B. Pekerja Sosial B. 1. Pengertian Pekerja Sosial

18 dengan pria. Masalahnya, wanita bekerja ini menghadapi konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. 3. Pengembangan Karir Setiap orang memiliki harapan-harapan ketika mulai bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Namun pada kenyataannya, impian dan cita-cita untuk mencapai prestasi dan karir yang baik seringkali tidak terlaksana. Alasannya bisa bermacam-macam seperti ketidakjelasan sistem pengembangan karir dan penilaian prestasi kerja, budaya nepotisme dalam manajemen perusahaan, atau karena sudah tidak ada kesempatan lagi untuk naik jabatan. 4. Struktur Organisasi Kebanyakan bisnis-bisnis lain di Indonesia yang masih sangat konvensional dan penuh dengan budaya nepotisme, minim akan kejelasan struktur yang menjelaskan jabatan, peran, wewenang dan tanggung jawab. Iklim perusahaan yang tidak sehat serta minimnya keterlibatan atasan membuat karyawan jadi stres karena merasa segala sesuatu menjadi tidak jelas. II. B. Pekerja Sosial II. B. 1. Pengertian Pekerja Sosial Pengertian pekerja sosial diberikan kepada individu dalam lingkungan yang melaksanakan berbagai pelayanan yang dinaungi oleh bermacam-macam organisasi. Pengertian ini berbeda dengan mereka yang memberikan kontribusinya melalui basis relawan, dalam hal ini relawan tidak menerima pembayaran atas usaha yang mereka lakukan Morales, 1980. Universitas Sumatera Utara 19 Pekerja sosial merupakan pihak-pihak yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial baik yang berasal dari pemerintahan birokrasi maupun dari kalangan masyarakat atau LSM Hidayat, 2004. Pekerja sosial adalah siapa saja yang bekerja memberikan bantuannya atau menjadi pendamping untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang paling mendasar, hakiki, dan mendesak kepada anggota komunitas atau populasi yang memiliki keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip kerja kemanusiaan Dharmawan, dkk, 2005. Pekerja sosial merupakan orang-orang yang membantu orang lain mencegah atau memecahkan masalah dalam fungsi sosialnya. Untuk melaksanakan hal ini, maka seorang pekerja sosial harus memiliki pengetahuan, nilai, dan kemampuan yang sesuai untuk memberikan bantuan dalam masalah yang berada dalam jangkauan individual maupun komunitas Morales dan Sheafor, 1980. Para pekerja sosial mendefinisikan masalah sosial sebagai terganggunya keberfungsian sosial individu, kelompok, atau komunitas sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan, merealisasikan nilai-nilai yang dianutnya, serta menjalankan peran-perannya di masyarakat Suharto, 2006. Melalui proses pengembangan masyarakat, pekerja sosial membantu korban agar dapat memperbaiki kehidupannya maupun masyarakat melalui tindakan-tindakan kolektif Suharto, dalam Twelvetrees, 1991. Bagi pekerja sosial tidak ada kehidupan individu tertentu yang lebih berharga daripada individu lainnya, tidak ada kehidupan suatu kelompok yang lebih bermanfaat dari kelompok lainnya. Semua manusia dan masing-masing kehidupan individu dihormati atas nilai-nilai yang tidak terbatas. Nilai ini tidak Universitas Sumatera Utara 20 akan dipengaruhi oleh bermacam-macam perbedaan yang mungkin muncul dalam hal fisik, kultur, ideologis, dan bentuk perilaku tertentu Morales dan Sheafor, 1980. Pekerja sosial melakukan pekerjaan sosial yang merupakan profesi pertolongan kemanusiaan yang tujuan utamanya adalah membantu keberfungsian sosial individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan peran-peran sosialnya Suharto, 1997.

II. B. 2. Fungsi Pekerja Sosial