C. Lokasi Penelitian E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian E. 1. Persiapan Penelitian E. 3. Pelaksanaan Penelitian F. Metode Analisis Data

37 Menurut Hadi 2000, sebenarnya tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Peneliti menetapkan sendiri atau memilih sampling mana yang akan dijadikan sebagai sampel dengan bertolak pada asumsi bahwa sampel yang diambil memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.

III. C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Banda Aceh, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terhadap para pekerja sosial suku non Aceh yang bekerja pada lembaga swadaya masyarakat di Aceh. III. D. Alat Ukur atau Instrumen Pengukuran III. D. 1. Skala Stres Kerja Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala psikologis dan kuesioner. Metode kuesioner mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri self report atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi Hadi, 2000. Metode self report digunakan untuk memperoleh data mengenai usia, wilayah kerja, dan status pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode skala mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui aspek-aspek sikap yang diterjemahkan dalam bentuk butir-butir pernyataan Azwar, 2000. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 38 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh penyelidik. Skala stres kerja dikembangkan oleh peneliti berdasarkan faktor-faktor stres kerja dari teori Cooper dkk 2003 yaitu: 1. Faktor keterkaitan pekerjaan dengan kehidupan sosialkeluarga. 2. Faktor karir dan penghargaan. 3. Faktor keamanan. 4. Faktor persoalan manajemen dan hubungan dengan rekan kerja. 5. Faktor lingkungan fisik tempat kerja. 6. Faktor lingkungan tempat tinggal. 7. Faktor peran manajerial. 8. Faktor ergonomi. 9. Faktor struktur organisasi. Masing-masing faktor memiliki sebagian pernyataan mendukung favorable dan sebagian tidak mendukung unfavorable. Jumlah keseluruhan item dalam skala adalah 70 item, yang terdiri dari 36 item favorable dan 34 item unfavorable. Alat ukur ini menggunakan skala model Likert, yang mana setiap butir item memiliki empat kemungkinan jawaban yang bergerak dari “Sangat Sesuai” hingga “Sangat Tidak Sesuai”. Item-item disusun berdasarkan yang favorable dan unfavorable. Untuk item favorable jawaban “Sangat Sesuai” akan di beri Universitas Sumatera Utara 39 skor 4 demikian seterusnya sampai jawaban “Sangat Tidak Sesuai” diberi skor 1. Untuk jawaban unfavorable, jawaban “Sangat Tidak Sesuai” diberi skor 4 dan seterusnya sampai jawaban “Sangat Sesuai” diberi skor 1 Azwar, 1997. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian skala stress kerja yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Cara Penilaian Skala Stres Kerja Bentuk Pernyataan Skor 1 2 3 4 Favorable STS TS S SS Unfavorable SS S TS STS Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya stres kerja pada pekerja sosial Semakin tinggi skor yang dicapai maka semakin tinggi stres kerja pada pekerja sosial. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah skor yang dicapai maka semakin rendah stres kerja pada pekerja sosial. Pengklasifikasian tinggi rendahnya stres kerja yang dilakukan subyek pada penelitian ini dilakukan dengan mencari skor rata-rata dan standar deviasi dengan metode SPSS 12.0 for Windows dan kemudian dibuat rentang sebanyak lima klasifikasi, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan rumus:  + 1,5 SD X sangat tinggi  + 0,5 SD X ≤  + 1,5 SD tinggi  - 0,5 SD X ≤ + 0,5 SD sedang  - 1,5 SD X ≤  - 0,5 SD rendah X ≤  - 1,5 SD sangat rendah Distribusi item-item skala yang akan digunakan dalam uji coba alat ukur dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 2. Blue Print Skala Stres Kerja Sebelum Uji Coba No. Faktor Jumlah Item Favorable Jumlah Item Unfavorable Jumlah 1. Faktor keterkaitan pekerjaan dengan kehidupan sosialkeluarga 5 4 9

2. Faktor karir dan

penghargaan 5 4 9 3. Faktor keamanan 4 5 9 4. Faktor persoalan manajemen dan hubungan dengan rekan kerja 5 4 9

5. Faktor lingkungan

fisik tempat kerja 4 4 8 6. Faktor lingkungan tempat tinggal 4 4 8

7. Faktor peran

manajerial 4 4 8 8. Faktor ergonomi 3 2 5

9. Faktor struktur

organisasi 3 2 5 Jumlah 37 33 70

III. D. 2. Uji Coba Alat Ukur 1. Tujuan

Skala stres kerja yang telah selesai dibuat, diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk : 1. Melihat seberapa jauh alat ukur skala stres kerja dapat mengungkap dengan tepat stres kerja pada pekerja sosial non Aceh di Aceh. 2. Seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya. Kedua hal ini merupakan syarat harus dipenuhi oleh suatu alat ukur Azwar, 1999. Universitas Sumatera Utara 41

2. Uji Validitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas suatu alat ukur dalam suatu penelitian sangat diperlukan karena melalui pengujian validitas dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Validitas skala stres kerja dicapai dengan cara validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Penegertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes tersebut harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Pebgujian validitas isi ini dilakukan dengan analisa rasional atau professional judgement.

3. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Pada penelitian ini estimasi reliabilitas dilihat dengan menggunakan koefisien alpha cronbach Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara 42 III. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian III. E. 1. Persiapan Penelitian Persiapan alat ukur penelitian telah dilakukan peneliti sebelumnya dengan mengujicobakan skala.

III. E. 2. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 50 orang subjek penelitian di Banda Aceh. Dari 50 eksemplar skala yang disebarkannya, keseluruhannya dikembalikan dan dioleh. Peneliti menggunakan r  0,3, dimana semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan Azwar, 2000. Hasil uji coba alat ukur diperoleh reliabilitas sebesar 0,950. Dari 70 item yang diujicobakan terdapat 58 item yang memenuhi r  0,3. Tabel 3. Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba No. Faktor Item Favorable Item Unfavorable Jumlah 1. Faktor keterkaitan pekerjaan dengan kehidupan sosialkeluarga 1, 16, 38, 40, 41,50 9, 25, 26, 9

2. Faktor karir dan

penghargaan 10, 27, 28, 42, 55 2, 17 7 3. Faktor keamanan 3, 18, 44, 31 11, 30, 34, 43, 56 9 4. Faktor persoalan manajemen dan hubungan dengan rekan kerja 12, 32, 46, 57, 58 4, 19, 45, 52 9

5. Faktor lingkungan

fisik tempat kerja 5, 20, 48, 53 13, 33, 47 7

6. Faktor lingkungan

tempat tinggal 14, 35, 36 6, 21, 54 6

7. Faktor peran

manajerial 7, 22, 49 37, 51 5

8. Faktor ergonomi

15 23, 29 3 9. Faktor struktur organisasi 8, 24 39 3 Universitas Sumatera Utara 43 Jumlah 33 25 58

III. E. 3. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 31 Agustus–10 September 2007. Subjek yang diteliti adalah pekerja sosial suku non Aceh. Lokasi penelitian adalah di kota Banda Aceh, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jumlah pekerja sosial non Aceh yang menjadi sampel penelitian berjumlah 100 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik non probability secara purposive sampling, dimana pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan skala kepada pekerja sosial suku non Aceh yang bekerja di Aceh.

III. F. Metode Analisis Data

Azwar 1999 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan. Data yang diperoleh akan diolah dengan analisis statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan atau generalisasi penelitian. Pertimbangan lain adalah : a statistik bekerja dengan angka; b statistik bersifat objektif; dan c statistik bersifat universal Hadi, 2000. Dalam penelitian ini, analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran atau memberikan deskripsi Universitas Sumatera Utara 44 mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh untuk kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Data yang diperoleh akan diolah dengan metode statistik. lebih jelasnya pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 12.0 for windows. Universitas Sumatera Utara 45 BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI Bab ini menguraikan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis data penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin dilihat dari penelitian ini maupun analisa tambahan terhadap data yang ada.

IV. A. Gambaran Subjek Penelitian