Indikator kinerja output Kinerja pengelolaan TPI PPI Muara Angke

3 Luas lantai lelang Lantai lelang merupakan salah satu fasilitas penting yang harus ada pada suatu tempat pelelangan ikan. Luas lantai lelang berhubungan erat dengan volume produksi hasil tangkapan yang dapat ditampung oleh tempat pelelangan ikan. Menurut UPT PKPP TPI dan PPI Muara Angke 2011, luas lantai lelang sebesar 540 m 2 sedangkan menurut perhitungan matematis didapat bahwa pada tahun 2010 luas lantai lelang yang dibutuhkan adalah sejumlah 535 m 2 . Perhitungan matematis untuk mengetahui kebutuhan luas lantai lelang tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 2. 4 Volume produksi Volume produksi merupakan bagian penting yang harus diketahui dalam suatu kegiatan pelelangan karena volume produksi merupakan bahan baku yang akan diperjualbelikan di tempat pelelangan ikan. Menurut TPI PPI Muara Angke 2011, volume produksi pada tahun 2010 yaitu 10.432 ton sedangkan nilai rata- rata volume produksi 9 tahun sebelumnya yaitu antara tahun 2001-2009 didapatkan jumlah volume produksi sebesar 8.824 ton. Perhitungan rata-rata volume produksi dapat dilihat pada Lampiran 3.

6.2.5 Indikator kinerja output

Output merupakan hasil dari suatu input setelah mengalami sebuah proses. Indikator kinerja output tempat pelelangan ikan terbagi menjadi 3, yaitu: 1 Pendapatan nelayan Nelayan merupakan salah satu sentral dari kegiatan perikanan, karena nelayan adalah sumberdaya manusia yang dapat memasok ikan bagi kebutuhan masyarakat. Hal ini yang menjadikan nelayan merupakan salah satu objek yang harus memperoleh keuntungan dari suatu kegiatan perikanan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa yang ikut dalam kegiatan pelelangan bukan nelayan tetapi agen yang diutus oleh pemilik kapal untuk melakukan kegiatan pelelangan. Kegiatan pelelangan ini merupakan salah satu proses yang bertujuan agar pendapatan nelayan meningkat dibandingkan bila nelayan menjual hasil tangkapannya secara langsung kepada pembeli, karena diharapkan dengan adanya pelelangan ini nelayan dapat mengkatrol harga hasil tangkapan tersebut sehingga nelayan tidak rugi. Pendapatan nelayan dihitung dari biaya lelang dikurangi dengan hasil dari biaya lelang dikali besarnya retribusi yang harus dibayarkan nelayan kepada koperasi sebesar 3. Menurut hasil perhitungan didapatkan bahwa pendapatan nelayan pada tahun 2010 sebesar Rp 42.506.789.452 sedangkan rata-rata pendapatan nelayan dari tahun 2001-2009 sebesar Rp. 31.875.774.807. 2 Pendapatan Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan salah satu lembaga pemerintah yang mendapatkan hasil retribusi dari proses pelelangan yang terjadi di tempat pelelangan ikan TPI. Hasil retribusi yang masuk ke Pemerintah Daerah akan menjadi pemasukan bagi kas daerah yang akan digunakan kembali untuk kesejahteraan masyarakat pada daerah tersebut. Pendapatan yang diperoleh Pemerintah Daerah adalah sebesar 60 dari hasil retribusi. Retribusi ini diperoleh dari pelaku pelelangan yaitu nelayan sebesar 3 dan pembeli sebesar 2. Menurut perhitungan matematis diperoleh hasil pendapatan yang diterima Pemerintah Daerah pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.314.642.973 sedangkan rata-rata pendapatan Pemerintah Daerah pada tahun 2001-2009 sebesar Rp. 985.848.705,4. Perhitungan rata-rata pemasukan daerah dapat dilihat pada Lampiran 4. 3 Kepuasan pengguna pelelangan Kepuasan dikategorikan sebagai tujuan tingkat tinggi dalam suatu sistem pengukuran kinerja. Oleh sebab itu, pembuatan indikator kinerja harus memasukkan indikator kepuasan pengguna pelelangan. Menurut jenisnya, kepuasan pengguna pelelangan terbagi menjadi dua yaitu kepuasan agennelayan dan kepuasan pembelipedagang sedangkan menurut atribut pengukuran kepuasan yang dilakukan di TPI PPI Muara Angke terbagi menjadi 4 yaitu fasilitas TPI, aktifitas pelelangan, pelayanan TPI dan pelayanan koperasi.

6.2.6 Pengukuran kinerja pengelolaan tempat pelelangan ikan TPI PPI Muara Angke