Perhitungan tingkat kepuasan pengguna pelelangan

4 Melaksanakan pemantauan penanganan mutu hasil perikanan di lokasi pelelangan ikan; 5 Melaksanakan peningkatan kemampuan tata cara penyelenggaraan pelelangan ikan; 6 Melaksanakan pemantauan dan pencatatan pemasukan ikan dan hasil laut lainnya baik dari laut maupun dari luar daerah di pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan; 7 Melaksanakan pemungutan retribusi pemakaian tempat pelelangan ikan; dan 8 Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan operasional; Berdasarkan uraian tugas-tugas di atas, seksi pelelangan ikan UPT PKPP dan PPI Muara Angke memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap baik dan buruknya proses pelelangan di TPI Muara Angke. Jadi, seksi pelelangan ikan selain bekerja untuk mengawasi kegiatan pelelangan yang dikelola oleh Koperasi Mina Jaya juga bertugas untuk memelihara TPI, meningkatkan pelayanan serta kinerja TPI PPI Muara Angke.

6.2 Kinerja pengelolaan TPI PPI Muara Angke

6.2.1 Perhitungan tingkat kepuasan pengguna pelelangan

Kepuasan pengguna pelelangan dapat diukur dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis. Metode ini merupakan penentuan tingkat kepuasan yang dilakukan berdasarkan atribut-atribut pelayanan yang diberikan. Penilaian kepentingan dan kepuasan pengguna pelelangan dilakukan dengan menggunakan diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan dari atribut-atribut kepuasan pengguna pelelangan. Masing-masing atribut akan menempati salah satu kuadran yang terdapat dalam diagram berdasarkan rata-rata skor kinerja RSK dan rata-rata skor kepentingan RSP yang dimilikinya. Pengukuran tingkat kepuasan pengguna pelelangan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, kepuasan agen dan kepuasan pedagang. 1 Kepuasan agen Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa nilai RSK dan RSP menurut agen sebagai berikut: Tabel 17 Penilaian kinerja dan kepentingan agen Dimensi No Atribut RSK RSP Kesenjangan 1 2 3 4 5 6 Fasilitas 1 Kebersihan fasilitas TPI 3,4 4 -0,6 2 Perbaikan fasilitas TPI 3,4 4 -0,6 3 Kemudahan dalam penggunaan fasilitas 3,8 4 -0,2 4 Basket 3,4 4 -0,6 5 Alat timbangan 3,8 4 -0,2 6 Trollylori 3,8 4 -0,2 7 Speaker 4 4,4 -0,4 8 Lampu 2,8 4 -1,2 9 Gedung pelelangan 3,8 4 -0,2 10 Penyediaan air bersih 3,4 4,2 -0,8 11 Tempat cuci tangan dan toilet 2,8 3,6 -0,8 12 Kursi petugas lelang 1,8 1,8 13 Kantor 3,8 4 -0,2 14 Koperasi 4 4 Aktivitas pelelangan 15 Sortasi hasil tangkapan 3,8 4 -0,2 16 Ketepatan penimbangan 4 4 17 Ketepatan waktu pelaksanaan lelang 3,4 4 -0,6 18 Kemudahan dalam pembayaran 3,6 4 -0,4 19 Administrasi 3,8 4 -0,2 20 Pendataan 4 4 21 Kesesuaian harga ikan 3,6 4 -0,4 22 pengelolaan dana kesejahteraan nelayan 3,4 4,2 -0,8 23 Retribusi 3,2 4,2 -1 Pelayanan TPI 24 Pelayanan TPI 3,8 4 -0,2 25 Ketanggapan TPI 3,4 4,2 -0,8 26 Penyampaian keluhan kepada TPI 3,2 4 -0,8 27 Ketepatan dan ketanggapan juru lelang 3,8 4 -0,2 28 Ketepatan dan ketanggapan juru timbang 3,6 4,2 -0,6 29 Pelayanan kasirbendaharawan 3,8 4 -0,2 30 Sikap pegawai TPI 3,8 4 -0,2 pelayanan Koperasi 31 Pelayanan koperasi 4 3,8 0,2 32 Cara pelayanan pihak koperasi 4 4 33 Sikap pegawai koperasi 3,8 4 -0,2 34 Ketanggapan pihak koperasi 3,4 4,2 -0,8 Sumber: Hasil wawancara dengan 5 orang agen TPI PPI Muara Angke Hasil penilaian kinerja dan kepentingan terhadap agen pada Tabel 17 menempatkan masing-masing atribut ke dalam salah satu kuadran pada diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan agen terhadap kegiatan pelelangan di TPI PPI Muara Angke sebagaimana terlihat pada Gambar 19. Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa garis yang membatasi kuadran adalah garis X=3,57 yang merupakan nilai rata-rata kepentingan dari atribut yang dianalisis dan garis Y=3,96 yang merupakan nilai rata-rata kepuasan dari atribut yang dianalisis. Gambar 19 Diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan agen terhadap fasilitas, aktivitas dan pelayanan tempat pelelangan ikan TPI PPI Muara Angke. Berdasarkan diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan agen terhadap fasilitas, aktivitas dan pealayan TPI PPI Muara Angke tersebut diketahui bahwa atribut terbagi menjadi kuadran A, B, C dan D. Pembagian atribut tiap kuadran tersebut dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 18 berikut: 2 4 6 2 4 6 Fasilitas Aktivitas Pelelangan Pelayanan TPI Pelayanan Koperasi Keterangan kuadran: A: 1,2,4,8,10,17,22, 23, 25, 26 dan 34 B: 3,5,6,7,9,13,14,15, 16,18,19,20,21,24, 27,28,29,30,32 dan 33 C: 11 dan 12 D: 31 A B C D Tabel 18 Pembagian atribut berdasarkan kuadran kepuasan agen Dimensi No Atribut Keterangan 1 2 3 4 Fasilitas 1 Kebersihan fasilitas TPI A 2 Perbaikan fasilitas TPI A 3 Kemudahan dalam penggunaan fasilitas B 4 Basket A 5 Alat timbangan B 6 Tollylori B 7 Speaker B 8 Lampu A 9 Gedung pelelangan B 10 Penyediaan air bersih A 11 Tempat cuci tangan dan toilet C 12 Kursi petugas lelang C 13 Kantor B 14 Koperasi B Aktivitas pelelangan 15 Sortasi hasil tangkapan B 16 Ketepatan penimbangan B 17 Ketepatan waktu pelaksanaan lelang A 18 Kemudahan dalam pembayaran B 19 Administrasi B 20 Pendataan B 21 Kesesuaian harga ikan B 22 Pengelolaan dana kesejahteraan nelayan A 23 Retribusi A Pelayanan TPI 24 Pelayanan TPI B 25 Ketanggapan TPI A 26 Penyampaian keluhan kepada TPI A 27 Ketepatan dan ketanggapan juru lelang B 28 Ketepatan dan ketanggapan juru timbang B 29 Pelayanan kasirbendaharawan B 30 Sikap pegawai TPI B Pelayanan Koperasi 31 Pelayanan koperasi D 32 Cara pelayanan pihak koperasi B 33 Sikap pegawai koperasi B 34 Ketanggapan pihak koperasi A Sumber: Hasil perhitungan matematis Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran A merupakan atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan agen, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakan sesuai keinginan pengguna pelelangan sehingga mengecewakan atau tidak memuaskan. Oleh sebab itu, pihak penyedia layanan harus meningkatkan pelayanan kinerjanya agar agen atau nelayan merasa puas. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah atribut nomor 1, 2, 4, 8, 10, 17, 22, 23, 25, 26 dan 34 yaitu kebersihan fasilitas TPI, perbaikan fasilitas TPI, basket, lampu, penyediaan air bersih, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, retribusi, ketanggapan TPI, penyampaian keluhan kepada TPI dan ketanggapan pihak koperasi. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran B merupakan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan oleh pengelola tempat pelelangan ikan TPI, sehingga wajib untuk dipertahankan. Atribut-atribut ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. Atribut yang masuk dalam kuadran ini cukup banyak yaitu nomor 3, 5, 6, 7, 9, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 27, 28, 29, 30, 32 dan 33 Atribut ini adalah kemudahan dalam penggunaan fasilitas, alat timbangan, trollylori, speaker, gedung pelelangan, kantor, koperasi, sortasi hasil tangkapan, ketepatan penimbangan, kemudahan dalam pembayaran, administrasi, pendataan, kesesuaian harga ikan, pelayanan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, ketepatan dan ketanggapan juru timbang, pelayanan kasirbendaharawan, sikap pegawai TPI, cara pelayanan koperasi dan sikap pegawai koperasi. Kuadran C menunjukkan faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pengguna pelelangan dan pelaksanaannya oleh pihak penyedia jasa biasa-biasa saja. Kuadran C merupakan kuadran yang menurut penggunanya dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini adalah atribut nomor 11 dan 12 yaitu tempat cuci tangan dan toilet serta kursi petugas lelang. Kuadran D merupakan faktor yang dianggap oleh pengguna pelelangan kurang penting akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Atribut yang termasuk kedalam kuadran D yaitu pelayanan koperasi. Setelah melakukan penentuan keempat kuadran tersebut, maka selanjutnya adalah penentuan analisis kesenjangan gap. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara kinerja dan kepentingan kepuasan agen atau nelayan. Nilai kesenjangan didapat dari hasil pengurangan antara rata-rata skor penilaian agen terhadap kinerja RSK dengan nilai rata-rata penilaian pedagang RSP dari tiap-tiap atribut. Semakin kecil nilai kesenjangan maka agen atau nelayan semakin merasa puas terhadap atribut tersebut, hal ini berarti kinerja dari TPI semakin mendekati nilai kepentingan yang diharapkan oleh agen atau nelayan sehingga tingkat kesesuaian semakin besar. Nilai kesenjangan dari berbagai atribut tersebut digolongkan atas 5 tingkatan yaitu tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas dan sangat puas. Penentuan tingkat kepuasan ini dilakukan berdasarkan skala tertentu yang diperoleh melalui penentuan selang frekuensikelas bagi masing-masing atribut. Berdasarkan nilai kesenjangan pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa kepuasan agen yang memiliki nilai kesenjangan antara - 1,2 − -0,9 termasuk kepada penilaian tidak puas terhadap atribut yang terdapat di TPI. Atribut tersebut adalah lampu dan retribusi. Atribut-atribut yang dinilai kurang memuaskan oleh agen dan nelayan memiliki nilai kesenjangan yang berkisar antara - 0,8 − -0,5. Atribut yang termasuk didalamnya adalah kebersihan fasilitas TPI, perbaikan fasilitas TPI, basket, penyediaan air bersih, tempat cuci tangan dan toilet, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, ketanggapan TPI, penyampaian keluhan kepada TPI, ketepatan dan ketanggapan juru timbang dan ketanggapan pihak koperasi. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan berkisar antara - 0,4 − -0,1 termasuk kedalam penilaian cukup puas oleh nelayan atau agen terhadap TPI. Atribut tersebut adalah kemudahan dalam penggunan fasilitas, alat timbangan, trolilori, speaker, gedung pelelangan, cold storage, kantor, sortasi hasil tangkapan, kemudahan dalam pembayaran, administrasi, kesesuaian harga ikan, pelayanan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, pelayanan kasirbendaharawan, sikap pegawai TPI dan sikap pegawai koperasi. Adapun atribut yang dinilai memuaskan oleh agen atau nelayan dan memiliki nilai kesenjangan antara 0-0,3. Atribut yang termasuk didalamnya yaitu kursi petugas lelang, koperasi, ketepatan penimbangan, pendataan, pelayanan koperasi dan cara pelayanan pihak koperasi. Tabel 19 Tingkat kepuasan Agen Selang frekuensi Nilai Kesenjangan gap Tingkat Kepuasan Atribut - 1,2 − -0,9 Tidak puas Lampu dan retribusi - 0,8 − -0,5 Kurang puas Kebersihan fasilitas TPI, perbaikan fasilitas TPI, basket, penyediaan air bersih, tempat cuci tangan dan toilet, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, ketanggapan TPI, penyampaian keluhan kepada TPI, ketepatan dan ketanggapan juru timbang dan ketanggapan pihak koperasi. - 0,4 − -0,1 Cukup puas Kemudahan dalam penggunan fasilitas, alat timbangan, trolilori, speaker, gedung pelelangan, cold storage, kantor, sortasi hasil tangkapan, kemudahan dalam pembayaran, administrasi, kesesuaian harga ikan, pelayanan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, pelayanan kasirbendaharawan, sikap pegawai TPI dan sikap pegawai koperasi. 0 −0,3 Puas Kursi petugas lelang, koperasi, ketepatan penimbangan, pendataan, pelayanan koperasi dan cara pelayanan pihak koperasi. 0,4 – 0,7 Sangat Puas - Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa terdapat kesenjangan atau gap pada setiap atribut. Kesenjangan ini merupakan salah satu indikator tingkat kepuasan agen atau nelayan. Nilai kesenjangan gap yang didapat dari perhitungan selang frekuensi diketahui bahwa agen atau nelayan merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan TPI baik dari fasilitas, aktivitas, pelayanan TPI serta pelayanan koperasi. Hal ini terlihat dari banyaknya kesenjangan gap yang masuk kedalam selang - 0,4 − -0,1. Agen atau nelayan menilai bahwa semua atribut yang terdapat di TPI sangat penting dan kinerja TPI yang ada saat ini dinilai cukup memuaskan. Penilaian yang cukup memuaskan menurut agen tersebut memperlihatkan bahwa TPI harus meningkatkan kinerjanya sehingga pemilik kapal atau agen merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan. TPI PPI Muara Angke harus meningkatkan pelayanan dalam penyediaan fasilitas, meningkatkan aktivitas pelelangan, meningkatkan pelayanan baik dari TPI sendiri dan koperasi yang mengurusi semua kegiatan di tempat pelelangan ikan tersebut. 2 Kepuasan pedagang Kepuasan pengguna pelelangan dapat diukur dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis dimana berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata skor kinerja RSK dan rata-rata skor kepentingan RSP seperti pada Tabel 20 berikut: Tabel 20 Penilaian Kinerja dan kepentingan pedagang Dimensi No Atribut RSK RSP Kesenjangan 1 2 3 4 5 6 Fasilitas 1 Kebersihan fasilitas TPI 3,6 4 -0,4 2 Perbaikan fasilitas TPI 3,8 4 -0,2 3 Kemudahan dalam penggunaan fasilitas 3,4 4 -0,6 4 Basket 3,6 4 -0,4 5 Alat timbangan 3,8 4 -0,2 6 Trollylori 3.6 4 -0,4 7 Speaker 4 4 8 Lampu 2,8 3,2 -0,4 9 Gedung pelelangan 3,6 4 -0,4 10 Penyediaan air bersih 3,4 4 -0,6 11 Tempat cuci tangan dan toilet 2,6 3,6 -1 12 Kursi petugas lelang 2,8 1,8 1 13 Kantor 4 4 14 Koperasi 4 4 Tabel 20 Lanjutan Dimensi No Atribut RSK RSP Kesenjangan 1 2 3 4 5 6 Aktivitas pelelangan 3 Sortasi hasil tangkapan 3,6 4 -0,4 4 Ketepatan penimbangan 3,8 4 -0,2 5 Ketepatan waktu pelaksanaan lelang 3,4 4 -0,6 6 Kemudahan dalam pembayaran 3,4 4 -0,6 7 Administrasi 3,8 4 -0,2 8 Pendataan 3,8 4 -0,2 9 Kesesuaian harga ikan 3,4 4,2 -0,8 10 Pengelolaan dana kesejahteraan nelayan 3,8 4,2 -0,4 11 Retribusi 3,8 4 -0,2 Pelayanan TPI 12 Pelayanan TPI 4 4,2 -0,2 13 Ketanggapan TPI 3,6 4 -0,4 14 Penyampaian keluhan kepada TPI 3,4 4 -0,6 15 Ketepatan dan ketanggapan juru lelang 3,8 4,2 -0,4 16 Ketepatan dan ketanggapan juru timbang 3,6 4 -0,4 17 Pelayanan kasirbendaharawan 4 4 18 Sikap pegawai TPI 4 3,8 0,2 Pelayanan koperasi 19 Pelayanan Koperasi 4 4 20 Cara pelayanan Koperasi 4 4 21 Sikap pegawai Koperasi 4 4,2 -0,2 22 Ketanggapan pihak Koperasi 3,6 4,2 -0,6 Sumber: Hasil Wawancara dengan Pedagang TPI PPI Muara Angke Hasil penilaian kinerja dan kepentingan terhadap agen pada Tabel 20 menempatkan masing-masing atribut kedalam salah satu kuadran pada diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan agen terhadap kegiatan pelelangan di TPI PPI Muara Angke sebagaimana terlihat pada Gambar 20. Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa garis yang membatasi kuadran adalah garis X=3,64 yang merupakan nilai rata-rata kepentingan dari atribut yang dianalisis dan garis Y=3,93 yang merupakan nilai rata-rata kepuasan dari atribut yang dianalisis. Gambar 20 Diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan pedagang terhadap fasilitas, aktivitas dan pelayanan tempat pelelangan ikan TPI PPI Muara Angke. Berdasarkan diagram kartesius tingkat kinerja dan kepentingan pedagang terhadap fasilitas, aktivitas dan pealayan TPI PPI Muara Angke tersebut diketahui bahwa atribut terbagi menjadi kuadran A, B, C dan D. Pembagian atribut riap kuadran tersebut dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 21 berikut: Tabel 21 Pembagian atribut berdasarkan kuadran kepuasan pedagang Dimensi No Atribut Keterangan 1 2 3 4 Fasilitas 1 Kebersihan fasilitas TPI A 2 Perbaikan fasilitas TPI B 3 Kemudahan dalam penggunaan fasilitas A 4 Basket A 5 alat timbangan B 6 trollylori A 7 Speaker B 8 Lampu C 9 gedung pelelangan A 10 penyediaan air bersih A 11 tempat cuci tangan dan toilet C 2 4 6 2 4 6 Fasilitas Aktivitas pelelangan Pelayanan TPI Pelayanan Koperasi Keterangan kuadran: A: 1,3,4,6,9,10,15, 17,18,21,25,26, 28 dan 34 B: 2,5,7,13,14,16, 19,20,22,23,24, 27,29,31,32 dan 33 C: 8,11 dan 12 D: 30 A C D B Tabel 21 Lanjutan Dimensi No Atribut Keterangan 1 2 3 4 Fasilitas 12 kursi petugas lelang C 13 Kantor B 14 Koperasi B Aktivitas pelelangan 15 Sortasi hasil tangkapan A 16 ketepatan penimbangan B 17 ketepatan waktu pelaksanaan lelang A 18 kemudahan dalam pembayaran A 19 Administrasi B 20 Pendataan B 21 kesesuaian harga ikan A 22 pengelolaan dana kesejahteraan nelayan B 23 Retribusi B Pelayanan TPI 24 Pelayanan TPI B 25 Ketanggapan TPI A 26 Penyampaian keluhan kepada TPI A 27 Ketepatan dan ketanggapan juru lelang B 28 Ketepatan dan ketanggapan juru timbang A 29 Pelayanan kasirbendaharawan B 30 Sikap pegawai TPI D pelayanan Koperasi 31 Pelayanan koperasi B 32 Cara pelayanan pihak koperasi B 33 Sikap pegawai koperasi B 34 Ketanggapan pihak koperasi A Sumber: Hasil perhitungan matematis Kuadran A merupakan atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan agen, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakan sesuai keinginan pengguna pelelangan sehingga mengecewakan atau tidak memuaskan. Oleh sebab itu, pihak penyedia layanan harus meningkatkan pelayanan kinerjanya agar agen atau nelayan merasa puas. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah atribut nomor 1, 3, 4, 6, 9, 10, 15, 17, 18, 21, 25, 26, 28 dan 34 yaitu kebersihan fasilitas TPI, kemudahan dalam penggunaan fasilitas, basket, trolilori, gedung pelelangan, penyediaan air bersih, sortasi hasil tangkapan, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, kemudahan dalam pembayaran, kesesuaian harga ikan, ketanggapan TPI, penyampaian keluhan kepada TPI, ketepatanketanggapan juru timbang dan ketanggapan pihak koperasi. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran B merupakan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan oleh pengelola tempat pelelangan ikan TPI, sehingga wajib untuk dipertahankan. Atribut-atribut ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. Atribut yang masuk dalam kuadran ini yaitu nomor 2, 5, 7, 13, 14, 16, 19, 20, 22, 23, 24, 27, 29, 31, 32 dan 33. Atribut ini adalah perbaikan fasilitas TPI, alat timbangan, speaker, kantor, koperasi, ketepatan penimbangan, administrasi, pendataan, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, retribusi, pelayanan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, pelayanan kasirbendaharawan, pelayanan koperasi, cara pelayanan koperasi dan sikap pegawai koperasi. Kuadran C menunjukkan faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pengguna pelelangan dan pelaksanaannya oleh pihak penyedia jasa biasa-biasa saja. Kuadran C merupakan kuadran yang menurut penggunanya dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini adalah atribut nomor 8, 11 dan 12 yaitu lampu, tempat cuci tangan dan toilet serta kursi petugas lelang. Kuadran D merupakan faktor yang dianggap oleh pengguna pelelangan kurang penting akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Atribut yang termasuk kedalam kuadran ini adalah nomor 30. Atribut tersebut yaitu sikap pegawai TPI. Nilai kesenjangan dari berbagai atribut tersebut digolongkan atas 5 tingkatan yaitu tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas dan sangat puas. Berdasarkan nilai kesenjangan pada Tabel 20 dapat diketahui bahwa kepuasan pedagang yang memiliki nilai kesenjangan antara -1 − -0,6 termasuk kepada penilaian tidak puas terhadap atribut yang terdapat di TPI. Atribut tersebut adalah kemudahan dalam penggunaan fasilitas, penyediaan air bersih, tempat cuci tangan dan toilet, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, kemudahan dalam pembayaran, kesesuaian harga ikan, penyampaian keluhan kepada TPI dan ketanggapan pihak koperasi. Atribut-atribut yang dinilai kurang memuaskan oleh agen dan nelayan memiliki nilai kesenjangan yang berkisar antara - 0,5 − -0,1. Atribut yang termasuk didalamnya adalah kebersihan fasilitas TPI, perbaikan fasilitas TPI, basket, alat timbangan, trolilori, lampu, gedung pelelangan, sortasi hasil tangkapan, ketepatan penimbangan, administrasi, pendataan, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, retribusi, pelayanan TPI, ketanggapan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, ketepatan dan ketanggapan juru timbang serta sikap pegawai koperasi. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan berkisar antara 0–0,4 termasuk kedalam penilaian cukup puas oleh nelayan atau agen terhadap TPI. Atribut tersebut adalah speaker, kantor, koperasi, pelayanan kasirbendaharawan, sikap pegawai TPI, pelayanan koperasi dan cara pelayanan koperasi. Adapun atribut yang dinilai sangat memuaskan oleh agen atau nelayan dan memiliki nilai kesenjangan antara 1-1,4. Atribut yang termasuk didalamnya yaitu kursi petugas lelang. Tabel 22 Tingkat kepuasan pedagang Selang frekuensi Nilai Kesenjangan gap Tingkat Kepuasan Atribut - 1 − -0,6 Tidak puas Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, penyediaan air bersih, tempat cuci tangan dan toilet, ketepatan waktu pelaksanaan lelang, kemudahan dalam pembayaran, kesesuaian harga ikan, penyampaian keluhan kepada TPI dan ketanggapan pihak koperasi. - 0,5 − -0,1 Kurang puas Kebersihan fasilitas TPI, perbaikan fasilitas TPI, basket, alat timbangan, trolilori, lampu, gedung pelelangan, sortasi hasil tangkapan, ketepatan penimbangan, administrasi, pendataan, pengelolaan dana kesejahteraan nelayan, retribusi, pelayanan TPI, ketanggapan TPI, ketepatan dan ketanggapan juru lelang, ketepatan dan ketanggapan juru timbang serta sikap pegawai koperasi. 0 − 0,4 Cukup puas Speaker, kantor, koperasi, pelayanan kasirbendaharawan, sikap pegawai TPI, pelayanan koperasi dan cara pelayanan koperasi. 0,5 − 0,9 Puas - 1 – 1,4 Sangat Puas Kursi petugas lelang Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa terdapat kesenjangan atau gap pada setiap atribut. Kesenjangan ini merupakan salah satu indikator tingkat kepuasan pedagang. Nilai kesenjangan gap yang didapat dari perhitungan selang frekuensi diketahui bahwa pedagang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan TPI baik dari fasilitas, aktivitas, pelayanan TPI serta pelayanan koperasi. Hal ini terlihat dari banyaknya kesenjangan gap yang masuk kedalam selang - 0,5 − -0,1 . Pedagang menilai bahwa semua atribut yang terdapat di TPI sangat penting dan kinerja TPI yang ada saat ini dinilai kurang memuaskan. Penilaian yang kurang memuaskan menurut pedagang tersebut memperlihatkan bahwa TPI harus meningkatkan kinerjanya sehingga pedagang merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan. TPI PPI Muara Angke harus meningkatkan pengelolaan pelayanan jasa yang berkualitas, pengadaan fasilitas yang rutin dan peningkataan aktivitas pelelangan.

6.2.2 Tujuan pembangunan tempat pelelangan ikan TPI PPI Muara