individu dan kolektif, pekerjaan sosial melaksanakan fungsi sebagai berikut: 1. Membantu orang secara efektif meningkatkan dan menggunakan kemampuannya secara lebih efektif untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan memecahkan masalah mereka. 2. Mengaitkan orang dengan sistem sumber. Universitas Sumatera Utara 21 3. Mempermudah interaksi, mengubah, dan menciptakan hubungan baru antarorang dan sistem sumber kemasyarakatan. 4. Mempermudah interaksi, mengubah, dan menciptakan relasi antarorang di lingkungan sistem sumber. 5. Memberikan sumbangan bagi perubahan, perbaikan, serta perkembangan kebijakan dan perundang-undangan sosial. 6. Meratakan sumber-sumber material. 7. Bertindak sebagai pelaksana kontrol sosial. Istiana 2001 lebih lanjut menjelaskan fungsi pekerjaan sosial tersebut bertujuan untuk membantu orang meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas kehidupan; memecahkan permasalahan yang dihadapi dalm berinteraksi dengan orang lain maupun sistem sumber; dan mempengaruhi kebijakan yang ada.

II. B. 3. Fungsi Pekerja Sosial di Aceh

Alhumami 2007 menyebutkan bahwa pekerja sosial di Aceh bekerja mengevakuasi dan menguburkan mayat, membereskan reruntuhan bangunan, membersihkan kota dari lumpur dan sampah, dan mengurusi penduduk yang hanya dalam hitungan detik menjadi Internally Displaced Persons IDPs, lalu tinggal di kamp-kamp pengungsian. Pitaloka 2005 menyatakan daftar kerja utama yang dilakukan para pekerja sosial di Aceh yang dirinci berdasarkan kegiatan pekerja sosial di Aceh akibar tsunami: Universitas Sumatera Utara 22 1. Identifikasi tempat-tempat penampungan dan kebutuhan pengungsi yang dikelompokkan dalam: lokasi, jumlah pengungsi berdasarkan gender dan usia, kondisi makanan, kesehatan, pakaian, shelter, air dan sanitasi, juga permintaan informasi dan catatan khusus mengenai kondisi itu. 2. Distribusi kebutuhan tempat-tempat penampungan yang telah teridentifikasi. 3. Distribusi relawan ke tempat-tempat penampungan lainnya serta mendirikan posko. 4. Evakuasi jenazah korban. 5. Memperbarui informasi untuk dapat dimanfaatkan pihak luar yang berkepentingan. 6. Mengusahakan logistik untuk didistribusikan. 7. Bongkar-muat pangan yang diangkat dan disebarkan ke wilayah pengungsian. Melalui data dari Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh, tercatat tanggal 10 April 2007, bidang kerja yang dilakukan pekerja sosial dari berbagai LSM di Aceh tercatat sebagai berikut: 1. Program makanan distribusi dan keamanan makanan. 2. Kesehatan masyarakat pembangunan rumah sakit, klinik 3. Rekonstruksi perumahan pembangunan rumah permanen, rekonstruksi infrastruktur, rumah transisi. 4. Pemulihan ekonomi pemulihan kemiskinan, budidaya udangikan, rehabilitasi agrikultur. 5. Air dan sanitasi distribusi air tangki, air bersih, rehabilitasi air, pemasangan pompa air, kanal, dan toilet umum. Universitas Sumatera Utara 23 6. Pengembangan masyarakat respon darurat terhadap gempa dan tsunami, pendidikan kesehatan, pengembangan anak, pemulihan masyarakat. 7. Rehabilitasi lingkungan rehabilitasi batu karang, hutan hujan, hutan manggrove. 8. Pembenahan populasi dan tempat tinggal rekonstruksi desa, penyatuan komunitas.

II. C. Aceh